ISDARMAWAN, NUR (2005) KAJIAN TENTANG PENGATURAN LUAS DAN WAKTU BAGI DEGRADASI LIMBAH TAMBAK DALAM UPAYA PENGEMBANGAN TAMBAK BERWAWASAN LINGKUNGAN DI KECAMATAN WONOKERTO KABUPATEN PEKALONGAN. Masters thesis, program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 389Kb |
Abstract
Keberhasilan kegiatan budidaya udang di tambak sangat dipengaruhi oleh ketepatan teknologi yang digunakan serta kelayakan lingkungan dimana tambak itu berada. Sebaliknya tambak udang juga dapat mempengaruhi lingkungan disekitarnya akibat pemakaian teknologi yang tidak ramah lingkungan. Salah satu penyebab penurunan kualitas lingkungan perairan tambak, adalah buangan limbah air budidaya selama operasional yang mengandung konsentrasi tinggi dari limbah organik dan nutrien sebagai konsekuensi dari masukan akuainput dalam budidaya udang yang menghasilkan sisa pakan dan faeces yang terlarut ke dalam air untuk kemudian dibuang ke perairan sekitarnya. Hal ini diperburuk dengan sistem pembuangan air sisa pemeliharaan yang kurang baik, akibatnya dari waktu ke waktu terjadi akumulasi bahan organik sisa pakan dan kotoran udang dalam tambak dan lingkungan. Upaya untuk mengeleminasi kegagalan produksi budidaya udang perlu dilakukan penelitian tentang pengaturan waktu tenggang dan luasan petak tambak bagi degradasi limbah tambak udang. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dengan melakukan observasi langsung di lokasi penelitian. Penelitian ini bersifat studi kasus, yaitu penelitian dilakukan terhadap kasus secara mendalam yang hanya berlaku pada waktu tertentu dan untuk daerah tertentu Dari model berganda terlihat, bahwa bahan organik hasil buangan tambak akan menurun berdasarkan luasan petak tambak dan waktu penahanan air limbah. Limbah bahan organik, ammonia dan nitrit pada pembesaran pembudidayaan udang rata-rata sangat tinggi dibandingkan dengan standart kebutuhan hidup udang. Bahan organik dan amonia mengalami proses degradasi secara linier baik pada petak 500 m2, 1000 m2, 1500 m2 dan 2000 m2. Proses perombakan meningkat lajunya dengan meningkatnya luas penampungan. Berdasarkan indikasi keberadaan nitrit, maka petak 1000 m2 relatif cukup representatif diaplikasikan dalam perombakan bahan organik hasil limbah budidaya tambak. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : Semakin besar luasan petak penampungan, maka kemampuan mendegradasi akan semakin efektif, demikian pula semakin lama tertampung akan semakin tinggi degradasi bahan organik terjadi. Model pengembanagn budidaya khususnya manajemen kualitas air dengan memperhatikan luasan petak dan waktu tenggang, cukup efektif dalam meminimalisir pengaruh limbah apabila sistem tata saluran satu pintu dan sumber air dari pasang surut, sehingga tidak harus mengganti air setiap hari.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Coastal Resource Management |
ID Code: | 18452 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 02 Aug 2010 09:39 |
Last Modified: | 02 Aug 2010 09:39 |
Repository Staff Only: item control page