EFEK PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PERUBAHAN KONSUMSI ENERGI DAN INDEKS MASSA TUBUH PADA REMAJA KELEBIHAN BERAT BADAN (Studi Kasus Di Sekolah Menengah Pertama Dominico Savio Semarang) THE EFFECT OF NUTRITION EDUCATION ON ENERGY CONSUMPTION AND BODY MASS INDEX IN OVERWEIGHT ADOLESCENTS (A Study at Domenico Savio Junior High School Semarang)

Whidayati, Retno Endah (2009) EFEK PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PERUBAHAN KONSUMSI ENERGI DAN INDEKS MASSA TUBUH PADA REMAJA KELEBIHAN BERAT BADAN (Studi Kasus Di Sekolah Menengah Pertama Dominico Savio Semarang) THE EFFECT OF NUTRITION EDUCATION ON ENERGY CONSUMPTION AND BODY MASS INDEX IN OVERWEIGHT ADOLESCENTS (A Study at Domenico Savio Junior High School Semarang). Masters thesis, PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
847Kb

Abstract

Background: Overweight in adolescence may last to adulthood and lead to various diseases. Nutrition education and eating pattern management is one of the efforts to overcome overweight in adolescents. This research aims to compare the effect of individual-based nutrition education and group-based nutrition education on energy alteration and body mass index in overweight adolescents. Method: Experimental research with non-randomized pre post design. The population consists of overweight students aged 12 -14 of Dominico Savio Junior High School. The division of treated groups is made using Convenient Sampling – based on the subjects’ willingness to take nutrition education program. BMI percentile is obtained by using nutrisoft program based on the subjects’ age and sex. Energy Adequacy Ratio (EAR) and fat intake percentage are obtained from the average of a 3-day food record compared to daily energy need. Shapiro Wilk is used for data normality test. Paired t - test and Wilcoxon test are used to analyze the data in order to compare the percentile of BMI, Energy Adequacy Ratio percentage and fat intake percentage before and after nutrition education program conducted on each researched group. Independent t-test and Mann Whitney test are used to compare different decline in BMI, Energy Adequacy Ratio and fat intake percentage in the two researched groups. Result: Upon the completion of nutrition education program, decline in BMI percentile is found in the group-based nutrition education (p=0,010) and individual-based nutrition education (p=0,009). No significant distinction in BMI percentile decline is discovered between the two groups (p=0,786). Decline in Energy Adequacy Ratio is found in group-based nutrition education (p=0,026) but no significant decline is found in individual-based nutrition education (p=0,065). No distinction in EAR decline is found in both groups after nutrition education program is conducted (p=0,829). No decline in fat intake percentage is found with group-based education nutrition at (p=0,314) and individual at (p=0,050). No different decline in fat intake percentage is found in both researched groups (p=0,538). Conclusion: Nutrition education conducted in group or individually shows no significant decline both in energy consumption and in BMI percentile. Latar belakang : Kelebihan berat badan pada remaja dapat menetap hingga dewasa dan berpotensi mengakibatkan berbagai penyakit. Pendidikan tentang gizi dan pengaturan pola makan, merupakan salah satu upaya untuk menanggulangi kelebihan berat badan pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efek pendidikan gizi secara individu dan kelompok terhadap perubahan konsumsi energi dan Indeks Massa Tubuh pada remaja dengan kelebihan berat badan. Metode : Rancangan penelitian eksperimen dengan desain non randomized pre-post test. Populasi terdiri dari siswa-siswi SMP Domenico Savio Semarang berusia 12-14 tahun dengan kelebihan berat badan. Pembagian kelompok intervensi ditentukan dengan metode convenient sampling, yaitu berdasarkan kesanggupan subjek dalam mengikuti program pendidikan gizi. Persentil IMT dihitung dengan menggunakan program nutrisoft berdasarkan usia dan jenis kelamin subjek. TKE dan persentase asupan lemak dihitung dari rerata hasil 3 hari food record dibandingkan dengan kebutuhan energi sehari. Uji normalitas data menggunakan Shapiro Wilk, Analisis data dilakukan dengan Paired t –test dan Wilcoxon test untuk membandingkan persentil IMT, TKE dan persentase asupan lemak sebelum dan sesudah pendidikan gizi pada tiap grup penelitian. Uji Independent t-test dan Mann Whitney test digunakan untuk membandingkan perbedaan penurunan pada persentil IMT, TKE dan persentase asupan lemak antara kedua grup penelitian. Hasil : Ada penurunan persentil IMT sesudah pendidikan gizi pada penyuluhan kelompok (p=0,010) dan individu (p=0,009). Tidak ada perbedaan penurunan persentil IMT yang bermakna antara kedua grup sesudah pendidikan gizi( p=0,786). Ada penurunan TKE pada penyuluhan kelompok (p=0,026), tetapi tidak ada penurunan TKE yang bermakna pada penyuluhan individu (p=0,065). Tidak terdapat perbedaan penurunan TKE sesudah pendidikan gizi antara kedua grup penelitian (p=0,829). Tidak ada penurunan persentase asupan lemak sesudah pendidikan gizi pada penyuluhan kelompok (p=0,314) dan individu (p=0,050). Tidak terdapat perbedaan penurunan persentase asupan lemak sesudah pendidikan gizi antara kedua grup penelitian (p=0,538). Kesimpulan: Pendidikan gizi secara kelompok atau individu tidak menunjukkan perbedaan penurunan yang bermakna, baik pada konsumsi energi dan persentil IMT.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Public Health
ID Code:18804
Deposited By:Mr UPT Perpus 5
Deposited On:05 Aug 2010 09:02
Last Modified:05 Aug 2010 09:02

Repository Staff Only: item control page