Buwono Budiastyo, Bakti (2010) TELEGRAM KARYA PUTU WIJAYA, TRANSFORMASI DARI NOVEL MENJADI SKENARIO FILM (sebuah kajian perbandingan). Undergraduate thesis, Fakultas Ilmu Budaya.
PDF 69Kb |
Official URL: http://bcrec.undip.ac.id/vol3/bcrec090958p 1-8.pdf
Abstract
Novel dan sastra saling berhubungan erat dan ditegaskan dengan banyaknya novel yang bertransformasi menjadi film. Film, sebelum mencapai sebuah karya yang utuh, harus melalui tahapan pembuatan skenario terlebih dahulu, termasuk proses dari novel menuju film. Skenario adalah blueprint film. Jika penggarapan skenario film buruk maka bisa diprediksi bahwa saat skenario diubah menjadi film maka akan menghasilkan karya film yang buruk juga. Karena itulah, penulis tertarik untuk meneliti hubungan transformasi yang terjadi saat novel berubah menjadi skenario film. Penulis dalam penelitian ini mengambil objek novel dan skenario Telegram karya Putu Wijaya karena kualitas kedua karya tersebut telah diakui melalui berbagai penghargaan yang telah diraih. Penelitian ini mengkaji unsur intrinsik novel Telegram yang mengalami perubahan saat diubah menjadi skenario film. Unsur-unsur intrinsik yang dimaksud penulis antara lain alur, tokoh dan latar. Ketiga unsur intrinsik tersebut dipilih penulis karena saling berhubungan dan pasti ditemukan dalam setiap cerita fiksi sebagai fakta cerita. Penulis menggunakan pendekatan struktural untuk mengupas unsur-unsur intrinsik novel dan skenario Telegram tersebut. Selain pendekatan struktural, dalam tulisan ini digunakan sastra bandingan untuk mengetahui perubahan unsur intrinsik yang terjadi. Penyajian hasil analisis dilakukan penulis dengan menggunakan kata-kata biasa dan didukung dengan keterangan tabel alur, tokoh dan waktu yang dimaksudkan untuk memudahkan pemahaman terhadap perbandingan unsur intrinsik ketiganya, antara novel dan skenario. Hasil penelitian penulis menunjukkan bahwa saat novel ditransformasikan menjadi skenario mengalami berbagai perubahan. Perubahan-perubahan yang terjadi meliputi delisi (penghilangan), subtitusi (penggantian), improvisasi (pengayaan), dan konversi (pengubahan). Perubahan tersebut menimbulkan perbedaan kausalitas antara novel dan skenario karena hilangnya beberapa peristiwa penting dalam novel. Peristiwa-peristiwa dalam skenario Telegram juga mengalami pemadatan karena perbedaan cara bertutur skenario yang bertujuan untuk dilihat dan didengar. Perubahan tersebut menjadikan skenario Telegram tidak mempunyai unsur kedalaman perasaan seperti halnya novel yang dapat membangun perasaan pembaca melalui bahasa tulis yang dipenuhi deskripsi-deskripsi yang lebih jelas. Akan tetapi, perubahan-perubahan tersebut tidak membuat inti cerita Telegram berubah karena transformasi yang terjadi dalam skenario tetap berpijak pada novel Telegram.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | delisi, substitusi, improvisasi, konversi |
Subjects: | N Fine Arts > NX Arts in general |
Divisions: | Faculty of Humanities > Department of Indonesian |
ID Code: | 19844 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 09 Aug 2010 14:14 |
Last Modified: | 14 Dec 2010 02:54 |
Repository Staff Only: item control page