RUANG TERBUKA HIJAU DI PERUMAHAN GRAHA ESTETIKA SEMARANG

Purwanto, Edi (2007) RUANG TERBUKA HIJAU DI PERUMAHAN GRAHA ESTETIKA SEMARANG. ENCLOSURE, 6 (1). pp. 49-58. ISSN 1412-7768

[img]
Preview
PDF - Published Version
67Kb

Abstract

Pertumbuhan penduduk yang dari tahun ketahun semakin bertambah menjadikan semakin tinggi pula kebutuhan akan ruang baik ruang untuk tempat tinggal maupun untuk beraktifitas lainya. Kebuthan ruang untuk tempat tinggal tidak hanya ditengah-tengah kota (pusat kota), namun sekarang kebutuhan tempat tinggal tersebut telah merambah daerah-daerah yang jauh dari perkotaan. Pertumbuhan perumahan-perumahan di wilayah yang jauh dari perkotaan yang biasanya berupa lahan pertaian, pekebunan atau bahkan daerah tangkapan air yang berada di daerah hulu. Salah satu perumahan baru tersebut adalah ”Perumahan Graha Estetika Semarang” perumahan tersebut berada di kelurahan Jl. Klenteng Sari kelurahan Pedalangan Kecamatan Banyumanik, daerah ini dahulunya berupa kawasan pertanian yang kemudian dibangun menjadi kawasan perumahan, dengan beralih fungsinya suatu kawasan tentunya membutuhkan pemikiran yang lebih tinggi supaya dapat memperkecil dampak-dampak negatif, salah satu dampak negatif yang kemungkianan terjadi adalah berkurangnya sumber air untuk kebutuhan penduduk sekitar perumahan graha estetika. Penanganan masalah kekurangan sumber air dan berlebihnya air di musim hujan dapat dilakukan dengan pemanfaatan secara optimal ruang-ruang terbuka hijau di perumahan graha estetika. PENGERTIAN RUANG TERBUKA HIJAU Ruang terbuka hijau adalah kawasan atau areal permukaan tanah yang didominasi oleh tumbuh-tumbuhan yang dibina untuk fungsi perlindungan habitat tertentu, dan atau sarana lingkungan/kota, dan atau pengamanan jaringan prasarana, dan atau budidaya pertanian (Rustam Hakim,2008). Selain untuk meningkatkan kualitas atmosfer, menunjang kelestarian air dan tanah, Ruang Terbuka Hijau di tengah-tengah ekosistem perkotaan juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas lansekap kota. Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 14 Tahun 1988 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau di Wilayah Perkotaan, Ruang terbuka hijau adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas, baik dalam bentuk area/kawasan maupun dalam bentuk area memanjang/jalur dimana di dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka pada dasarnya tanpa bangunan. Grey dan Deneke (1987) dalam Zoer’aini Djamal Irwan (1994), mengemukakan bahwa ruang terbuka hijau meliputi vegetasi sepanjang jalan, danau, empang, sungai, vegetasi hijau sepanjang sungai, padang penggembalaan, taman-taman, lahan-lahan terbuka, taman pada kawasan-kawasan fungsional Jenis-Jenis Ruang Terbuka Hijau Ruang terbuka hijau berdasarkan tipenya dibedakan menjadi: 1. Ruang Terbuka Hijau Lindung (RTHL) Ruang terbuka hijau lindung adalah ruang atau kawasan yang lebih luas, baik dalam bentuk areal memanjang/jalur atau mengelompok, dimana penggunaannya lebih bersifat terbuka/ umum, di dominasi oleh tanaman yang tumbuh secara alami atau tanaman budi daya. Kawasan hijau lindung terdiri dari cagar alam di daratan dan kepulauan, hutan lindung, hutan wisata, daerah pertanian, persawahan, hutan bakau, dan sebagainya. 2. Ruang Terbuka Hijau Binaan (RTHB) Ruang terbuka hijau binaan adalah ruang atau kawasan yang lebih luas, baik dalam bentuk areal memanjang/jalur atau mengelompok, dimana penggunaannya lebih bersifat terbuka/ umum, dengan permukaan tanah di dominasi oleh perkerasan buatan dan sebagian kecil tanaman. Kawasan/ruang hijau terbuka binaan sebagai upaya menciptakan keseimbangan antara ruang terbangun dan ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai paru-paru kota, peresapan air, pencegahan polusi udara dan perlindungan terhadap flora seperti koridor jalan, koridor sungai, taman, fasilitas olah raga, play ground. 3. Koridor Hijau Jalan Koridor hijaua jalan yang berda di kanan kiri jalan dengan pepohonan di di dalamnya akan memberikan kesan asri bagi jalan tersebut dan memberikan kesan teduh. Koridor hijau jalan dengan pepohonan akan meberiakan kesejukan bagi pengguna jalan, dengan penggunaan pepohonan pada koridor jalan diharapkan dapat mnengurangi polusi udara, memberi kesan asri, serta dapat menyerap air hujan (resapan air). 4. Koridor Hijau Sunagi Koridor Hijau sungai yang berada di sepanjang bantaran sungai yang berupa tanaman akan memberikan fungsi yang beraneka ragam, antara lain pencegah erosi daerah sekitar, penyerapan ait hujan lebih banyak. Dengan penanaman pohon-pohon yang mempunyai banyak akar diharapkan akar-akar tersebut akan mengikat tanah-tanah di sekitar sungai tersebut, tanaman yang dapat mecegah erosi dengan akarnya seperti bambu, tanaman yang rapat, penanaman poho secara rapat. Koridor sungai juga berfungsi menjaga kelestarian suber air, sebagai batas antara sungai dengan daerah sekelilingnya. Koridor sungai dapat memberikan keindahan visual dengan penataan yang sesuai dan pemanfaatan tumbuh-tumbuhan yang ada serta penambahan tumbuh-tumbuhan berwarna-warni 5. Taman Taman adalah wajah dan karakter lahan atau tapak dari bagian muka bumi dengan segala kehidupan dan apa saja yang ada didalamnya, baik yang bersifat alami maupun buatan manusia yang merupakan bagian atau total lingkungan hidup manusia beserta mahluk hidup lainnya, sejauh mata memandang sejauh segenap indra kita dapat menangkap dan sejauh imajinasi kita dapat membayangkan. Dari batasan di atas dapat diambil beberapa pengertian berikut : - Taman merupakan wajah dan karakter lahan atau tapak, berarti bahwa menikmati taman mencakup dua hal, yaitu penampilan visual dalam arti apa yang bisa dilihat dan penampakan karakter dalam arti apa yang tersirat dari taman tersebut. Mungkin dari alur ceritanya, gambar yang terpahat, nilai-nilai yang terkandung dari taman tersebut, dan sebagainya sejauh indra kita dapat menangkap dan sejauh imajinasi kita dapat membayangkan. - Taman mencakup semua elemen yang ada, baik elemen alami, elemen artifisial atau buatan manusia bahkan mahluk hidup yang ada di dalamnya, termasuk manusianya. Menurut Laurie ( dalam makalah seminar “Taman Rumah Tinggal Dalam Lingkungan Pemukiman Kota “, 1983)..., secara lengkap dapat diartikan taman adalah sebidang lahan berpagar yang digunakan unutk mendapat kesenangan, kegembiraan, kenyamanan bagi penggunanya. Taman Menurut Tipenya Penggolongan taman berdasarkan typenya berkaitan dengan pemanfaatan taman tersebut secara langsung atau tidak langsung oleh penghuni. Berdasarkan typenya taman dibagi menjadi 2 jenis, yaitu : 1. Taman Aktif Taman yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh para penghuni perumahan. Aktivitas dapat dilakukan di dalam taman ini. Taman ini biasanya dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti tempat duduk, area bermain dan sarana rekreasi lainnya. 2. Taman Pasif Taman ini lebih dimaksudkan untuk kenikmatan visual saja. Di dalam taman ini tidak diperkenankan adanya suatu kegiatan atau aktivitas dari penghuni perumahan tersebut. Taman Menurut Karakternya Berdasarkan karakternya taman dibagi menjadi: 1. Taman Binaan Adalah taman yang pengaturan elemen-elemennya didasarkan pada perencanaan yang dilakukan oleh manusia. Perencanaannya mencakup tata letak, material dan pemilihan jenis vegetasi dalam taman tersebut. Penyajian taman jenis ini biasannya dilakuakan secara atraktif. 2. Taman Alamiah Adalah taman yang benar-benar alamiah dalam bentuk elemen-elemen, jenis vegetasi maupun material yang ada di dalamanya. 3. Lapangan Olah Raga Lapangan olah raga dapat berupa hamparan rumput, tanah liat seperti lapangan sepak bola, lapangan tenis, lapangan bulu tangkis. Lapangan olahraga merupakan fasilitas yang dapat menampung kegiatan olah raga penduduk di sekitar lapangan olah raga tersebut, lapangan olahraga dapat berfungsi sebagai sumur resapan air air hujan sehingga dapat menyerap air hujan secara maksimal. Denagn penyerapan air secara maksimal maka akan terhindar dari banjir. 4. Play Ground Play dapat dimanfaat untuk kegiatan bersama yang dilakukan oleh semua umur terutama anak-anak, anak-anak dapat bermain dengan nyaman di play ground karena di play ground biasanya terdapat berbagai fasilitas bermain yang dapat dimanfaatkan untuk bermain oleh anak-anak. PERATURAN RUANG TERBUKA HIJAU DI PERUMAHAN Ruang terbuka pada perumahan merupakan ruang yang fungsinya ditunjukan bagi penyeimbang lingkungan dan sekaligus sebagai fasilitas penunujang lingkungan, yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan penghuninya seperti bermain anak-anak, berkumpulnya warga. Proporsi ruang terbuka pada daerah perumahan berkisar antara 20%-90% dan tergantung pula pada daerah perumahan tersebut berada pada daerah kegiatan tertentu. Penetapan ruang terbuka hijau yang merupakan bagian ruang terbuka daerah pemukiman mempertimbangkan dua hal yaitu: 1. Aspek kuantis penduduk yang bermukim 2. Pemanfaatan ruang terbuka bagi kegiatan-kegiatan lain Standar menurut PU Cipta Karya : - Suatu perumahan dengan jumlah penghuni 250-2500 membutuhkan satu daerah terbuka disamping daerah terbuka hijau yang telah ada. Pada tiap kelipatan 250 penduduk. Standar dimensi ruang terbuka hijau untuk 250 penduduk adalah 1m2 per penduduk. - Kriteria penetapan dimensi ruang terbuka hijau pada suatu kawasan perumahan berdasarkan jumlah penghuni perumahan berkisar 250-2500 jiwa adalah 0.5 m2 per penduduk. - Untuk suatu kawasan dengan penduduk ± 3000 jiwa dibutuhkan lapangan olah raga atau lapangan upacara, untuk peneduh ditanam tanaman dengan luasan 0,3 m2/penduduk - Untuk kawasan dengan penduduk berkisar 480.000 jiwa dibutuhkan satu taman olah raga berbentuk stadium, taman bermain, area parkir, bangunan fungsional dengan luasan 0,3 m2/penduduk. - Untuk daerah industri dibutuhkan ruang terbuka hijau sebagi penyaring udara dan sebagai penyangga dengan luasan 15 m2/penduduk. MANFAAT RUANG TERBUKA HIJAU PADA DEARAH PERUMAHAN Aktivitas warga, seperti karya, wisma, marga dan suka memerlukan penyempurna untuk mengikat dan menunujang kegiatan tersebut. Penghijauan merupakan bentuk penyempurna yang meamsukkan kegiatan manusia di dalamnya, sehingga secara langsung memberi manfaat kepada kehidupan kotanya. Karena dalam penghijauan perumahan, tanaman adalah materi pokok yang dominan, maka manfaat sebesar-besarnya diambil dari tanaman yaitu sebagi berikut : Manfaat Fisik Sarana kesehatan ( higienis ) Tanaman sebagi unsur utama penghijauan dapat mengatur serta membersihkan udara. Polutan-polutan yang ada di udara seperti oksida, nitrogen dan belerang yang bersenyawa dengan air hujan menimbulkan asam-asam nitrat dan sulfat. Polutan lain seperti karbon monoksida(CO) dan timbal (Pb) dihasilkan dari sisa pembakaran. Sumber polutan terbeasar berasal dari transportasi, kemudian rumah tinggal, industri, pembakaran dan lain-lain. Angka-angka ini dengan sendirinya terus bergeser dan bertambah dengan semakin padatnya industri, permukiman dan jumlah alat transportasi. Pepohonan dapat mengurangi polusi dan dalam proses fotosintesa dapat menhasilakan oksigen yang diperlukan manusia. Kerimbunan tanaman juga mampu memberikan kesegaran fisik bagi lingkungannya. Pengatur iklim ( Klimatologi ) Biasanya wilayah perkotaan mempunyai suhu yang tinggi dari pada di sekitarnya karena kesibukan aktivitas di dalamnya. Kerimbunan tanaman dapat menurunkan suhu setempat dan menaikkan lengas / kelembaban udara. Pohon dan tanaman dalam proses evaporasi serta fungsinya sebagi absorban / penyerap radiasi, memerlukan panas sehingga akan menurunkan suhu lingkungannya. Perlindungan (protektif) Kerimbunan tanaman memberikan perlindungan terhadap panas dan sinar matahari, angin, debu dan faktor lainnya. Hamparan rumput akan meredam glare / silau, memantulkan cahaya hijau lembut, memberi keteduhan dan kesehatan pada indra mata. Debu yang beterbangan ditangkap daun dan diluruhkan ke bumi saat hujan atau siraman air lainnya. Penyediaan air tanah (hidrologis) Penghijauan dengan tanaman akan dapat memberikan kesempatan air hujan untuk meresap masuk ke dalam tanah. Air tanah ini merupakan cadangan yang tidak ternilai bagi kehidupan manusia. Penyeimbang Alam Tanaman akan mampu memberikan lingkunagn bagi mahluk. Akar tanaman menerobos tanah, menggemburkan tanah, dan memberi ruang bagi mikroorganisme. Ini menyuburkan tannah dan tanaman sehingga terjadilah simbiosis. Tnaman juga memberikan kehidupan lain di atas tanah. Unggas / burung-burung dan serangga berkembang, membantu keseimbangan alam dan penyerbukan serta perkembangbiakan tanaman. Pencegah Erosi ( orologis) Air hujan yang deras diperlambat oleh dedaunan, meresap ke dalam tanah tanpa menimbulkan erosi percikan, dan sebaginya. Akar tanaman dapat mengikat butir-butir tanah dan mengurangi erosi air. Di pantai-pantai, tanaman dapat mencegah erosi air laut / abrasi. Manfaat Psikis Alam telah dikaruniakan oleh sang pencipta dengan keindahan beraneka ragam. Di dalam tanaman, keindahan akan timbul dari berbagi bentuk dan warna bunga, daun, lentur dan tegarnya batang, percabangan, akar yang indah dan bermacam keharuman bunga. Manusia yang memiliki citarasa akan keindahan-keindahan cenderung menjadi manusia yang berpikir lembut, memiliki rasa seni dan daya pikir yang tinggi, sehingga membangkitkan pula daya kreasi dan imajinasi yang tinggi pula. Manfaat psikis ini adalah yang bersifat pendidikan. Pengetahuan dan ketrampilan manusia mengenai tanaman akan bermanfaat bagi kesejahteraan hidupnya. Manfaat Sosial Ekonomi Kehidupan sosial perkotaan akan lebih baik dan sehat apabila tersedia ruang terbuka hijau yang cukup, terencana dan teratur. Kondisi ini akan memberikan pertumbuhan jiwa yang sehat dan positif bagi setiap tingkat usia. Anak-anak dapat bermain di taman dengan aman, bukan di jalan yang penuh bahaya. Remaja dapat berolahraga dan tumbuh sehat jiwa raganya. Masyrakat luas dapat berrekreasi, memulihkan kesegaran dan kebugaran, membangkitkan kreasinya dan bekerja kembali bagi kesejahteraan hidupnya. Secara ekonomis, penghijauan pertamanan menimbulakan usaha-usaha berupa penbuatan dan perawatan taman, pembibitan tanaman hias, tanaman bunga, dan usaha-usaha lainnya yang mampu menciptakan lapangan kerja, menampung banyak tenaga kerja, serta mampu memberikan penghidupan yang layak kepada keluarganya. Manusia menata lingkungan denan penghijauan dan pertamanan, lingkungan memberi dukungan kepentingan manusia. RUANG TERBUKA HIJAU DI PERUMAHAN GRAHA ESTETIKA SEMARANG Untuk menghadirkan suasana yang perumahan yang nyaman baik bagi penghuni maupun penduduk disekitar perumahan Graha Estetika maka dibangulah ruang-ruang hijau di lingkungan perumahan tersebut, yang diharapkan dapat digunakan untuk oleh para penghininya maka pihak perumahan graha etetika membuat ruang terbuka, adapun ruang terbuka tersebut adalah: Koridor Hijau Jalan Untuk menghadirkan suasanya yang asri maka sangatlah penting artinya suatu tanaman, untuk itu pada setiap jalan yang ada baik jalan utama menuju perumahan maupun jalan di setiap komplek dibuatlah koridor hijau jalan yang letaknya di kanan kiri jalan, koridor jalan di perumahan Graha Estetika di tata rapi dengan menggunakan tanaman-tanaman yang beranek ragam untuk memberikan keindahan visual dan memberiakan kesegaran. Adapun fungsi dari koridor hijau jalan tersebut dapat untuk peneduh dan pemberi batas atau penegasan antara ruang yang satu dengan ruang yang lain serta mempermudah meresapnya air hujan ke tanah. Koridor Hijau Sungai Koridor sungai dibuat selain sebagi penegasan batas antara sungai dengan ruang lain seperti jalan juga berfungsi untuk menjaga mutu air sungai, mencegah erosi Karena dengan adanya tanaman di sekitar sungai diharapkan akar-akar tanaman dapat mngikat tanah sehingga tanah di sekitar sungai akan kuat dan terhindarlah dari erosi. Taman aktif Taman yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh para penggunanya. Aktivitas dapat dilakukan di dalam taman ini. Taman ini biasany dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti tempat duduk, area bermain dan sarana rekreasi yangdapat menunjang aktifitas penguhininya. Taman pasif Taman ini lebih dimaksudkan untuk kenikmatan visual saja. Di dalam taman ini tidak diperkenankan adanya suatu kegiatan atau aktivitas dari manusia, di taman pasif didominasi oleh tanaman dan tidak terdapat akses ke dalam. Taman Privat (taman di halaman rumah) Untuk menghadirkan dan menambah keindahan visual rumah. rumah di perumahan graha estetika mempunyai taman di halaman masing-masing, setiap pemilik rumah diberi keleluasan untuk merancang tamannya sesuai dengan keinginan masing-masing pemilik rumah. Sehingga rumah mereka kelihatan indah serta lebih terasa sejuk karena udara yang mengallir ke dalam rumah lebih banyak, selian itu tanaman yang berada di depan dapat menyaring udara yang masuk ke rumah. Lapangan Olah Raga Untuk menghadirkan suasana yang akrab antar sesama penghuni perumahan maka dibuatlah tempat yang dapat menampung aktivitas secara bersama-sama sehingga terjaga hubungan baik antar penghuninya. Lapangan olahraga dapat menampung kegiatan bersama antar penghuni. ELEMEN RUANG TERBUKA HIJAU Ruang terbuka hijau terdiri atas soft material dan hard meterial, antara ruang terbuka yang satu dengan yang lain mempunyai perbedaan. 1. Koridor Jalan - Soft Material. Vegetasi pada koridor hijau jalan di perumahan Graha Estetika berupa: rumput jepang, rumput gajah, pandan-pandanan, kacang hias, pohon akasia, pohon palm, bunga sepatu, teh-tehan. - Hard Material. Hard material pada koridor jalan di perumahan Graha Estetika antara lain lampu penerangan, perkerasan berupa paving blok, dan pembatas jalan. 2. Koridor Sungai - Soft Material. Vegetasi pada koridor sungai di perumahan Graha Estetika berupa: rumput jepang, rumput gajah, pandan-pandanan, , akasia, pohon palm, bunga sepatu, teh-tehan, pohon angsana. - Hard Material. Hard material pada koridor sungai di perumahan Graha Estetika antara lain Lampu penerangan, paving blok, pembatas jalan, batu gunung, pasir. - 3. Taman aktif dan taman pasif - Soft Material. Vegetasi pada taman-taman di perumahan Graha Estetika berupa: rumput jepang, rumput gajah,krokot, bunga jam empat, eporbia, katus, pandan-pandanan, , bunga mawar, pohon palm, bunga sepatu, teh-tehan, - Hard Material. Hard material pada taman-taman di perumahan graha estetika antara lain Lampu taman, paving blok, pembatas jalan, batu gunung, pasir. 4. Lapangan Olah Raga - Soft Material. Vegetasi pada Lapangan olah raga di perumahan Graha Estetika berupa: rumput jepang, rumput gajah, lili paris , pandan-pandanan, , pohon palm, bunga sepatu, teh-tehan, pohon angsana, pohon glodog, pohon akasia. - Hard Material. Hard material pada lapangan olahraga di perumahan graha estetika antara lain Lampu taman, paving blok, pembatas jalan, batu gunung, pasir, gawang, ring basket, net, lampu penarangan. 5. Play Ground - Soft Material. Vegetasi pada play ground di perumahan Graha Estetika berupa: rumput jepang, rumput gajah, lili paris, pohon palm, bunga sepatu, teh-tehan, pohon angsana, pohon glodog, pohon akasia. - Hard Material. Hard material pada play ground di perumahan graha estetika antara lain Lampu taman, paving blok, pembatas jalan, batu gunung, pasir, ayunan,jungkat-jungkit,lampu penarangan KAJIAN RUANG TERBUKA HIJAU DI PERUMAHAN GRAHA ESTETIKA SEMARANG Kajian Ruang Terbuka Hijau Di Perumahan Graha Estetika Terhadap Satndar Pada Daerah Pemukiman Perumahan Graha Estetika yang berlokasi di Jl. Klenteng Sari, Keluarah Pedalangan Kecamatan banyumanik menerapkan konsep rumah tanapa pagar. Konsep ini dapat dilihat pada setiap rumah-rumah yang ada di perumhan tersebut semua rumah yang ada di perumahan tersebut tidak mempunyai pagar. Setiap rumah yang ada di perumahan Graha Estetika mempunyai taman yang luas di bandingkan dengan perumahan-perumahan yang ada di Semarang. Taman-taman yang ada diharapkan dapat menjadi penyeimbang lingkungan serta dapat menjadikan perumahan Graha Estetika menjadi kawasan yang asri sehingga para penghuninya dapat merasakan kenyamanan. Jumlah penghuni yang yang menempati perumahan Graha Estetika pada tahap pertama selitar 300 jiwa, berdasarkan ketentuan ruang terbuka hijau menurut PU Cipta Karya untuk setiap 250 penduduk dibutuhkan satu daerah ruang terbuka hijau yaitu taman dengan standar 1m2/penduduk. Jumlah penghuni di perumahan Graha Estetika sekitar 300 penduduk berarti pada perumahan Graha Estetika membutuhkan 1 daerah ruang terbuka hijau berupa taman . Dengan perhitungan yang diperoleh perumahan Graha Estetika harus menyediakan 1 (satu) daerah ruang terbuka hijau berupa taman dengan luasan minimal 250 m2. Perumahan Graha Estetika yang berpenduduk sekitar 300 penduduk juag terikat dengan ketentuan yang ada. Berdasarkan ketentuan yang ada, luas daerah terbuka hijau di perumahan Graha Estetika 250 m2. Luas ruang terbuka hijau yang ada di perumahan Graha Estetika sebanyak 39.950 m2 yang berada di beberapa lokasi, berdasarkan kenyataan yang ada berarti dimensi ruang terbuka hijau yang ada di perumahan Graha Estetika telah memenuhi standar yang telah ditetapkan PU Cipta Karya.. Kajian Jenis-jenis Ruang Terbuka Hijau Tahap Ke-I di Perumahan Graha Estetika Semarang Koridor Hijau Jalan Koridor jalan yang berada di perumahan Graha Estetika Semarang diharapkan dapat menambah kenyamanan bagi pemakai jalan di perumahan tersebut. Koridor jalan yang berada di perumahan Graha Estetika berupa pepohonan-pepohonan yang yang dapat menghadirmenghadirkan suasana yang asri. Pepohonan yang berada di di koridor jalan di perumahan Graha Estetika Semarang antara lain pohon glodog, pohon akasia, bunga bugenvile, rumput jepang, rumput gajah. Dimensi koridor jalan di perumahan Graha Estetika berbeda-beda tergantung dimana letak koridor jalan tersebut berada misalnya koridor jalan yang berada di jalan utama dimensinya sekitar 2m sedangkan koridor jalan yang berada di sekitar perumahan 1m. Koridor jalan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu resapan air hujan, koridor jalan yang dapat dijadikan untuk resapan hujan tentunya dengan menambahkan areal-areal resapan seperti koridor jalan yang dipenuhi dengan pepohonan, rumput-rumputan.di samping keberadaan vegetasi juga dengan penggunaan hard material yang dimungkinkan dapat terserapnya air seperti penggunaan paving block sebagai perkerasana pada koridor-koridor jalan. Selain itu koridor jalan dapat dimanfaatkan untuk para pejalan kaki, para pejalan kaki akan menjadi nyaman dengan keberadaan pepohonan yang tumbuh pada koridor jalan tersebut. Koridor Jalan sebagai Introduction Space atau Pengarah Koridor jalan sebagai introduction space atau pengarah merupakan yang difungsikan untuk pengarah dan penerima pada entrance utama sebuah perumahan. Biasanya sebuah ruang terbuka yang difungsikan sebagai introduction space atau pengarah ini terletak pada depan sebuah perumahan atau pada entrance utama perumahan tersebut. Pada perumahan Graha Estetika sendiri terdapat koridor jalan sebagai introduction space atau pengarah yang terletak pada entrance utama perumahan. Selain difungsikan sebagai introduction space atau pengarah, koridor jalan tersebut juga difungsikan sebagai pembatas jalan dan area terbuka hijau. Koridor Sungai Koridor sungai yang ada di perumahan Graha Estetika belum tergarap dengan maksimal hal ini terlihat dari kondisi koridor sungai yang kondisinya kurang terawat. Taman Perumahan Graha Estetika memiliki 5 type rumah. Dari type-type hunian dalam perumahan tersebut terdapat beberapa taman yang mempunyai fungsi-fungsi sesuai dengan letak taman pada perumahan tersebut. Untuk pengkategorian taman dalam fungsi ruang pada Perumahan Graha Estetika adalah : - Taman sebagai Pembatas Zona. - Taman sebagai Fokus Kawasan atau Pengisi Ruang Terbuka. - Taman sebagai Pembatas Zona. Taman perumahan sebagai pembatas zona merupakan taman yang difungsikan untuk memberikan batasan-batasan antara perumahan dengan lingkungan non perumahan atau antar rumah hunian pada perumahan maupun antar rumah hunian dengan non rumah hunian. Biasanya sebuah ruang terbuka yang difungsikan sebagai pembatas zona ini bisa terletak pada bagian ruang terbuka pada dalam perumahan atau pada luar perumahan yang masih merupakan komplek dari perumahan tersebut. Pada perumahan Graha Estetika sendiri terdapat taman sebagai pembatas zona yang terletak pada depan perumahan tersebut. Taman tersebut membatasi antara zona hunian perumahan dengan zona perkantoran pada perumahan tersebut. Selain difungsikan sebagai pembatas zona, taman tersebut juga difungsikan sebagai pembatas jalan dan area terbuka hijau. Pada taman perumahan tersebut yang termasuk dalam kategori taman sebagai pembatas zona juga termasuk dalam jenis taman pasif. Karena untuk jenis material-material kerasnya merupakan jenis material yang berfungsi sebagai pendukung saja dan bukan sebagai material yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan aktifitas. Taman ini berada pada area depan Perumahan Graha Estetika. Taman tersebut juga termasuk dalam kategori taman sebagai pembatas zona. Pembatas antara komplek perumahan dengan komplek perkantoran. Taman ini merupakan jenis taman pasif. Karena tidak terdapatnya fasilitas yang dapat mendukung untuk aktifitas. Jenis elemen-elemen yang ada di dalamnya adalah jenis soft material yang berupa tanaman dan hard material yang berupa lampu taman. Taman perumahan sebagai fokus kawasan atau pengisi ruang terbuka merupakan taman yang difungsikan untuk fokus pada kawasan-kawasan perumahan dan pengisi ruang terbuka sebagai ruang terbuka hijau pada kawasan perumahan maupun bisa perfungsi sebagai area penghijauan pada suatu perumahan. Biasanya sebuah ruang terbuka yang difungsikan sebagai fokus kawasan atau pengisi ruang terbuka ini terletak pada bagian ruang terbuka pada suatu kawasan perumahan. Pada perumahan Graha Estetika sendiri terdapat beberapa taman sebagai fokus kawasan atau pengisi ruang terbuka yang terletak pada kawasan perumahan tersebut. Taman tersebut menjadi fokus kawasan dan pengisi ruang terbuka pada setiap kawasan komplek perumahan. Selain difungsikan sebagai fokus kawasan atau pengisi ruang terbuka, taman tersebut juga berfungsi sebagai taman aktif maupun taman pasif. Karena untuk beberapa taman memiliki jenis material-material yang mendukung untuk kegiatan atau aktifitas pada taman tersebut dan ada juga beberapa taman yang tidak memliki fasilitas tersebut karena untuk jenis material yang ada hanya berfungsi sebagai pendukung saja dan bukan sebagai material yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan aktifitas. Taman berada di tengah – tengah perumahan dengan kondisi yang terawat hal ini terlihat dari kondisi taman yang tertata rapi. Matrial – material yang berada di tamana tersebutpun catnya kondisinya sangat baik. Taman ini termasuk dalam kategori taman pasif hal ini dapat terlihat dari tidak adanya fasilitas – fasilitas yang dapat menampung aktifitas di dalamnya. Walaupun taman termasuk dalam kategori taman pasif namun pada kenyataanya sering digunakan oleh anak – anak penghuni perumahan untuk bemain di sekitar taman tersebut. Seperti bermain basket. Lapangan Olahraga Lapangan olah raga merupakan salah satu fasilitas yang dapat dipergunakan untuk kegiatan bersama. Lapangan olah raga di lingkungan perumahan Graha Estetika berupa lapangan tenis, mini basket ball dan lapangan sepak bola mini. Kondisi lapangan olah raga di lingkungan perumahan Graha Estetika beraneka ragam ada yang kondisinya terawat adapula yang kurang terawat. Kondisi lapangan olah raga yang kurang terawat terlihat pada lapangan sepak bola yang kondisi gawangnya robek dan cat – catnya mengelupas. Play Ground Play ground atau tempat bermain banyak digunakan oleh anak-anak, temapat bermain yang ada di perumahan Graha Estetika kondisinya sangat tidak terawat serta lataknya yang kurang strategis. Hal ini dapat terlihat dengan banyaknya fasilitas bermain yang rusak dan cat-cat yang mengelupas. Kajian Elemen Penyusun Ruang Terbuka Hijau Di Perumahan Graha Estetika Semarang Soft Material 1. Rumput sebagai Pengalas Tanah Jenis rumput pada ruang etrbuka hijau di perumahan Graha Estetika adalah jenis rumput jepang, rumput gajah yang mempunyai fungsi sebagai pengalas tanah. Keadaan rumput tersebut cukup baik dan rata karena untuk perawatannya cukup baik 2. Tanaman Semak sebagai Keindahan Lingkungan Untuk jenis tanaman semak pada taman tersebut termasuk jesis semak yang tidak berbunga. Meskipun tidak berbunga, tetapi untuk bentuk dan warnanya cukup berfariasi. Sehingga bisa menambah keindahan taman yang ada. 3. Tanaman Perdu sebagai Komponen Pembentuk Ruang Tanaman perdu yang terdapat pada taman tersebut sangat berfariasi jenisnya. Dari mulai jenis tanaman perdu yang berbuah sampai jenis tanaman perdu yang tidak berbuah. Tanaman persu tersebut cukup terawat dengan tidak adanya tanaman perdu yang daunnya kering maupun layu. 4. Pohon sebagai Penghasil Bayang-bayang Keteduhan Selain sebagai penghasil keteduhan, pohon pada ruang terbuka hijau tersebut juga berfungsi sebagai penyerap karbondioksida dan penghasil oksigen. Karena tersusun memanjang, pohon tersebut juga sebagai pembatas jalan pada lingkungan tersebut. Pohon tersebut kelihatan kompak karena hanya terdapat satu jenis pohon pada taman tersebut. Hard Material Jenis-jenis dari material keras yang terdapat pada taman tersebut kebanyakan merupakan jenis material keras buatan. Material tersebut antara lain Lampu Taman Lampu taman pada taman tersebut terbuat dari bahan metal. Selain sebagai penerangan taman, lampu taman tersebut juga berfungsi sebagai penerang jalan. Bentuk dari lampu taman tersebut cukup baik karena untuk sebagian besar bentuk lampu pada perumahan tersebut dibuat sama sehinnga terlihat kompak. Tetapi untuk keadaan fisik lampu taman tersebut kurang terawat. Hal tersebut dapat terlihat dari cat yang terdapat pada tiang lampu taman tersebut banyak yang terkelupas. Meskipun demikian, fungsi utama dari lampu tersebut sebagai penerangan tidak hilang. Karena lampu-lampu yang terdapat pada taman tersebut masih bisa menyala semua Ayunan Fasilitas ayunan ini termasuk dalam jenis material keras logam. Karena bahan yang digunakan untuk material ayunan tersebut terbuat dai besi dengan finising cat. Ayunan tersebut sering digunakan oalh para penguni perumahan pada area tersebut terutama anak-anak. Material keras ini masih berfungsi dengan baik meskipun terletak pada area terbuka dan tanpa penutup atap. Hal tersebut bisa dilihat dari fisik ayunan tersebut yang masih bagus dan tidak ada cat yang mengelupas dan pemberian peluman pada laker ayunan tersebut sehingga cukup nyaman saat digunakan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari seluruh data yang kami peroleh mengenai ruang terbuka hijau di perumahan Graha Estetika Semarang, kami menyimpulkan bahwa : - Ruang terbuka hijau yang ada di perumahan Graha Estetika Semarang dimensinya lebih dari standar ada. - Adanya alih fungsi dari taman pasif menjadi taman aktif.. - Ada bagian ruang terbuka hijau yang kurang perawatanya. - Letak play ground yang kurang stategis sehingga tidak berfungsi. - Vegetasi yang ada beraneka ragam sehingga menambah keindahan perumahan Graha Estetika. - Koridor sungai kurang sesuai dengan keberadaan sungai Saran - Untuk meningkatkan kualitas ruang terbuka hijau yang ada maka kami menyarankan - Memdekatkan letak play ground dekat dengan pemukiman. - Pemilihan vegetasi dan fasilitas pada taman pada saat perencaan yang kurang matang mengakibatkan tidak berfungsinya secara maksimal taman tersebut. - Perawatan yang rutin sehingga fasilitas yang ada dapatberfungsi sebagaimana funsinya. DAFTAR PUSTAKA Carmona dkk., 2003, Public Space Urban Space : The Dimension of Urban Design, Architectural Press London. Dahlan, Endes. N. 1992, Hutan Kota, Jakarta : APHI. Irmendagri No. 14/1988 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau di Wilayah Perkotaan. Jakarta : Depdagri RI. Hakim, Rustam. Hardi Utomo. 2002, Arsitektur Lansekap . Jakarta : Bumi Aksara. Laurie, Michael. 1984, Pengantar Kepada Arsitektur Pertamanan, Bandung : Intermatra. Sastra M. Suparno & Endy Marlina. 2006, Perencanaan Dan Pengembangan Perumahan. Yogyakarta : Andi. Suharto. 1994, Dasar-dasar Pertamanan : Menciptakan Keindahan dan Kerindang, Jakarta : PT. Media Wiyata. Hadibroto, Don WS Cherry. 2008, Membut Taman Mungil.Jakarta: Gramedia Referensi Bahan ajar mata kuliah Lanskep D3 Arsitektur 2005, Ir. Erni Setyowati, MTA Bahan ajar mata kulih Tata Ruang Luar D3 Arsitektur 2005, Ir. Joko Suyono Bahan ajar mata kuliah Perkotaan Ex D3 2007, Prof. Ir.Edy Darmawan, MTA www.goole.com diakses 13 April 2009 www.Plantamor.com diakses 13 April 2009 www.rustamhakim.com diakses 20 April 2009

Item Type:Article
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:18510
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:03 Aug 2010 08:48
Last Modified:05 Aug 2010 21:14

Repository Staff Only: item control page