MASJID JABALUL KHOIR PURWODADI SEBAGAI MASJID MODERN

ADI SAPUTRA, DHANANG (2005) MASJID JABALUL KHOIR PURWODADI SEBAGAI MASJID MODERN. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.

[img]
Preview
PDF - Published Version
56Kb

Abstract

Dalam pasal 29 ayat 2 UUD 1945 disebutkan bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing, dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu. Salah satu usaha untuk mewujudkannya, diperlukan fasilitas peribadatan yang memadai baik dari segi kualitas dan kuantitas. Di kota Purwodadi yang mayoritas penduduknya beragama Islam, adanya bangunan masjid dalam jumlah cukup, mutlak diperlukan. Saat ini, jumlah penduduk yang beragama Islam berjumlah lebih dari 45.000 jiwa, atau hampir 95% dari keseluruhan jumlah penduduk. Sementara jumlah penduduk. Sementara jumlah masjid yang ada di Kota Purwodadi sebanyak 22 buah. Ini belum termasuk fasilitas peribadatan lain seperti musholla atau langgar yang jumlahnya diperkirakan tidak sedikit. Akan tetapi dari keseluruhan jumlah tersebut, belum ada satu pun masjid yang memiliki fasilitas penunjang lengkap serta memadai untuk menampung berbagai aktivitas umat Islam. Padahal di zaman yang serba modern ini, fungsi sebuah masjid dituntut untuk mampu mengikuti perkembangan zaman. Jika kita menengok sejarah perkembangan Islam, khususnya pada saat Rasulullah SAW hijrah dari Mekkah ke Medinah, maka yang mula-mula dibangun di tempat yang baru itu adalah Masjid Quba. Namun, tidak seperti kebanyakan orang melihatnya, Rasulullah SAW memfungsikan masjid bukan sekedar sebagai tempat shalat atau bersujud belaka, melainkan beliau memfungsikannya pula sebagai pusat kehidupan, pusat kebudayaan, pusat pertahanan, dan lain-lain. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fungsi sebuah masjid juga harus mampu menampung berbagai aktifitas masyarakat baik yang bersifat formal maupun informal. Masjid Jabalul Khoir merupakan salah satu masjid terbesar di Kota Purwodadi yang terletak di Kawasan Simpang Lima. Kawasan Simpang Lima Purwodadi merupakan daerah yang menjadi pusat kegiatan bagi masyarakat Kota Purwodadi. Kegiatan yang berlangsung di kawasan ini antara lain perdagangan, pendidikan, olah raga dan rekreasi, perkantoran, dsb. Lokasi masjid ini sangat strategis karena terletakdi kawasan yang menjadi landmark kota Purwodadi sehingga Masjid Jabalul Khoir berpotensi menjadi landmark Kawasan Simpang Lima sekaligus landmark Kota Purwodadi. Akan tetapi potensi-potensi yang ada pada Masjid Jabalul Khoir belum mampu dimanfaatkan dengan optimal. Keterbatasan fasilitas penunjang pada Masjid Jabalul Khoir mengakibatkan minimnya kegiatan masyarakat yang dapat ditampung. Di lingkungan masjid sendiri, masih terdapat tanah wakaf yang cukup luas yang belum dimanfaatkan dengan baik. Lahan yang belum termanfaatkan ini sebenarnya dapat digunakan untuk membangun berbagai fasilitas tambahan. Selain itu, penampilan kawasan masjid kurang mencerminkan fungsinya sebagai landmark di Kawasan Simpang Lima Purwodadi. Dengan dilakukannya perubahan tampilan bangunan serta ditambah dengan adanya bangunan-bangunan penunjang yang ditata secara menarik diharapkan akan dapat meningkatkan nilai kawasan bangunan sebagai landmark di Kawasan Simpang Lima Purwodadi. Melihat kenyataan di atas, keberadaan Masjid Jabalul Khoir perlu direncanakan dan dirancang untuk dijadikan sebagai masjid modern yang memiliki tampilan atraktif. Islam dalam memandang arti modern lebih dekat dengan gerakan pembaharuan, yaitu usaha untuk menghilangkan pikiran-pikiran tradisional yang tidak mendukung upaya umat Islam dalam melepaskan diri dari kebodohan, kemiskinan dan sebagainya. Para tokoh pembaharu mendorong umat Islam untuk melakukan pengkajian bahasan dan rumusan yang lebih mudah diterima oleh pikiran modern. Dengan kata lain upaya yang dilakukan diarahkan untuk menghadirkan Islam ke dalam bentuk yang tetap sesuai dengan perkembangan jaman. Demikian pula organisasi dan institusi pendidikan Islam hendaknya juga dikelola secara modern sehingga dapat memenuhi tuntutan kebutuhan umat pada jamannya. Untuk menentukan gaya arsitektur yang akan diterapkan dalam mendesain masjid, tidak ada aturan khusus untuk menggunakan gaya arsitektur tertentu. Dalam proses perencanaan dan perancangan Masjid Jabalul Khoir ini, konsep arsitektur yang digunakan adalah neo vernakular baik dalam aspek fisik maupun non fisik. Dalam penerapannya, gaya arsitektur tradisional dipadukan dengan arsitektur khas Islam maupun modern. Diharapkan bangunan akan tampil lebih atraktif tanpa harus meninggalkan cirri khas kebudayaan local melalui inovasi-inovasi terhadap tampilan bangunannya. Sementara pengembangan yang dilakukan dapat berupa lebih memaksimalkan lagi bangunan-bangunan maupun kegiatan-kegiatan yang sudah, ataupun dengan menambah bangunan-bangunan penunjang baru sehingga kegiatan yang dapat berlangsung menjadi lebih beragam. Selain ibadah, bidang-bidang pengembangan Masjid Jabalul Khoir sangatlah diperlukan mengingat lokasinya di pusat kota, pada setiap harinya dikunjungi oleh banyak warga masyarakat dari berbagai daerah di Kabupaten Grobogan. Dengan demikian masyarakat tidak hanya memanfaatkan Masjid Jabalul Khoir hanya sebagai tempat beribadah, tetapi juga aktifitas-aktifitas lain seperti kegiatan perekonomian, pendidikan, dan lain-lain. 1.2 Tujuan dan Sasaran Tujuan dari pembahasan dimaksudkan untuk menggali, mendalami, serta merumuskan potensi dan permasalahan yang berkaitan dengan Masjid Jabalul Khoir ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah saja, tetapi juga sebagai pusat pengembangan dan pembinaan masyarakat muslim yang meliputi segenap aspek kehidupan masyarakat di sekitarnya seperti bidang pendidikan, perekonomian, perkantoran, dan sebagainya. Sasaran yang hendak dicapai adalah untuk merumuskan suatu landasan program perencanaan dan perancangan Masjid Jabalul Khoir Purwodadi sebagai masjid modern. 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan 1. Ruang Lingkup Substansial Perencanaan dan perancangan Masjid Jabalul Khoir sebagai masjid modern adalah suatu perencanaan dan perancangan Masjid Jabalul Khoir Purwodadi menjadi suatu bangunan masjid yang mampu mewadahi segenap aspek kegiatan masyarakat, dengan tetap memperhatikan tampilan fisik bangunan melalui penerapan gaya arsitektur yang sesuai dengan budaya setempat, teknologi, serta tuntutan fungsional. 2. Ruang Lingkup Spasial Lingkup pelayanan dari Masjid Jabalul Khoir Purwodadi adalah masyarakat di Kota Purwodadi. Secara administrative, Masjid Jabalul Khoir Purwodadi terletak di Kelurahan Kalongan, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan. 1.4 Metode Pembahasan Metode pembahasan dilakukan dengan metode deskriptif dokumentatif. Metode deskriptif yaitu studi pustaka tentang masjid dan aspek-aspek lain yang terkait di dalamnya, yang kemudian dijabarkan dalam perencanaan dan perancangan arsitektur. Metode dokumentatif dilakukan degan survey lapangan, yaitu dengan pengamatan langsung terhadap Masjid Jabalul Khoir Purwodadi dan objek-objek lain yang dijadikan bahan studi banding, serta dilakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan. Adapun langkah-langkah pengumpulan data dilakukan dengan : 1. Studi kepustakaan Studi kepustakaan dilakuakn untuk mendapatkan data-data melalui buku-buku, standar-standar, serta criteria yang berkaitan dengan bangunan masjid. 2. Wawancara Menggali data dari pihak-pihak yang terkait dalam proses perencanaan dan perancangan Masjid Jabalul Khoir Purwodadi sebagai masjid modern. 3. Observasi Lapangan Observasi lapangan dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pendataan langsung terhadap Masjid Jabalul Khoir Purwodadi dan lingkungan sekitarnya. 4. Studi Banding Studi banding dilakukan untuk mengetahui segenap aspek yang berkaitan dalam perencanaan dan perancangan suatu masjid, baik aspek fisik maupun non fisik. Sementara pembahasannya dilakukan melalui langkah-langkah : mengidentifikasi permasalahan, menganalisa segala data yang diperoleh melalui survey, wawancara, dan studi literature, kemudian menyimpulkan dan menyusun pendekatan ke arah program perencanaan dan perancangan arsitektur. 1.5 Sistematika Pembahasan Sistematika yang digunakan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Menguraikan tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, ruang lingkup pembahasan, sistematika pembahasan, dan alur pikir. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menguraikan tentang tinjauan Islam, tinjauan umum masjid, arsitektur masjid, dan tinjauan masjid-masjid di Indonesia, tinjauan arsitektur neo vernakular, dan tinjauan teori perancangan kota. BAB III TINJAUAN MASJID JABALUL KHOIR PURWODADI Menguraikan tinjauan Kota Purwodadi, tinjauan Kawasan Simpang Lima Purwodadi, data-data fisik Masjid Jabalul Khoir Purwodadi, serta studi banding terhadap Masjid Agung Propinsi Jawa Tengah dan Masjid Agung Demak. Kemudian dilakukan analisa serta ditarik kesimpulan untuk merumuskan potensi serta permasalahan yang dimiliki oleh Masjid Jabalul Khoir Purwodadi. BAB IV BATASAN DAN ANGGAPAN Menguraikan batasan dan anggapan yang digunakan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Menguraikan pendekatan yang berkaitan dengan aspek fungsional, aspek kontekstual, aspek kinerja, aspek teknis, dan aspek arsitektural. BAB VI KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Menguraikan konsep dasar perencanaan dan perancangan arsitektur, program perencanaan yang meliputi program ruang dan tapak, dan konsep perancangan yang meliputi bentuk, penekanan desain, dan struktur.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:19832
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:09 Aug 2010 13:42
Last Modified:09 Aug 2010 13:42

Repository Staff Only: item control page