Wulan Sumekar RW, Dyah and Nugroho, Djoko and Martini, Martini and Suwondo, Ari and Hary Kresnawati, Afiati (2003) RESIKO PAPARAN PESTISIDA PADA PETANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL DAN FAKTOR-FAKTOR DETERMINANNYA. Documentation. Fakultas Kesehatan Masyarakat.
| PDF - Published Version 274Kb | |
PDF - Published Version Restricted to Repository staff only 1088Kb |
Abstract
Pemakaian pestisida sering dilakukan untuk membasmi hama tanaman, termasuk tanarnan bawang. Akan tetapi pemakaian pestisida tersebut mempunyai dampak negatif terhadap organisme non target, salah satunya adalah paparan pestisida pada petani penyemprot. Kejadian paparan pestisida pada petani penyemprot disebabkan oleh beberapa faktor determinan, yaitu perilaku (pengetahuan, sikap dan praktek) petani penyemprot, frekuensi penyemprotan, selang waktu kontak penyemprotan, pemakaian Sat pelindung did, dosis pestisida dan lama penyemprotan. Kejadian paparan pestisida pada petani penyemprot dapat diketahui melalui pengukuran kadar kolinesterase darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari faktor-faktor determinan di atas terhadap kejadian paparan pestisida pada petani penyemprot di Desa Bersole, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal Desa Bersole merupakan desa dengan jumlah petani penyemprot yang terbanyak di Kecamatan Adiwema. PeneLkian ini merupakan explanatory research dan dilakukan dengan tnetode survey cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua petani yang menyemprot tanaman bawang dengan pestisida di Desa Bersole Kecamatan Adiwerna, yaitu sebanyak 60 orang petani penyemprot. Sedangkan sampel penelitian adalah seluruh populasi yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu aktif dalam menyemprot dan mempunyai selang waktu kontak paling lama 3 hari yang lalu, yang berjumlah 33 orang. Basil analisis univariat menunjukkan bahwa sebagian besar petani (84,80%) mempunyai perilaku (pengetahuan, sikap dan praktek) penyemprotan yang balk, sebagian besar petani (93,94%) melakukan penyemprotan dengan frekuensi sering, sebagian besar petani (69,70%) melakukan penyemprotan dengan selang waktu kontak 1 hari, sebagian besar petani (93,94%) tidak menggunakan alat pelindung diri atau memakai tetapi tidak lengkap pada saat penyemprotan,.sebagian besar petani (78,80%) telah menggunakan dosis pestisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian.dan sebagian besar petani (81,20%) menyemprot dengan lama waktu lebih dari atau sama dengan 2 jam dalam sekali penyemprotan. Sementara itu, pengukuran kadar enzim kolinesterase dalam darah menunjukkan sebanyak 60,60% petani tidak keracunan pestisida dan 3030% keracunan pestisida. Hasil analisis bivariat dengan menggunakan regresi logistik pada tingkat kemaknaan 5% menunjukkan bahwa ada pengaruh selang waktu pengukuran terhadap resiko paparan pestisida (p value=0,01), ada pengaruh dosis pestisida terhadap resiko paparan pestisida (p value=0,01) serta tidak ada pengaruh perilaku, frekuensi penyemprotan, penggunaan alat pelindung did dan lama waktu menyemprot terhadap resiko paparan pestisida. Akan tetapi, setelah dilakukan analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik ganda, tidak ditemukan adanya variabel yang signifikan. Farmers often use pesticide to eliminate plant disease, as well as onion plants disease. The pesticide using has negative impact on non-target organism, such as pesticide exposure on farmers. Pesticide exposure on farmers caused by some determinant factors, those are farmer's behaviour (knowledge, attitude and practice), spraying frequency, measuring interval time, wearing of self-covering tools, pesticide dose and length of spraying The evidence of pesticide exposure can be detected by measuring blood cholinesterase degree. This research aim to study influence of determinant factors on pesticide exposure on farmers at Bersole Village, Adiwerna District, Tegal Regency. This research is explanatory research with cross sectional survey method. Population in this research is 60 farmers in Bersole village. Sample for this research is all population, which fulfil inclusion criteria, those are active on spraying plant disease and have 3 days maximal measuring interval time, which is 33 farmers. Univariate analysis shows most of farmers (84,80%) have good behaviour on spraying plants disease, 93,94% farmers spray with often frequency, 69,70% farmers have measuring interval time I day, 93,94 farmers do not wear self-covering tools, 78,80% farmers use pesticide dose as order and 30,30 farmers exposed by pesticide. Bivariate analysis using logistic regression at 5% significance level, shows that there is an influence of measuring interval time to pesticide exposure risk (p value=0,01), there is an influence of pesticide dose to pesticide exposure risk ((p value=0,016), there are no influence of behaviour, spraying frequency, using of self-covering tools and length of spraying to pesticide exposure risk. Meanwhile, multivariate analysis using multi regression test shows that there are no significance variable.
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Faculty of Public Health > Department of Public Health |
ID Code: | 20048 |
Deposited By: | Ms upt perpus3 |
Deposited On: | 11 Aug 2010 09:00 |
Last Modified: | 11 Aug 2010 09:00 |
Repository Staff Only: item control page