novrasilova, s and herliyana , r and irma, yuliana (2010) Erpangir ku lau. Working Paper. sejarah.
| PDF - Draft Version 322Kb |
Abstract
Erpangir berasal dari kata pangir, yang berarti langir. Oleh sebab itu erpangir, artinya adalah berlangir. Pada tulisan ini penulis tidak membahas penertian berlangir seperti biasa, misalnya: seprti menyampo rambut. Akan tetapi erpangir dalam arti upacara religious menurut kepercayaan tradisional Karo. Banyak upacara – upacara religious yang dilakukan dalam kehidupan seseorang berdasarkan kepercayaan tradisional Karo. Misalnya: mukul ( pensakralan perkawinan ), mbaba anak ku lau ( membawa anak turun mandi ), juma tiga ( upacara memperkenalkan anak kepada dasar pekerjaan tradisional Karo, yakni bertani ), mengemabahken nakan ( mengantar nasi untuk orang tua ), dan lain – lain. Berbeda dengan agama – agama modern, dimana sudah diatur secara tegas upacara ibadatnya. Umat Islam sembahyang lima kali sehari, dan wajib ke masjib tiap hari jumat, demikian juga Kristen wajib ke gereja sekurang – kurangnya tiap hari minggu. Penganut kepercayaan tradisional suku Karo tidak mengenal kewajiban demikian. Mereka hanya mengadakan upacara religi ini apabila diperlukan saja. Misalnya pada waktu mendapat nasib baik, kelahiran, perkawinan, dan lain-lain. Jadi erpangir adalah suatu upacara religious berdasarkan kepercayaan tradisional suku Karo ( pemena ), dimana sesorang/keluarga tertentu melakukan upacara berlangirdengan atau tanpa bantuan dari guru, dengan maksud tertentu.
Item Type: | Monograph (Working Paper) |
---|---|
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) |
Divisions: | Faculty of Humanities > Department of History |
ID Code: | 19578 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 07 Aug 2010 09:13 |
Last Modified: | 07 Aug 2010 09:13 |
Repository Staff Only: item control page