PENAMBAHAN ETINIL ESTRADIOL PADA INDUKSI OVULASI MENGGUNAKAN KLOMIFEN SITRAT PENGARUH TERHADAP NILAI RHEOLOGI LENDIR SERVIKS DAN KETEBALAN ENDOMETRIUM

Adinegara, Radius (2006) PENAMBAHAN ETINIL ESTRADIOL PADA INDUKSI OVULASI MENGGUNAKAN KLOMIFEN SITRAT PENGARUH TERHADAP NILAI RHEOLOGI LENDIR SERVIKS DAN KETEBALAN ENDOMETRIUM. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro .

[img]
Preview
PDF - Published Version
7Mb

Abstract

Background: Clomiphene citrate (CC) is the best initial treatment for ovulatory disorder, due to the high ovulation rate, simple, safe and its cost-effectiveness. CC acts as antiestrogen for ovulation induction, but the unavoidable adverse antiestrogenic effect in the endocervix and endometrium explain the discrepancy between the ovulation and conception rate caused by the quality and quantity of cervical mucus production reduction and limited endometrium proliferation. The administration of estrogen is one of the method to improve cervical mucus score and endometrium thickness. The objective of the study was to investigate whether the administration of etinil estradiol (EE) improve the cervical mucus score and endometrium thickness in CC treated patients. Method: A randomized controlled trial was conducted at Fertility Endocrinology and Reproduction Clinic of Dr. Kariadi Hospital and Telogorejo Hospital Semarang from April until October 2005. Thirty two patients were eligible for inclusion criteria and divided into 2 groups, the treatment group and the control group. The treatment group treated with CC 50 mg/day for 5 days began on day 3 of menstrual cycle, then on day 8, EE 0,05 mg/day was given daily for 5 days. The control group treated with CC 50 mg/day for 5 days began on day 3 of menstrual cycle and on day 8 , placebo was given for 5 days. On day 13, cervical mucus score was determined, and endometrium thickness were assessed by transvaginal ultrasound examination. Result: There were no statistically significant differences on subjects age, type and duration of infertility, and body mass index (p>0.05). There was no statistically significant difference in mucus cervical score between treatment group (10.19±1.22) and control group (9.38±2.25) (p>0.05). There was significant difference in endometrium thickness between treatment group (11.22±2.0) and control group (8.25±1.63) (p<0.001). Latar belakang: Klomifen sitrat merupakan obat pilihan untuk pengobatan tahap awal pada gangguan ovulasi. Mekanisme kerja klomifen sitrat terutama sebagai antiestrogen untuk menginduksi ovulasi, namun efek antiestrogenik tersebut juga mempengaruhi organ perifer sehingga kualitas dan kuantitas lendir serviks memburuk dan ketebalan endometrium berkurang. Hal ini yang menerangkan adanya suatu diskrepansi yaitu walaupun angka ovulasi cukup tinggi, namun angka kehamilan relatif rendah. Salah satu usaha mengimbangi efek antiestrogenik adalah menggunakan sediaan estrogen secara sekuensial dalam siklus induksi ovulasi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan etinil estradiol terhadap nilai rheologi lendir serviks dan ketebalan endometrium pada penderita yang diinduksi ovulasi dengan klomifen sitrat. Metode: Rancangan penelitian adalah uji klinis acak terkontrol. Penelitian dilakukan di Klinik Fertilitas Endokrinologi dan Reproduksi RS Dr. Kariadi dan RS Telogorejo Semarang mulai bulan April sampai Oktober 2005. Didapatkan 32 subyek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi. Subyek penelitian tersebut dibagi secara acak dalam kelompok perlakuan dan kontrol masing-masing terdiri dari 16 subyek penelitian. Kelompok perlakuan mendapat klomifen sitrat 50 mg/hari selama 5 hari mulai hari ke-3 siklus menstruasi, kemudian dilanjutkan etinil estradiol 0,05 mg/hari selama 5 hari mulai hari ke- 8. Sedangkan kelompok kontrol mendapatkan klomifen sitrat dosis yang sama, kemudian dilanjutkan dengan placebo. Pada hari ke-13 siklus menstruasi, dinilai rheologi lendir serviks serta ketebalan endometrium dengan USG transvagina. Hasil: Karakteristik subyek penelitian yang meliputi usia, jenis dan lama infertilitas serta indeks massa tubuh, tidak berbeda antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p>0,05). Rerata jumlah nilai rheologi lendir serviks antara kelompok perlakuan (10,19±1,22) dan kontrol (9,38±2,25) tidak berbeda bermakna (p>0,05). Sedangkan rerata ketebalan endometrium antara kelompok perlakuan (11,22±2,0) dan kelompok kontrol (8,25±1,63) berbeda bermakna (p<0,001). Simpulan: Penambahan etinil estradiol pada induksi ovulasi menggunakan klomifen sitrat meningkatkan ketebalan endometrium, namun tidak meningkatkan nilai rheologi lendir serviks.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:R Medicine > R Medicine (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Biomedical Science
ID Code:18794
Deposited By:Mr upt perpus 4
Deposited On:05 Aug 2010 08:46
Last Modified:05 Aug 2010 08:46

Repository Staff Only: item control page