Pengaruh Salinitas Air Media Terhadap Daya tetas Telur dan Kelulushidupan Larva Abalon (Haliotis Squamata) Stadia Veliger

Abstract

Usaha pembenihan abalon (H. squamata) sangat ditentukan oleh ketersediaan produksi telur baik kualitas maupun kuantitas. Hingga saat ini Daya tetas telur abalon masih mengalami banyak kendala terutama dalam memperoleh telur yang berkualitas baik. Salinitas merupakan salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi Daya tetas telur dan kelulushidupan larva abalon. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober – Desember 2009 di Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut, Gondol, Bali. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh salinitas terhadap Daya tetas telur dan kelulushidupan larva veliger abalon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental laboratoris, dengan pola rancangan acak lengkap menggunakan lima perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan salinitas, yaitu (A) 28+0.5 ppt, (B) 30+0.5 ppt, (C) 32+0.5 ppt, (D) 34+0.5 ppt, dan (E) 36+0.5 ppt. Analisa data menggunakan Analysis of Varian (ANOVA) dan untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan menggunakan uji wilayah ganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan salinitas memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap daya tetas telur (p<0,01) serta memberikan pengaruh yang nyata terhadap kelulushidupan larva veliger abalon (p<0,05). Daya tetas telur optimal diperoleh pada perlakuan D dan E. Kelulushidupan veliger yang optimal diperoleh pada perlakuan C, D dan E. Salinitas optimal pada daya tetas telur dan kelulushidupan larva abalon berada pada kisaran salinitas 32-36 ppt.