PENATAAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA

Indraswara, M. Sahid (2006) PENATAAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA. ENCLOSURE, 5 (1). pp. 30-39. ISSN 1412-7768

[img]
Preview
PDF - Published Version
916Kb

Abstract

Ruang dan manusia adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ruang akan menjadi lebih menarik dan hidup bila didalamnya terdapat manusia. Begitu juga dengan manusia, tanpa ruang manusia tidak mempunyai wadah untuk tinggal. Manusia akan selalu berhubungan dengan lingkungan sekitarnya. Taman sebagai unsur yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia sejak jaman dahulu akan selalu diselaraskan dengan kondisi dan tingkat kebudayaan yang dimiliki manusia pada jamannya. Semakin pesat perkembangan jaman, kehadiran taman akan semakin dibutuhkan. Kehidupan manusia yang semakin kompleks menuntut taman agar kehadirannya dapat sesuai dengan fungsinya. Kebutuhan taman dirasa semakin penting disebabkan karena beban kesibukan manusia yang semakin meningkat. Manusia membutuhkan tempat ’ pelarian ’ dari aktivitas rutinitas sehari-hari. Dalam Perkembannya kota akan semakin padat dengan aktifitas-aktifitas penduduknya, sehingga membutuhkan ruang terbuka hijau. Taman yang terletak di tengah kota akan menjadi bagian penting dari kota itu sendiri, karena masyarakat dapat berinteraksi didalam taman tersebut. PENDAHULUAN Kota Semarang sebagai kota yang berkembang, mempunyai beberapa ruang hijau ditengah kota salah satu contohnya adalah Taman menteri Supeno (Taman KB). Sejalan dengan perkembangan Kota Semarang, taman yang berfungsi sebagai paru-paru kota ini mulai terlihat manfaat dan fungsinya misalnya yaitu taman ini dimanfaatnkan sebagai tempat pameran tumbuh-tumbuhan / bunga, sebagai tempat makan dan bersantai karena terdapat pedagang kaki lima yang menjual macam-macam menu makanan. Selain manfaat yang dikemukakan diatas, muncul permasalahan baru lagi yaitu yang disebabkan oleh pedagang kaki lima. Keindahan taman dan kenyamanan taman KB ini lambat laun mulai terkesan kumuh dan semwrawut. Permasalahan ini dapat diminimalisir dan di hindari apabila di penataan untuk lingkungan taman termasuk aktifitas yang ada didalamnya dapat ditata dengan baik. Taman Menteri Supeno / Taman KB sangatlah penting untuk diertahankan keindahan dan kenyamanannya untuk mendukung aktifitas masayrakat yang ada didalmnya serta perannya sebagia image atau wajah Kota Semarang. Dengan melihat kondisi yang demikian, maka upaya untuk mengkaji dan menata Taman KB tersebut diharapkan mampu menjadi masukan kepada pihak terkait dan dapat dijadikan dasar pertimbangan perkembangan taman ini kedepannya. RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA SEMARANG Sebagai salah satu kota yang memiliki aktifitas sehari – hari yang cukup padat, maka pemerintah daerah membuat beberapa sarana rekreasi baik yang berskala kota maupun regional. Ruang terbuka hijau di Kota Semarang misalnya adalah Kawasan Simpang lima; Taman Menteri Supeno/ Taman KB; Lapangan Tri Lomba Juang; Taman Makam Pahlawan di jalan pemuda; Taman Makam Pahlawan di Kalibanteng; Makam Bergota; Taman Sepanjang Jalan Pahlawan; Lapangan Diponegoro; Bundaran Tugu Muda; Bundaran Kali Banteng; Taman yang ada di JL. Gajah Mungkur; Lapangan Olah raga Jatidiri; Dan sebagainya. Selain mempunyai fungsi lain sebagai paru – paru kota. di Semarang kita dapat menjumpai adanya taman aktif kota. Salah satu taman aktif yang ada dan ketiganya terdapat aktivitas yang saling mendukung serta terdapat suatu keterkaitan. yaitu Taman Menteri Supeno yang oleh masyarakat Semarang lebih dikenal dengan istilah taman Keluarga Berncana ( KB ), kawasan simpang lima, dan lapangan Tri Lomba Juang. Aktifitas pada kawasan simpang lima akan berpengaruh terhadap aktifitas yang ada di taman Menteri Supeno, dan lapangan Tri Lomba Juang. Begitupun sebaliknya. TINJAUAN TAMAN MENTERI SUPENO / TAMAN KB Taman Menteri Soepeno dibangun oleh pemerintah daerah dari tahun 1973 sampai dengan 1975. Tujuan pembangunan taman ini adalah untuk memanfaatkan areal kosong yang tercipta karena adanya pertemuan jalur antara jl. Menteri Soepeno dan jl. Mugas. Seiring dengan adanya program peningkatan kesejahteran keluarga serta keperluan adanya ruang aktif kota maka munculah taman aktif serta tema kesejahteraan keluarga ( yang disimbolkan dengan patung ibu dan dua orang anak ) sebagai karakter dari Taman Menteri Soepeno. Selain sebagai paru – paru kota dan mengurangi panas kota, taman yang juga digunakan sebagai taman rekreasi ini juga digunakan untuk mengantisipasi munculnya rumah – rumah liliput. Pada perkembangan selanjutnya taman ini telah berfungsi sebagaimana fungsinya yaitu sebagai taman aktif. Banyak orang yang datang ke taman Menteri Soepeno ini untuk minimal melepas ketegangan, akan tetapi seiring dengan keberhasilan taman di dalam menarik orang untuk masuk didalamnya berkembang pula suatu kegiatan diluar fungsi taman. Sehingga kemudian Taman Menteri Soepeno ini memiliki image yang kurang baik. Tidak berhenti sampai disitu saja dengan bergulirnya arus reformasi muncullah warung – warung tenda disekitar taman, entah itu merupakan suatu hal yang baik atau tidak bagi perkembangan taman kelak akan tetapi yang jelas warung – warung tersebut menggunakan jalur pedestrian yang seharusnya untuk areal pejalan kaki menjadi suatu areal perdagangan Kondisi Fisik Taman Menteri Supeno / Taman KB Lokasi Taman Menteri Supeno merupakan salah satu taman aktif kota di Semarang yang terletak di kelurahan Mugasari, kecamatan Semarang Selatan. Letaknya cukup dekat ( hanya beberapa ratus meter ) dari pusat kota Semarang – Simpang Lima. Taman yang mempunyai bentuk dasar segitiga ini terbentuk karena adanya pertemuan jalan Menteri Supeno dengan jalan Mugas. Sehingga Taman Menteri Soepeno dikelilingi sekaligus dibatasi oleh jalan pembentuknya, yaitu Jalan Mugas di sisi Tenggara, Jalan Menteri Soepeno disisi Barat Daya, serta jalan penghubung jalan Mugas dan Jalan Menteri Soepeno di sisi Utara. Taman Menteri Soepeno terletak pada suatu kondisi tanah dengan topografi yang tidak rata dimana bagian timur memiliki ketinggian tanah yang lebih rendah daripada bagian barat, dengan perbedaan ketinggian tanah lebih dari 5m. Keadaan tanah di Taman Menteri Soepeno cukup subur hanya saja lapisan tanah subur ini tidak terlalu dalam dengan lapisan tanah keras dibawahnya. Meskipun demikian tanaman mudah tumbuh ditaman tersebut, hal ini didukung dengan adanya iklim tropis di Indonesia yang menyebabkan curah hujan yang tinggi. Taman Menteri Soepeno dikelilingi oleh beberapa massa bangunan yang terdiri dari : DPRD Tingkat I Jateng, sebagai sarana pemerintahan di sebelah Selatan taman Menteri Soepeno. SMU N I Semarang, sebagai sarana pendidikan di sebelah Barat. STM Pembangunan, sebagai sarana pendidikan disebelah Timur. Foto udara Taman KB Taman Menteri Soepeno dapat dicapai dari beberapa arah yaitu : - Timur : dari Jl. Pahlawan, air mancur Undip - Utara : dari Jl. Mugas, STM Pembangunan - Barat : dari Jl. Menteri Soepeno Fasilitas a. Fasilitas Untuk Kegiatan Umum Taman Menteri Supeno difungsikan untuk menampung kegiatan bagi pengunjung, oleh karena itu di dalam Taman ini dibutuhkan fasilitas – fasilitas yang dapat menunjang aktivitas rekreasi pengunjung. Pada Taman Menteri Supeno fasilitas yang paling besar adalah open space ( ruang terbuka ). Pada ruang terbuka ini dilengkapi dengan sitting group yang biasanya digunakan oleh pengunjung yang ingin mengobrol atau sekedar istirahat. Fasilitas lain berupa kolam dengan patung ditengahnya sebagai focal point dalam Taman Menteri Supeno. b. Fasilitas Pelayanan adalah fasilitas yang disediakan untuk menampung kegiatan-kegiatan pelayanan terhadap seluruh kegiatan di Taman Menteri Supeno, yang terdiri dari kantor dinas pertamanan sektor Semarang Selatan termasuk warung-warung tenda yang sebenarnya tidak masuk di dalam perencanaan. ANALISIS TAMAN MENTERI SUPENO / TAMAN KB Taman Menteri Supeno merupakan salah satu taman yang potensial yang dimiliki oleh kota Semarang. Karena taman menteri Soepeno merupakan salah satu taman aktif kota dari sedikit taman aktif yang dimiliki kota Semarang. Akan tetapi taman ini terletak pada posisi yang tidak menguntungkan karena berada di pinggir jalan arteri skunder ( jalan pahlawan ), sehingga taman menteri Soepeno seolah-olah menjadi sesuat yang disembunyikan. Letaknya yang terlalu dekat dengan Simpang Lima membuatnya tenggelam oleh kekuatan jantung kota Semarang itu. Akan tetapi tidak bisa disangkal keberadaannya dan andilnya di dalam menciptakan warna dan kehidupan yang sehat bagi warga kota Semarang. Menurut dinas pertamanan, taman menteri Soepeno merupakan taman yang direncanakan sebagi taman aktif. Sebuah taman dimana warga kota Semarang dapat dengan bebas keluar masuk dan merasakan suasana yang diciptakan oleh segala properties yang direncanakan untuk taman Menteri Soepeno. Taman Menteri Soepeno direncanakan tidak hanya sebagi sebuah taman aktif. Dengan penanaman pohon-pohon besar seperti asam kranji dalam jumlah besar, taman menteri Soepeno direncanakan tidak sekedar sebagai taman aktif saja melainkanjuga sebagai taman kota. Sebuah hutan kota dalam bentuk taman yang mempunyai tipe keindahan dan rekreatif. Konsep yang baik diatas kemudian diwujudkan kurang lebih seperti yang dapat kita lihat saat ini. Akan tetapi dalam perkembangannya, ternyata pemanfaatan taman Menteri Soepeno tidak seperti rencana awal. Seperti kita ketahui bersama taman menteri Soepeno ini jarang dimanfaatkan warga kota Semarang sebagaimana mestinya bahkan sebaliknya taman yang lebih dikenal dengan sebutan taman KB ini dimanfaatkan sebagi tempat aktivitas negative terutama malam hari. Generasi muda Semarang umunya tidak mengetahui bahwa ada sesuatu yang layak dilihat, ada sesuatu yang layak dirasakan dan ada sesuatu yang layak dibanggakan pada diri taman Menteri Soepeno. Hal ini disebabkan karena mereka kurang tertarik untuk masuk didalamnya, untuk merasakan suasananya. Kurang adanya ketertarikan untuk mengunjungi taman menteri soepeno disebakan dua masalah pokok, yaitu : Secara fisik taman ini kurang menarik ( terutama dari luar ) Secara non fisik, Taman ini memiliki image yang kurang baik, aspek non fisik ini berkaitan erat dengan aspek fisik yang mendukung muncul dan bertahannya image negative tersebut. Perkembangn selanjutnya dengan bergulirnya arus reformasi muncullah PKL yang memanfaatkan pedestrian di sekeliling taman emntri soepeno, akan tetapi disisi lain kehadiran PKL-PKL yang tidak direncanakan sebelumnya ini, mengurangi kualitas taman menteri Soepeno secara fisik. Dilihat dari jumlah pengunjung dan pemanfaatan taman menteri Soepeno saat ini dapat diambil dikatakan bahwa taman menteri soepeno sudah menyimpang dari fungsi awalnya sebagi taman aktif kota. Sebagai elemen utama pembentuk taman akan sangat menarik untuk mengetahui mengapa dan bagaimana penataan taman menteri soepeno sehingga taman ini tidak lagi berfungsi sesuai dengan fungsi awal yang direncanakan terutama sebagai taman aktif “ positif “. Keterkaitan Taman KB dengan Lingkungan sekitar Taman Menteri Supeno merupakan taman aktif yang mempunyai hubungan keterkaitan dengan lingkungan sekitarnya. Taman Menteri Supeno sebagai taman kota sangat penting keberadaannya. Lingkungan sekitar Taman ini dikelilingi oleh aktivitas –aktivtas antara lain adalah aktivitas pendidikan, permukiman dan perkantoran Hubungan aktivitas pendidikan dengan taman Menteri Supeno yaitu Taman ini sering digunakan oleh siswa-siswa STM Pembangunan untuk contoh tugas pengukuran. Dengan kata lain yaitu taman Menteri Supeno dijadikan sebagai kawasan untuk praktek salah satu pelajaran di STM yaitu pengukuran. Untuk hubungan aktivitas pendidikan perkantoran pada jam-jam tertentu (misalnya pada jam istirahat dan jam makan siang) taman ini menjadi akternatif untuk bersantai dan melepas lelah. Pada aktivitas permukiman setiap pahgi hari taman ini menjadi temapat untuk jogging dan olah raga lainnya. Adanya aktivitas di sekitar taman Menteri Supeno seperti aktivitas di simpang lima dan tri lomba juang pada hari-hari dan event-event tertentu membuat adanya tali hubungan yang saling mendukung dan saling mempengaruhi. Gbr IV.2 Hubungan Keterkaitan Taman KB dengan Ruang terbuka di sekitarnya Sumber : Analisis Penyusun, 2006 Pada hari-hari tertentu seperti hari minggu salah satu dari ketiga terdapat keramaian maka yang lainnya akan terpengaruh contohnya adalah saat ada konser musik dengan sakala besar yang terdapat di Tri Lomba juang maupaun Simpang lima, pemnfaatan lahan parkir pun akan merembet ke Taman Menteri Supeno. Bentuk dan Elemen Penyusun Taman Pembentuk taman dibagi menjadi 2 elemen besar yaitu soft material dan hard metrial . berikut pola penempatan soft material dan hard material pada Taman Menteri Supeno Gambar 4.3 Sketsa Bentuk dan Elemen Penyusun Taman Menteri Supeno Sumber : Analisis Penyusun, 2006 Suasana dan Karakter Ruang Taman Untuk mempermudah analisa karakter ruang pad ataman menteri soepeno dibagi menjadi 4 zona, yaitu : Zona I, yaitu bagian utara di mana terdapat bengunan kantor Dinas Pertamanan. Zona II, yaitu zona bagian barat daya Zona III, yaitu zona ujung timur yang dapat terlihat secara langsung dari jalan Pahlawan Zona IV, yaitu zona yang berada di tengah-tengah taman dimana terdapat patung sebagai focal point taman ini. Sumber : Analisis Penysusn, 2006 Analisis Karakter Ruang Zona I Zona ini terdapat di ujung utara dari taman berupa suatu tanah yang agak miring dan banyak ditumbuhi rumput liar. Meskipun di zona ini terdapat bangku taman tetapi karena tidak terdapat jalan setapak menuju bangku taman ditambah adanya pembatas peil tanah, memberi kesan bahwa zona ini tidak untuk dimasuki manusia. Permasalahan yang ditimbulkan terjadinya kerusakan pada soft material yaitu rumput – rumput yang ada disekitar bangku dan mengakibatkan sedikit kerusakan pada hard material yaitu peil pembatas ketinggian. Melihat permasalahan yang ada diperlukan adanya jalan setapak menuju bangku – bangku yang ada dalam taman. Penempatan pohon atau tanaman dengan jarak yang cukup rapat seolah-olah mencipatakan ruang-ruang kecil. Selain itu dengan menempatkan bangku taman diantara pohon-pohon yang ada di zona ini mengesankan adanya banyak ruang dengan skala yang intim. Dengan penempatan tanaman dalam jarak yang rapat serta kerapatan daun yang besar sehingga intensitas sinar matahari yang masuk kecil. Kondisi ini menyebabkan zona ini menjadi redup. Banyaknya jenis pohon dan dedaunan yang rapat dengan warna yang dominant adalah warna hijau sehingga memberi kesan nyaman. Dengan memperhatikan uraian diatas dapat dilihat bahwa karakter ruang pada zona I yaitu karakter istirahat. Analisis Karakter Ruang Zona II Pada zona ini didominasi oleh deretan pohon – pohon asem kranji yang cukup rapat sehingga pada zona II keadaannya menjadi redup karena cahaya matahari tereduksi oleh dedaunan yang rapat. Sehingga pada zona ini terasa sejuk. Selain itu karena rapatnya dedaunan warna hijau menjadi lebih dominan. Kondisi ini menunjukkan adanya kenyamanan dalam zona ini. Dengan memperhatikan uraian diatas maka dapat dilihat bahwa karakter ruang pada zona II adalah karakter istirahat. Analisa karakter ruang zona III Di zona ini pada ujung – ujungnya terdapat pohon akasia dan pinus yang cukup tinggi. Sedang didaerah sisanya hanya berupa perdu dan pohon – pohon yang pendek sehingga seolah – olah terdapat pola naik turun / mengalir. Dengan penambahan tanaman berupa tanaman etetis misalnya bunga kupu – kupu, taman akan terlihat lebih menarik. Dizona ini juga terdapat bangku – bangku taman meskipun hanya sedikit. Namun karena tidak ada akses masuk kezona ini memberi kesan bahwa zona ini tidak untuk dimasuki. Tetapi melihat adanya bekas – bekas jejak kaki yang membentuk jalan setapak. Fenomena ini menunjukkan bahwa pengunjung masuk kezona ini, sehingga zona ini dapat menampung pengunjung. Perdu yang ada diatur dengan berkelompok dengan perdu lain sehingga tercipta suatu komposisi tertentu. Perdu – perdu tersebut dibentuk dengan bentuk – bentuk tertentu sehingga lebih menarik untuk dilihat. Selain itu juga terjadi suatu komposisi warna antar tanaman. Hal ini menunjukkan bahwa zona ini dibuat agar berkesan untuk menarik orang memasuki taman ini. Pola penataan antar tanaman agak jarang sehingga sinar matahari dapat lebih leluasa menerangi zona ini. Dengan pengaturan seperti itu menyebabkan pergerakan manusia dalam taman dapat terlihat sehingga menarik minat orang untuk datang ketaman ini. Kondisi ini menyiratkan bahwa dalam zona ini terdapat suatu pergerakan manusia meskipun ringan dan sederhana. Pada zona yang berada disudut timur ini merupakan titik tangkap utama pandangan manusia dari arah jalan Pahlawan. Oleh karena itu zona ini pola penataannya tidak rapat sehingga terbentuk ruang – ruang imaginer yang bebas dan manusia dapat bergerak dengan leluasa tanpa banyak halangan. Pada zona ini memiliki intensitas kegiatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan zona – zona lain yang ada di taman menteri soepeno, seperti misalnya kegiatan pameran ( dibuatnya stan – stan ) yang dilakukan 3 bulan sekali, dan kegiatan seni ( musik ataupun fotografi ). Dengan melihat kondisi diatas dapat dilihat bahwa zona III ini memiliki karakter ruang gerakan dan keriangan. Analisa karakter ruang zona IV Pada zona yang berada ditengah – tengah ini terdapat suatu konsentrasi atau pemusatan perhatian yaitu dengan penempatan sebuah kolam dengan patung yang menjadi focal point dari taman ini. Pada zona ini tanaman – tanaman yang ada pada umumnya hanya berupa perdu – perdu untuk membantu mengarahkan adanya pemusatan perhatian orang pada pusat taman. Adanya perkerasan yang ada dizona ini sebagai penanda untuk terjadinya suatu pergerakan dalam taman. Pola perkerasan tersebut dibuat sebagai pemandu pengunjung untuk menuju zona – zona lain dalam taman. Bahkan perkerasan dan bentuk pola perkerasan berkesan adanya suatu kedinamisan dalam pergerakan yang diwujudkan dengan perpaduan bahan batu koral putih dan plesteran dengan bentuk lingkaran yang ersusun secara acak. Adanya perpaduan warna – warna pada zona ini seolah kontras dengan zona lain yang pada umumnya didominasi oleh warna hijau. Kondisi ini berkesan untuk untuk menunjukkan adanya suatu keriangan. Dengan tidak adanya pohon besar di zona ini menunjukkan adanya sifat ruang yang terbuka dimana pengunjung dapat beraktivitas di dalamnya tanpa ada penghalang. Selain itu sinar matahari dapat leluasa masuk ke zona ini sehingga daerah ini cukup terang dan terlihat kontras dengan zona diutara dan barat yang redup. Dengan melihat kondisi diatas dapat dilihat bahwa zona IV ini memiliki karakter ruang pergerakan, keriangan dan kesenangan. Dari karakter tiap – tiap zona dapat diketahui bahwa karakter ruang taman menteri supeno yaitu istirahat, pergerakan, keriangan dan kesenangan. Dengan melihat karakter ruang diatas ( karakter dari taman Menteri Soepeno ) mendukung suasana yang nyaman sebagai tempat untuk istirahat sesuai dengan fungsinya. Analisis Pemanfaatan Taman Aktivitas saat ini yang teridentifikasi memanfaatkan taman Menteri Supeno antara lain ; - Aktivitas pada pagi, siang dan sore hari adalah : aktivitas olahraga dan PKL - Aktivitas pada malam hari adalah : Aktivitas muda mudi seperti untuk berkumpul, dan aktivitas lainnya yang bersifat negatif., serta aktivitas PKL seperti jual jagung bakar dan makanan yang lain. - Aktivitas pada jangka waktu tertentu : aktivitas pameran seperti pameran flora dan fauna, dan aktivitas musik dan seni. Namun dari kesemuanya ini hal yang menonjol dan perlu dianalisa dan penataanya antara lain: Aktivitas Pedagang Kaki Lima (PKL) Munculnya aktivitas PKL di taman Menteri Supeno adalah karena dipengaruhi oleh adanya konsentrasi aktivitas yang lain yaitu aktiuvitas pendidikan dan aktivitas perkantoran. Para PKL yang ada di taman ini kebanyakan adalah warung-warung tenda yang menjual makanan dan minuman. Aktivitas PKL terbagi menjadi dua suasana yaitu suasana pada pagi, siang, sore dan malam hari, jenis makanan yang dijual oleh PKL pada waktu pagi siang dan sore misalnya adalah makanan batagor, tahu gimbal, dan siomay. Sedangkan jenis minumannya yang dijual yaitu : minuman sub buah, es buah, jus buah, dan teh. Untuk jenis makanan yang dijual oleh PKL pada malam hari kebanyakan adalah pedagang jagung bakar. Pedagang kaki lima di taman Menteri Supeno area pedestrian / jalur pejalan kaki sebagai tempat untuk berjualan, hal ini akan menurunkan kualitas taman Menteri Supeno.dan menggagnggu pemandangan . berikut digambarkan ilustrasi pemanfaatan bagian aktivitas PKL. Sumber : Hasil analisis Penyusun, 2006 Di dalam Taman Menteri Supeno, trotoar sebagai media untuk orang berjalan telah dimanfaatkan PKL untuk berjualan, hal ini akan mengganggu kegiatan penggunanya. Maka dalam hal ini perlu adanya penataan PKL yang terencana sehingga kegiatan PKL dapat mendukung kegiatan di sekitarnya serta tidak merugikan PKLnya sendiri. Aktivitas Pameran Jenis aktivitas ini merupakan aktivitas tertentu yang tidak sering dilakukan / temporer, aktivitas Pameran ini diadakan dengan jangka waktu antara pameran yang sudah dilaksanakan dengan yang akan dilaksanakan berjarak 3 bulan. Hal ini berlaku untuk pameran flora dan fauna. Jangka waktu pameran yang diadakan kurang lebih 15 hari. Hal ini akan menimbulkan dampak terhadap kondisi taman tersebut yaitu : rusaknya elemen soft material berupa rumput-rumputnya, hal ini disebabkan banyaknya pengunjung dan event organizer yang kurang memperhatikan kondsisi lingkungan. Dalam perencanaan dan penataannya diperlukan jalur khusus / akses untuk mencapai stan-stan antara yang satu dengan yang lainnya. Aktivitas Seni dan Musik Pentas Seni dan musik merupakan aktivitas yang jarang dilakukan. Seperti halnya pameran flora dan fauna ditaman KB terdapat area yang digunkan untuk pentas musik dan seni. Alasan dari panitia penyelenggara dalam penempatan area kontes musik dan seni yaitu agar panitia tidak mengalami kerugian. di awal terdapat perjanjian antara pengelola dan penyelengara sebab senua kerusakan yang terjadi menjadi tanggungan dari panitia penyelenggara. Selain hal itu sebenarnya dapat juga direncakan khusu tempat untuk pentas seni dan musik. Dengan kondisi potensi yang ada yaitu kondisi topografi yang mempunyai perbedaan ketinggian, dan pemanfaatannya diperlukan penataan untuk tempat pentas musik dan seni yang direncakan dengan baik. PENUTUP Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil oleh penyusun adalah sebagai berikut : - Taman Menteri Supeno Merupakan Ruang Terbuka Hijau Kota atau taman kota yang bersifat aktif karena terdapat berbagai macam aktivitas di dalamnya seprti contohnya dalah aktivitas pameran, seni dan musik dan aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh PKL. - Taman menteri supeno belum mampu secara optimal menarik pengunjung untuk masuk ke dalam taman menteri supeno. - Kurang optimalnya Taman menteri supeno dalam menarik pengunjung dikarenakan oleh : Segi fisik - Tidak tepatnya bukaan pada taman menteri supeno . - Akses ( hard material ) dalam taman menteri supeno kurang baik dalam kuantitas maupun kualitas - Penataan tanaman-tanamna dalam taman tidak memiliki keteraturan Segi non fisik - Taman menteri Soepeno tealah menyandang image negatif yaitu pada waktu malam hari terjadi aktivitas yang kurang baik. - Tidak ada penyelesaian arsitektural untuk menghalangi bertahannya image tersebut juga tidak adanya aktivitas baru yang lebih kuat dari aktivitas lama yng cenderung negatif. Rekomendasi Menarik pengunjung untuk datang ke taman menteri supeno, dengan cara : - Membuat bukaan-bukaan view pada setiap ujung sudut taman menteri supeno agar sclupture yang ada di tengah taman terlihat, namaun pada ujung-ujung dari bukaaan ditempatkan elemen pembatas. Agar tidak berkesan sebagai akses menuju taman, misalnya memberi unsur perdu sebagai pembatas. - Bangunan kantor dinas pertamanan dibuat lebih menarik sehingga tidak hanya fungsional tapi juaga menjadi elemen estetis taman. - Menambah jenis vegetasi yang bersifat estetis. Menghilangkan image negatif yang telah disandang taman menteri supeno Menyediakan pencahayaan pada malam hari harus dihidupkan kembali untuk mencegah timbulnya tindakan negatif dari pengunjung. Dan untuk menghindari pengrusakan lampu taman bisa dibut dengan pengaman yang kuat. Perlu juga ditambahkan sarana penerangan unutk jalur pejalan kaki, sehingga pada malam haripun jalur pedestrian ini tetap bisa digunakan dengan nyaman. Penataan bangku-bangku taman diatur dengan pola dan jarak tertentu ( jarak antara bangku tidak berjauhan dan tidak juga terlalu dekat ). Peningkatan kualitas taman menteri supeno Bangku-bangku taman dibuat lebih menarik dan lebih nyaman. Bangku taman ini bisa terbuat dari kayu untuk lebih menambah kenyamanan. Perlu ditambahkan perkerasan menuju sitting group, karena selama ini tidak adanya jalur pejalan kaki yang jelas, pengunjung memasuki areal sitting group dengan melalui talud yang bukan merupakan jalur pejlan kaki, selain itu tannpa perkerasan terbentuk jalur-jalur pada taman yang merusak rumput. Penambahan bak-bak sampah yang pentaannya diatur sdemikian rupa tidak hanya diluar tamn tapi juga didalam taman yang tidak merusak pemandangan. Tetap mempertahankan fungsi taman sebagai penyangga (keberadaan taman sebagi ruang terbika hijau kota) yaitu dengan tetap mempertahankan adanya pohon-pohon besar dengan jumlah yang cukup banyak di areal taman ini.

Item Type:Article
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:18486
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:02 Aug 2010 10:30
Last Modified:05 Aug 2010 20:12

Repository Staff Only: item control page