RESEPSI MASYARAKAT KRAPYAK KIDUL TERHADAP MAKNA SIMBOLIK TRADISI SYAWALAN DI KRAPYAK KIDUL, PEKALONGAN

Ariyanto NPH, Bagus (2010) RESEPSI MASYARAKAT KRAPYAK KIDUL TERHADAP MAKNA SIMBOLIK TRADISI SYAWALAN DI KRAPYAK KIDUL, PEKALONGAN. Undergraduate thesis, Fakultas Ilmu Budaya.

[img]PDF
67Kb

Official URL: http://bcrec.undip.ac.id/vol3/bcrec090958p 1-8.pdf

Abstract

Masyarakat Jawa pada dasarnya adalah masyarakat yang masih mempertahankan budaya dan tradisi upacara, serta ritual apapun yang berhubungan dengan kelahiran, kematian, pernikahan, peristiwa alam atau bencana, bulan-bulan tertentu dalam islam, dan sebagainya. Upacara-upacara tersebut selalu menggunakan simbol-simbol tertentu dalam pelaksanaannya. Simbol-simbol tersebut merupakan wujud pengharapan manusia terhadap dewa-dewa dan makhluk gaib tertentu agar manusia selalu diberi keselamatan dan perlindungan dalam kehidupannya. Salah satu bentuk upacara rakyat di Pulau Jawa yang terkenal adalah upacara tradisi syawalan yang terdapat di Pekalongan, Jawa Tengah. Tradisi syawalan merupakan tradisi keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat Krapyak Kidul, Pekalongan. Tradisi syawalan menggunakan simbol-simbol yang diwujudkan dalam perlengkapan tradisi syawalan, yaitu lopis, daun pisang, tali, bambu, dan lotisan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori filologi, teori folklor dan teori resepsi sastra. Teori filologi dan teori folklor diterapkan dalam proses pengumpulan data teks lisan yang masih terdapat di masyarakat serta untuk mengungkap makna tradisi syawalan bagi masyarakat. Sedangkan untuk mengungkap resepsi masyarakat Krapyak Kidul terhadap makna simbolik tradisi syawalan, peneliti menggunakan teori resepsi sastra. Teori resepsi sastra dapat disebut sebagai teori yang meneliti teks sastra (lisan maupun tulis) dengan bertitik tolak pada pembaca yang memberikan reaksi atau tanggapan terhadap teks tersebut. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara tak berstruktur, observasi serta mengumpulkan dokumentasi foto dan video tradisi syawalan. Resepsi masyarakat terhadap makna simbolik tradisi syawalan termasuk dalam kategori tahu dan percaya. Hal ini dibuktikan dari hasil wawancara tak berstruktur terhadap 30 orang narasumber, sebanyak 73,33 % masyarakat menyatakan tahu dan percaya terhadap makna simbolik tradisi syawalan. Mereka tahu dan percaya bahwa lopis merupakan simbol persatuan dan kesatuan masyarakat Krapyak Kidul, daun pisang merupakan simbol perjuangan yang tidak pernah berhenti, tali merupakan simbol hubungan manusia dengan sesamanya, bambu merupakan simbol hubungan manusia dengan Allah SWT, dan lotisan merupakan simbol keberagaman masyarakat Krapyak Kidul .

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords:Tradisi Syawalan, Resepsi Sastra
Subjects:B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
Divisions:Faculty of Humanities > Department of Indonesian
ID Code:19796
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:09 Aug 2010 12:42
Last Modified:09 Aug 2010 12:42

Repository Staff Only: item control page