SURATMAN, SURATMAN (2006) ANALISIS FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN DAN PERILAKU YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN LEPTOSPIROSIS BERAT DI KOTA SEMARANG (Studi Kasus Leptospirosis yang Dirawat di Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang). Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 691Kb |
Abstract
Latar belakang: Leptospirosis adalah salah satu the emerging infectious diseases yang disebabkan oleh bakteri patogen yang disebut leptospira dan ditularkan dari hewan kepada manusia (zoonosis). Leptospirosis merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Angka kematian leptospirosis di Indonesia cukup tinggi. Di Kota Semarang, angka kematian akibat leptosirosis lebih tinggi dari rata-rata nasional. Kondisi sanitasi lingkungan dan perilaku memiliki keterkaitan dengan kejadian leptospirosis. Tujuan: Menganalisis faktor risiko lingkungan dan faktor perilaku yang mempengaruhi kejadian leptospirosis berat di Kota Semarang. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan kasus-kontrol. Jumlah sampel 57 kasus dan 57 kontrol. Kasus adalah penderita leptospirosis berat di Kota Semarang yang dirawat di RS Dr. Kariadi Semarang periode 7 Januari 2000 – 10 Desember 2005 dan didiagnosis klinis dan laboratoris menderita leptospirosis berat. Kontrol adalah tetangga dari penderita leptospirosis yang dirawat di RS Dr. Kariadi Semarang dan tidak pernah didiagnosis klinis maupun laboratoris menderita leptospirosis berat. Data dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik. Hasil: Faktor lingkungan yang mempengaruhi kejadian leptospirosis berat yaitu kondisi selokan buruk (OR=5,58; 95%CI: 1,55-20,01; p=0.008) dan adanya tikus/wirok di dalam dan atau sekitar rumah (OR=4,52; 95%CI: 1,27-16,16; p=0.020). Faktor perilaku yang mempengaruhi kejadian leptospirosis berat yaitu adanya riwayat luka (OR=12,16; 95%CI: 2,99-49,37; p<0.001) dan adanya riwayat kontak dengan bangkai tikus/wirok (OR=4,99; 95%CI: 1,59-15,70; p=0.006). Saran: Dinas Kesehatan Kota Semarang dan Pemerintah Kota Semarang perlu memperbaiki kondisi selokan untuk melancarkan aliran air selokan dan untuk mencegah banjir. Masyarakat perlu melakukan perawatan apabila terjadi luka, menghindari kontak dengan genangan air di tempat kerja atau di rumah, menghindari kontak dengan bangkai tikus dan perlu memberantas tikus. Background: Leptospirosis is one of the emerging infectious diseases caused by the pathogenic bacteria (leptospires) and transmitted by animal to human (zoonosis). Leptospirosis is a public health problem in the world including in Indonesia. Case Fatality Rate of Leptospirosis in Indonesia is very high. Average of Case Fatality Rate in Semarang is higher than average of Case Fatality Rate in national level. The conditions of an environmental sanitation and a behavior have relationship with the occurrence of severe leptospirosis. Objective: To analyze the environmental and behavioral risk factors that influenced the occurrence of severe leptospirosis in Semarang City. Method: Observational research using case control approach. Number of samples was 57 cases and 57 controls. Cases were severe leptospirosis sufferer who were admitted to Dr. Kariadi Hospital from 7 January 2000 to 10 December 2005, clinically diagnosed, and confirmed by laboratory. Controls were neighbor of severe leptospirosis sufferer who never clinically or confirmed by laboratory severe leptospirosis. Data was analyzed using method of univariate, bivariate, and multivariate regression logistic. Result: Physical environments that influence the occurrence of severe leptospirosis are bad sewer condition (OR=5,58; 95%CI: 1,55-20,01; p=0.008), and availability of rats inside and outside a house (OR=4,52; 95%CI: 1,27-16,16; p=0.020). Behavioral factors that influence the occurrence of severe leptospirosis are wound history (OR=12,16; 95%CI: 2,99-49,37; p<0.001) and contact with the rat carcass (OR=4,99; 95%CI: 1,59-15,70; p=0.006). Suggestion: Health Office and Government of Semarang City need to repair the sewer condition in order to open a drain and to prevent flood. Society needs to treat a wound, to avoid contact with stagnant water at work place or at home, to avoid contact with the rat carcass, and to eradicate a rat.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Environmental Health |
ID Code: | 18703 |
Deposited By: | Ms upt perpus3 |
Deposited On: | 04 Aug 2010 13:06 |
Last Modified: | 04 Aug 2010 13:06 |
Repository Staff Only: item control page