KANISAH ORTHODOKS SYRIA SEJAWA DI MALANG

ADHI PRAKOSA, FAJAR (2005) KANISAH ORTHODOKS SYRIA SEJAWA DI MALANG. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.

[img]
Preview
PDF - Published Version
53Kb

Abstract

Kristen sebagai salah satu agama besar di dunia yang diakui di Indonesia, memiliki banyak sekali cabang, salah satunya adalah aliran Orthodoks yang mencoba mempertahankan tradisi dan tata ibadah gereja purba. Dalam kekristenan dikenal dengan Orthodoks Yunani dan Roma (Gereja Barat) sebagai arus utama gereja. Sementara gereja Timur, yang membawa budaya Semitis, kurang begitu populer. Seperti halnya Kanisah Orthodoks Syria yang bisa dikatakan sebagai gereja yang didirikan oleh Rasul Petrus yang bermula dari jemaat di Antiokhia, Syria, yang menjaga tradisi liturgy gerja purba serta tetap melestarikan penggunaan bahasa Aramaic (bahasa kuno yang digunakan oleh Isa Al Masih dalam dakwahnya). Kanisah Ortodoks Syria juga memelihara disiplin doa yang dikenal dengan sebutan Sholat Tujuh Waktu, yang dalam banyak hal mirip dengan ibadah sholat dalam Islam hanya saja dengan kiblat ke arah barat, serta pembacaan ayat Alkitab dengan melantunkannya (Tilawat) yang tidak dapat dilacak lagi keberadaannya pada bentuk kekristenan di Barat. Pada awal tahun 1997 sebuah komunitas kecil di Malang bertekad untuk mendirikan sebuah yayasan dalam upaya merintis pendirian gereja Orthodoks Syria di Indonesia, tekad ini diwujudkan dengan pendeklarasian yayasan Kanisah Orthodoks Syria yang dilakukan di Jakarta pada tanggal 11 September 1997. dari kegiatan awal yang berupa diskusi dan seminar dalam forum-forum ilmiah, komunitas ini mulai berkembang dan mendapat banyak anggota serta simpatisan. Akhirnya pada tahun 2000 komunitas ini mendirikan Institue for Syriac Christian Studies (ISCS) yang berpusat di Malang yang merupakan sebuah jaringan studi inter-faith. Tujuh tahun telah berselang sejak 1997, dan komunitas Orthodoks Syria ini pun semakin berkembang. Cabang-cabang ISCS mulai tersebar di berbagai kota di Indonesia seperti Surabaya, Malang, Jakarta, Medan, Semarang dan bahkan sampai ke Bali. Namun saying, sampai hari ini komunitas studi ini belum memiliki wadah secara fisik yang representative yang dapat mewadahi aktivitas mereka. Selama ini kebanyakan kegiatan dilakukan di secretariat ISCS atau di rumah tinggal salah satu anggota kelompok yang merangkap sebagai rumah persekutuan bagi para jemaat. Pada hari-hari besar, seperti ‘Idul Milad (Hari Natal) dan ‘Idul Fashha (Hari Paskah), komunitas Orthodoks Syria, berkumpul untuk mengadakan perayaan kecil di sebuah gedung sewa ataupun merayakannya bersama umat Kristen Protestan di gedung gerja mereka sebagai tamu undangan. Kota Malang sebagai embrio serta pusat dari perkembangan komunitas Orthodoks Syria memiliki anggota serta simpatisan yang terbesar dalam jumlah dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia. Berbagai kegiatan pun aktif dilakukan. Mulai dari kegiatan ibadah gerejawi, seminar dan diskusi dalam forum-forum ilmiah, melalui wadah ISCS, baik yang diadakan oleh ISCS sendiri maupun yang diadakan oleh pihak lain, sampai ke acara-acara perayaan, seperti pemberkatan nikah bagi anggota komunitas studi Orthodoks Syria di Malang. Karena belum adanya wadah yang dirancang khusus untuk kegiatan mereka, maka segala kegiatan tersebut diadakan di gedung sewa ataupun gedung pertemuan umum. Berdasarkan apa yang dikemukakan di atas, maka dibutuhkan sebuah bangunan yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan untuk mewadahi kegiatan komunitas Orthodoks Syria di pulau Jawa, khususnya untuk kawasan Malang dan sekitarnya yang dapat diwujudkan melalui perencanaan dan perancangan bangunan Kanisah Orthodoks Syria se-Jawa di Malang dengan penekanan desain Arsitektur Coptic. 1.2 TUJUAN DAN SASARAN Tujuan pembahasan ini adalah mengadakan penyusunan program ruang yang berkaitan dengan aktivitas komunitas Orthodoks Syria di Malang untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai jenis dan pelaksanaan kegiatan serta kebutuhan ruang yang ideal dan berkarakter. Sasaran pembahasan adalah untuk menyusun landasan konseptual serta program dasar perencanaan dan perancangan agar dapat tercipta desain fisik bangunan yang akan dikenal masyarakat sebagai Kanisah Orthodoks Syria. 1.3 LINGKUP PEMBAHASAN Secara subtansial penekanan pembahasan adalah mengenai perencanaan dan perancangan Kanisah Orthodoks Syria se-Jawa di Malang dalam pengertian bukan hanya sebagai bangunan fisik gereja saja (single building) tetapi mencakup segala fasilitas pendukung kegiatan yang terangkum di dalamnya, seperti kegiatan kajian (studi) serta kegiatan kesenian dan kebudayaan. Kanisah Orthodoks Syria se-Jawa di Malang termasuk dalam kategori bangunan bermassa jamak. Hal-hal yang berkaitan namun berada di luar disiplin ilmu arsitektur akan digunakan sebagai pendukung. Secara spasial membahas keberadaan Kanisah Orthodoks Syria di kota Malang yang merupakan embrio serta pusat pertumbuhan komunitas Orthodoks Syria di Indonesia. Kanisah Orthodoks Syria di Malang mewadahi jemaat seluruh Indonesia, khususnya yang berada di Jawa (karena persebaran jemaat saat ini 90% berada di Jawa), di dalam wilayah keuskupan India Raya dalam wilayah yurisdiski Patriarkh di Antiokhia. 1.4 METODE PEMBAHASAN Menggunakan metode deskriptif dan analitis untuk memperoleh rumusan yang mendukung tujuan pembahasan. Data diperoleh dari studi literature, studi banding, survey di lapangan, maupun melalui wawancara. Data, baik primer maupun sekunder ditampilkan dalam bentuk uraian, skema, tabel, maupun foto, yang kemudian dianalisi dan ditarik kesimpulan untuk penyusunan program perencanaan dan perancangan. 1.5 SISTEMATIKA PEMBAHAAN Sistematika pembahasan dalam laporan ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini diuraikan tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan, metode pembahasan serta alur pembahasan dalam Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini diberikan uraian umum tentang Kekristenan Syria serta uraian singkat mengenai Arsitektur Coptic. BAB III TINJAUAN KANISAH ORTHODOKS SYRIA DAN STUDI BANDING Pada bagian ini diuraikan tentang keberadaan komunitas Kristen Syria, yang meliputi tinjauan potensi kota Malang dan Institute for Syriac Christian Studies di Malang serta permasalahan yang dihadapi. Pada bagian ini juga akan ditampilkan hasil dari studi pada obyek-obyek studi banding. BAB IV KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN Pada bagian ini diberikan kesimpulan yang mendukung kebutuhan akan keberadaan bangunan Kanisah Orthodoks Syria se-Jawa di Malang, serta diberikan batasan-batasan dan anggapan-anggapan sebagai pemecahan dari masalah-masalah yang ada. BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN Pada bab ini diberikan analisa dan pendekatan pelaku kegiatan, kelompok kegiatan, perhitungan kebutuhan besaran ruang berdasar kapasitas serta standar, pendekatan hubungan kelompok ruang, pendekatan persyaratan ruang, pendekatan struktur dan utilitas, serta penilaian tapak. BAB VI LANDASAN PROGRAM PERANCANGAN Pada bagian ini diberikan uraian tentang landasan konseptual, konsep-konsep perancangan Arsitektur Coptic dan penerapannya, program ruang serta tapak terpilih.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:19817
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:09 Aug 2010 13:24
Last Modified:09 Aug 2010 13:24

Repository Staff Only: item control page