ADIRAHMANTA , SADTATA NOOR (2005) PROSPEK PENGEMBANGAN KEGIATAN WISATA DI KAWASAN KALIURANG PASCA PENETAPAN TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 2005Kb |
Abstract
ourism area in Daerah Istimewa Yogyakarta. The tourism activity have come to be part of life for its society. They exploit it to manage lodging, restauranst, small shops, trading and other tourism services. With existences of Mount Merapi National Park (MMNP) determining, hence tourism management of Kaliurang will be adapted with MMNP management. Area of MMNP will be divided into some zone with binding regulation as natural preservation area. This will influence growth of Kaliurang area, inclusive of growth of tourism. This research is conducted to study development prospect of tourism activity in Kaliurang related with existence of MMNP determining. Through physical, social-culture and spacial approach, this research is conducted to obtain development prospect description of various types of tourism activity, infrastructures and also management after MMNP determining. Data collecting done through : (1) questionaire propagated to Kaliurang society, visitors and public transport crews, (2) interview with elite figure society and government staff, (3) visual perception and (4) documentation. Data analysing conducted by descriptive and supported by quantitative data presented through tables of simple statistic (tables of frequency). Result of interpretation of the data compared to an other criterions, that is relevant theories and the regulations and also plan management of MMNP to obtain description of development prospect of tourism activity. Data obtained give interpretation conclusion indicating that related with MMNP determining, in general the tourism condition in Kaliurang still has good prospect caused by 3 matters : big enough tourism potency, wide enough tourism market and big enough opportunity for tourism development in MMNP area. Various of new tourism activity types can be developed, especially the nature tourism activities type at Turgo-Plawangan natural tourism used zone and jungle zone. To support the tourism development required some supporter facilities, like information center, tourism cabin, canopy trail and others. Finally, for continueing MMNP and tourism management, government has to maximize society participation, specially society surrounding MMNP. Kaliurang merupakan sebuah kawasan wisata yang cukup dikenal dan merupakan daerah wisata nomer 3 paling banyak dikunjungi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Aktivitas wisata yang ada telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Mereka memanfaatkannya dengan mengelola penginapan, rumah makan, warung, berjualan dan jasa wisata lainnya. Dengan adanya penetapan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), maka pengelolaan pariwisata Kaliurang akan disesuaikan dengan pengelolaan TNGM. Kawasan TNGM akan dibagi dalam beberapa zona dengan batasan dan aturan yang mengikat sebagai kawasan pelestarian alam. Hal ini akan mempengaruhi perkembangan kawasan Kaliurang, termasuk perkembangan pariwisatanya. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji prospek pengembangan kegiatan wisata di Kaliurang terkait dengan adanya penetapan TNGM. Melalui pendekatan fisik, sosial-budaya dan spasial, penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai prospek pengembangan berbagai jenis kegiatan wisata, prasarana dan sarana serta pengelolaan pasca penetapan TNGM. Pengumpulan data dilakukan melalui : (1) angket yang disebarkan kepada masyarakat Kaliurang, pengunjung dan awak angkutan umum, (2) wawancara dengan tokoh masyarakat dan aparat pemerintah, (3) pengamatan visual dan (4) dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara deskriptif dengan didukung data kuantitatif yang ditampilkan melalui tabel statistik sederhana (tabel frekuensi). Hasil penafsiran data tersebut dibandingkan dengan kriteria lain, yaitu teori yang relevan dan peraturan serta rencana pengelolaan TNGM untuk memperoleh gambaran mengenai prospek pengembangan kegiatan wisatanya. Data yang diperoleh memberikan kesimpulan penafsiran yang menunjukkan bahwa dengan adanya penetapan TNGM, secara umum kondisi pariwisata di Kaliurang tetap memiliki prospek yang baik karena adanya 3 hal : potensi wisata yang cukup besar, pasar wisata yang cukup luas dan peluang yang cukup besar bagi pengembangan wisata di kawasan TNGM. Berbagai jenis kegiatan wisata baru dapat dikembangkan, terutama jenis kegiatan wisata alam yang dilakukan pada zona rimba dan zona pemanfaatan wisata alam Turgo-Plawangan. Untuk menunjang pengembangan pariwisata tersebut perlu dibangun pula beberapa fasilitas penunjang, seperti pusat informasi, pondok wisata, canopy trail dan lain-lain. Pada akhirnya untuk keberlanjutan pengelolaan TNGM dan pariwisatanya, pemerintah harus memaksimalkan peran serta masyarakat, khususnya masyarakat sekitar TNGM.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning |
ID Code: | 18602 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 03 Aug 2010 13:06 |
Last Modified: | 03 Aug 2010 13:06 |
Repository Staff Only: item control page