ANGGRIANI, DEASY (2002) SEKOLAH TINGGI SENI MUSIK DI JAKARTA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR CHARLES MOORE. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.
| PDF - Published Version 46Kb |
Abstract
Musik adalah cetusan perasaan atau pikiran manusia, sehingga sebagai ekspresi perasaan manusia bahkan tidak ada sejarah peradaban manusia yang dilewati tanpa musik (Sutanto, 1998). Perkembangan ekonomi dan iptek yang cukup pesat di Indonesia, yang kini jatuh terpuruk pada dasar terendah menjadikan masyarakat ingin mencari makna hidupnya melaui seni, dimana salah satunya adalah melalui musik (Naisbit, 2000) Seiring dengan perkembangan seni terutama musik yang kini senantiasa mempengaruhi kehidupan masyarakat, dirasakan belum lengkap tanpa adanya suatu wadah yang mampu menampung, membina dan menyalurkan segala aktifitas yang berkaitan dengan musik, terutama suatu wadah pendidikan musik. Menjamurnya wadah-wadah pendidikan non formal musik tidak sebanding dengan pendidikan formal musik. Saat ini keberadaan pendidikan formal musik di Indonesia masih sangat langka, yaitu hanya beberapa institusi, diantaranya adalah Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Universitas Pelita Harapan (UPH) Tanggerang. Dimana institusi-institusi tersebut tidak memfokuskan pendidikan formalnya pada bidang musik saja, tetapi bidang kesenian pada umumnya sehingga musik cenderung digolongkan ke dalam bagian dari seni pertunjukan,sedangkan saat ini di Indonesia pendidikan formal yang memfokuskan kegiatannya di bidang musik adalah lembaga-lembaga pendidikan yang berbentuk akademi. Akademi-akademi musik yang ada hanya mampu menghasilkan sarjana-sarjana musik dengan gelar D3 (Diploma 3), sedangkan gelar D3 saat ini sudah tidak terlalu berharga dibandingkan dengan gelar S1 dan S2. hal itulah yang menyebabkan terjadinya persaingan. Oleh karena itu keberadaan sebuah sekolah tinggi di bidang musik dengan gelar Sarjana S1 sangatlah dibutuhkan Melihat banyaknya musisi Indonesia seperti Dwiki Darmawan, Adi M.S, Erwin Gutawa dan sebagainya, yang dianggap sebagai mestro dalam dunia musik saat ini kurang dihargai kepakarannya secara akademis. Untuk mendapatkan pengakuansecara intelektual dari dunia musik maka perlu adanya suatu wadah/lembaga yang menampung kegiatan pendidikan musik yang bersifat formal. Dimana wadah/lembaga ini nantinya juga mampu menampilkan identitas musik Indonesia agar dapat diakuai keberadaannya dan menjadi bagian dari perkembangan musik di dunia. Melihat fenomena-fenomena yang terjadi diharapkan adanya sebuah perencanaan Sekolah Tinggi Seni Musik yang dapat menghasilkan para pakar musik yang intelek (tidak hanya mampu memainkan alat, menciptakan lagu atau berolah vocal tetapi berpendidikan dalam bidang musik khususnya) serta mampu menonjolkan musik Indonesia ke dunia luar. Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia merupakan pusat dari segala aktivitas masyarakat yang beragam suku bangsa dan memiliki kelengkapan sarana dan prasarana, menjadi pusat perkembangan musik Indonesia dan mancanegara. Hal tersebut ditandai oleh : o Kehadiran para musisi daerah karena tuntutan karier sebagai penyanyi, pemusik, dan sebagainya disebabkan kurangnya fasilitas dalam bidang musik di daerah asal sehingga sulit untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya. o Banyak digelarnya konser-konser musik barat seperti The Corrs, West Life, The Bee Gees, dan sebagainya, dapat memberikan masukan warna musik yang berbeda dengan musik Indonesia. o Banyak berdirinya rumah produksi dan studio musik sebagai sarana yang menampung kegiatan musik. o Banyak berdirinya tempat-tempat kursus musik berstandar internasional seperrti Yamaha Foundation(lisensi Jepang). o Banyaknya fasilitas kesenian di Jakarta seperti Taman Ismail Marzuki (TIM), Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), dan sebagainya, sebagai factor pendukung perencanaan bangunan pertunjukan. o Semaraknya penjualan kaset, CD (Compact Disc) dan VCD (Video Compact Disc) musik dari yang original sampai bajakan. o Kecenderungan orang-orang untuk datang ke Jakarta karena menganggap Jakarta sebagai pusat segala aktivitas dan sumber informasi actual, terutama yang berkaitan dengan perkembangan musik. Berdasarkan fenomena dan kenyataan yang menonjolkan potensi kota Jakarta sebagai lokasi perencanaan, maka untuk menjawab tantangan tersebut adalah dengan merealisasikan perencanaan bangunan Sekolah Tinggi Seni Musik yang representative dan fungsional sesuai standar arsitektural. 1.2. TUJUAN PEMBAHASAN 1.2.1. Tujuan Tujuan pembahasan adalah merencanakan dan merancang Sekolah Tinggi Seni Musik di Jakarta yang representative dan akomodatif : o Mampu mewadahi segala jenis kegiatan yang berkaitan dengan musik umumnya dan pendidikan musik khususnya. o Dapat mengekspresikan jiwa musik yang kreatif dan dinamis ke dalam citra bangunan. o Dapat mentransformasikan esensi dan kaidah-kaidah musik dalam penjelajahan desain (eksplorasi desain) yang dilakukan untuk mencari pemecahan arsitektur 1.2.2. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai adalah tersusunnya Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) sebagai acuan/pedoman dalam Desain Grafis Arsitektur untuk merancang Sekolah Tinggi Seni Musik di Jakarta. 1.3. MANFAAT PEMBAHASAN 1.3.1. Subyektif Sebagai salah satu persyaratan Tugas Akhir (TA) untuk mencapai jenjang Strata 1(S1). 1.3.2. Obyektif o Referensi yang berisikan data-data dan studi pendekatan. o Sebagai landasan pada proses Desain Grafis Arsitektur (DGA) 1.4. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN Pembahasan ditekankan pada aspek-aspek perencanaan dan perancangan arsitektur untuk Sekolah Tinggi Seni Musik di Jakarta. Pembahasan dalam bidang ilmu non arsitektur dimaksudkan untuk mempertajam dan melengkapi pembahasan utama. 1.5. METODE PEMBAHASAN Metode pembahasan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Adapun langkah-langkah pembuatan LP3A adalah denan survey ke obyek studi banding, studi pustaka melalui literature buku dan situs di internet, serta wawancara langsung dengan pihak terkait. Hasilnya dipaparkan dan dianalisa sesuai dengan kaidah arsitektur untuk mendapatkan kesimpulan, batasan dan anggapan yang digunakan sebagai dasar dari perencanaan dan perancangan Sekolah Tinggi Seni Musik. 1.6. SISTEMATIKA PEMBAHASAN Secara garis besar, sistematika penulisan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Merupakan urgensi pemilihan judul Sekolah Tinggi Seni Musik di Jakarta yang mengungkapkan latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, ruang lingkup, metode, dan kerangka pembahasan. BAB II : TINJAUAN UMUM SEKOLAH TINGGI SENI MUSIK Berisikan tinjauan dan perumusan permasalahan tentang Sekolah Tinggi Seni Musik. Tinjauan yang dilakukan meliputi tinjauan umum seni musik dan pendidkan tinggi seni musik dari literature yang telah ada. BAB III : TINJAUAN KHUSUS SEKOLAH TINGGI SENI MUSIK DI JAKARTA Berisi mengenai gambaran umum kondisi kota Jakarta dan tinjauan Sekolah Tinggi Seni Musik di jakarta BAB IV : STUDI BANDING Mencari pedoman perencanaan dan perancangan dari studi banding di IKJ, ISI Yogyakarta, IMI Jakarta, Berklee College-USA, dan Music Centre-California BAB V : KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN Berisi kesimpulan, batasan dan anggapan yang ditarik dari pembahasan sebelumnya untuk digunakan sebagai dasar bagi pendekatan dan penentuan landasan program selanjutnya. BAB VI : PENDEKATAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Bab ini menjelaskan tentang dasar pendekatan, analisa pendekatan secara fungsional, kontekstual, arsitektural, dan analisa pendekatan konsep perancangan Charles Moore serta menjelaskan segala hal yang berhubungan dengan perencanaan dan perancangan yang akan diterapkan pada bangunan. BAB VII : KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN ARSITEKTUR Bab ini berisi tentang konsep dan dasar perancangan yang berisi rekapitulasi program ruang dan besaran tapak.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
ID Code: | 18625 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 03 Aug 2010 14:35 |
Last Modified: | 03 Aug 2010 14:35 |
Repository Staff Only: item control page