Peran Serta Masyarakat Dalam Upaya Menurunkan Kematian Maternal

Soejoenoes, Ariawan (1991) Peran Serta Masyarakat Dalam Upaya Menurunkan Kematian Maternal. Documentation. Diponegoro University Press, Semarang.

[img]
Preview
PDF - Published Version
441Kb

Abstract

Salah satu butir Dasar-Dasar Pembangunan Kesehatan menyebutkan bahwa pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan rakyat. Akan tetapi masih banyak ibu-ibu yang meninggal saat persalinan meskipun ilmu kedokteran di Indonesia telah maju. Kehamilan dan persalinan masih merupakan satu bahaya. Angka kematian maternal di Indonesia yang sempat dipantau oleh BKS PENFIN pada tahun 1979 – 1980 di RS Pendidikan berkisar antara 80 – 1009 per 100.000 kelahiran hidup. Dari pemantauan tersebut angka kematian rata-rata adalah 420 per 100.000 persalinan hidup. Ini berarti di Indonesia dari 100.000 ibu yang hamil dan bersalin, 450 akan meninggal atau bila dihitung setiap harinya 55 ibu akan meninggal akibat kehamilan dan persalinan. Atau dapat pula diutarakan bahawa 25-33% kematian wanita usia reproduksi di Indonesia adalah akibat kehamilan dan persalinan. APabila dibandingkan dengan negara maju maka 40-50 kali lebih tinggi. Penyebab kematian maternal secara global adalah triad toksemia, perdarahan dan infeksi. Namun factor yang menjadi penyebab atau yang memperburuk keadaan ini tidak semuanya sama. Ciri epidemiologi seperti usia, paritas, jarak antara dua kehamilan, penyakit dan gizi serta biologic mempengaruhi hasil akhir suatu kehamilan dan persalinan. Belum lagi factor seperti pendidikan, sosio-ekonomi, budaya, geografi dan transportasi. Kuantitas dan kualitas cakupan pelayanan kesehatan dan peran serta masyarakat juga sangat mempengaruhi kesejahteraan dan keamanan kehamilan dan persalinan. Survai yang dilakukan BKS PENFIN (1981) di RS Pendidikan di Indonesia menyimpulkan bahwa risiko kehamilan dan persalinan menjadi lebih rendah apabila ibu (1) menunda kehamilan dan persalinan sekurang-kurangnya sampai ia berumur 20 tahun, (2) tidak mempunyai anak lebih dari empat, dan (3) tidak mempunyai anak lagi setelah umur 35 tahun. Untuk dapat memenuhi temuan suravi tersebut, jalan terbaik adalah penggunaan Metoda Kontrasepsi yang Efektif dan Terpilih (MKET). Sehingga pemerintah harus menggalakkkan Program Keluarga Berencana (KB).(sg)

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:R Medicine > R Medicine (General)
Divisions:Faculty of Medicine > Department of Medicine
Faculty of Medicine > Department of Medicine
ID Code:198
Deposited By:Mr. Sugeng Priyanto
Deposited On:20 May 2009 09:25
Last Modified:20 May 2009 09:25

Repository Staff Only: item control page