KANJI YANG MENGGUNAKAN BUSHU SANZUI DALAM MINNA NO NIHONGO YANG BERHUBUNGAN DENGAN AIR DAN AKTIVITAS MANUSIA

Abstract

ABSTRAKSI Huruf kanji merupakan huruf yang menarik dan unik untuk dipelajari, karena hurufnya berbeda dengan huruf alfabet yang biasa digunakan sehari-hari di Indonesia. Selain bentuk hurufnya yang unik, cara penulisannya juga tidak dapat ditulis dengan sembarangan. Apabila dalam menulis kanji terdapat kesalahan dalam menuliskannya, maka akan menimbulkan arti yang berbeda. Sebagai contoh apabila kita akan menulis kanji dari kata besar 大 (ōkii) dan mungkin secara tidak sengaja menambah coretan di bagian bawah menjadi 太 cara bacanya akan menjadi futoi yang artinya ‘gemuk’. Selain memperhatikan coretan, akan lebih baik jika mempelajari cara pembentukan, lafal, dan bushu dari huruf kanji. Dalam huruf kanji terdapat beberapa garis atau coretan. Garis-garis atau coretan-coretan tersebut membentuk bagian-bagian kanji, lalu bagian-bagian tersebut akan membentuk sebuah kanji yang utuh. Dengan adanya bagian-bagian kanji ini maka terdapat istilah bushu. Dengan kata lain bushu merupakan sebuah istilah yang berkenaan dengan bagian-bagian yang ada pada sebuah kanji dan dapat dijadikan suatu dasar untuk pengklasifikasian kanji. Selain itu, bushu juga mempermudah dalam mencari arti suatu kanji dalam kamus kanji. Dalam pembelajaran huruf kanji, bushu kanji dibedakan menjadi 7 macam, yaitu hen, tsukuri, kanmuri, ashi, tare, nyō, dan kamae. Berdasarkan ketujuh macam bushu tersebut, bushu hen adalah jenis bushu yang paling sering dipakai dalam penulisan huruf kanji di Jepang. Oleh sebab itu, kanji yang menggunakan bushu sanzui merupakan bushu yang menarik untuk dipelajari karena merupakan salah satu jenis bushu hen yang sering dipakai dalam penulisan huruf kanji di Jepang.