WIDIYANTO , S. GUNAWAN (2008) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DALAM VCT ULANG DI LOKALISASI SUNAN KUNING, SEMARANG. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 1311Kb |
Abstract
Female sex workers (FSWs) were HIV related high risk group. They did sexual intercourse with many partners and they also did unsafe intercourse. To prevent HIV transmission, FSWs should do HIV testing every 3 months. This cross sectional research is aimed to know the factors associated with repeat VCT among FSWs in Sunan Kuning, Semarang. 90 respondents involved in this study from 635 FSWs, using proportion 50% and Confidence Interval=95% . The study found that 71,1% FSWs had a good belief about VCT and 28,9% had bad belief. 75,6% FSWs had a good value about knowing her HIV status and 24,4% had a bad value. 97,8% got good support from others to do repeat VCT, but 2,2% did not get this support. 86,7% had good motivation to comply other’s support and 13,3% had low motivation to comply. 88,9% FSWs found good organizational practice at VCT clinic and 11,1% did not find this kind of practice. About VCT clinic environmental, 96,7% found good clinic environment and 3,3% did not find it. Bivariate analysis show that FSWs repeat VCT practice significantly correlated with FSWs belief about VCT, value about knowing her HIV status and motivation to comply others support. Others support to do repeat VCT, VCT clinic organizational practice and VCT clinic environtment variables were not significantly correlated with FSWs repeat VCT practice. Multivariate analysis found that belief about VCT had significantly correlation than other variables. WPS merupakan salah satu populasi berisiko tinggi terinfeksi HIV dan IMS lainnya akibat seringnya berhubungan seks berganti-ganti pasangan dan seringkali hubungan seks tersebut dilakukan secara tidak aman. Untuk menghindari terjadinya penularan HIV, WPS harus melakukan konseling dan testing HIV secara periodik setiap 3 (tiga) bulan sekali. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang berhubungan dengan praktik Wanita Pekerja Seks (WPS) dalam VCT ulang di lokalisasi Sunan Kuning, Semarang dengan pendekatan belah lintang dengan besar sampel 90 WPS dari populasi 635 WPS, proporsi 50%, dan selang kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 71,1% responden mempunyai keyakinan yang baik tentang VCT dan 28,9% responden berkeyakinan kurang. 75,6% menilai baik jika mengetahui status HIV dirinya dan 24,4% menilai kurang baik. Dorongan dari orang lain untuk melakukan VCT 97,8% baik dan hanya 2,2% yang kurang. 86,7% WPS mempunyai motivasi baik untuk mengikuti dorongan orang lain dan 13,3% kurang motivasi. Praktik organisasi klinik VCT dirasakan baik oleh 88,9% responden dan hanya 11,1% yang kurang baik. Lingkungan organisasi klinik VCT dirasakan baik oleh 96,7% responden dan hanya 3,3% yang merasakan kurang baik. Uji chi square menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan secara signifikan dengan praktik VCT ulang adalah keyakinan mengenai VCT (p=0,000), nilai tentang status HIV dirinya (p=0,000) dan motivasi untuk mengikuti dorongan orang lain (p=0,000). Variabel dorongan orang lain untuk melakukan VCT, praktik organisasi dan lingkungan organisasi klinik VCT tidak mempunyai hubungan signifikan. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa keyakinan tentang VCT merupakan variabel yang mempunyai pengaruh paling signifikan dibanding variabel lainnya, dengan dikontrol oleh variabel nilai tentang status HIV dirinya, motivasi mengikuti dorongan orang lain, praktik organisasi klinik VCT dan lingkungan organisasi klinik VCT.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Epidemiology |
ID Code: | 18484 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 02 Aug 2010 10:20 |
Last Modified: | 02 Aug 2010 10:20 |
Repository Staff Only: item control page