KAJIAN PENATAAN ELEMEN STREET FURNITURE Penggal Jalan Puad Ahmad Yani Bundaran Kalibanteng Semarang

Werdiningsih, Hermin (2006) KAJIAN PENATAAN ELEMEN STREET FURNITURE Penggal Jalan Puad Ahmad Yani Bundaran Kalibanteng Semarang. ENCLOSURE, 5 (1). pp. 14-20. ISSN 1412-7768

[img]
Preview
PDF - Published Version
393Kb

Abstract

Semarang adalah Ibu Kota Propinsi Jawa Tengah, yang juga merupakan salah satu kota besar di Indonesia. Sebagai kota besar, keberadaan Semarang mempunyai peranan penting dalam perkembangan bagi kota-kota di sekitarnya. Disamping itu Semarang memiliki bandar udara yaitu Bandara Ahmad Yani, yang dahulu tarafnya masih nasional tetapi sekarang telah bertaraf internasional. Jalur utama sirkulasi menuju bandara Ahmad Yani adalah Jalan Puad Ahmad Yani. Pencapaian dari dan ke arah bandara adalah sangat penting. Melihat bandara Ahmad Yani yang sudah bertaraf internasional, tentu keadaan jalur ini menjadi perhatian pertama para konsumen transportasi penerbangan baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri sebelum memasuki Semarang. Di samping kemudahan, kenyamanan, jalur ini juga memerlukan simbolisasi dari salah satu ciri khas Semarang sebagai ibu kota Jawa Tengah dengan penanda “Selamat Datang”nya. Sehingga dukungan dari penataan elemen street furniture yang ada pada jalur ini sebagai simbolisasi sangat diperlukan untuk mewujudkannya. TINJAUAN UMUM KOTA SEMARANG DAN OBJEK STUDI Kota Semarang sebagai ibukota Jawa Tengah mempunyai kedudukan yang penting dalam bidang administrasi, perekonomian dan sosial budaya. Kota semarang saat ini berkembang cukup pesat ditandai dengan pembangunan sarana fisik kota, berdirinya pusat industri dan perdagangan serta sarana dan prasarana transportasi yang semakin baik, salah satunya adalah dengan diberlakukannya kedudukan Bandar Udara Ahmad Yani sebagai satu-satunya Bandar Udara Internasional di Jawa Tengah khususnya di Semarang. Jalan Puad Ahmad Yani terletak di kecamatan Semarang Barat tepatnya di Kalibanteng. Jalan ini merupakan jalan penghubung antara Bandar Udara Ahmad Yani Semarang dengan Bundaran Kalibanteng, yang juga berfungsi sebagai jalur penerima bagi para pengguna jasa transportasi udara ketika akan memasuki kota Semarang. Pembentukan jalan yang didukung oleh elemen-elemen lanskap baik hard yang berupa street furniture maupun soft material pada penggal jalan Puad A. yani sangat menarik untuk dikaji. Oleh karena itu, perencanaan sebuah Jalur Penanda memerlukan pemikiran khusus dan serius, sehingga antara jalan Puad A. Yani dengan ruang terbuka di sekitarnya menjadi bagian integral yang saling mendukung, maka akan tercipta keserasian dan keteraturan yang seimbang. Berpijak dari hal di atas, perlu dilakukan studi tentang penataan elemen street furniture pada penggal jalan Puad Ahmad Yani - Bundaran Kalibanteng. Dan diharapkan hasil dari studi tersebut dapat memberikan masukan dalam penataan elemen street furniture yang menarik untuk pemerintah kota nantinya. Panjang penggal jalan Puad Ahmad Yani yang dikaji adalah 700 m dimulai dari budaran setelah Bandara sampai dengan Bundaran Kalibanteng, dengan lebar badan jalan sebelah barat 8,25 m dan lebar badan jalan sebelah timur 7 m. Sedangkan lebar trotoar sebelah barat adalah 2 m dan lebar trotoar sebelah timur 3 m. Kemudian lebar boulevard adalah masing-masing 2,4 m. Pada penggal jalan Puad Ahmad Yani - Bundaran Kalibanteng terdapat elemen lanskap baik soft maupun hard material. Sedangkan pengguna penggal jalan mayoritas berkendaraan kecuali kalau pagi hari biasanya digunakan untuk jogging (lari pagi), karena kanan kiri jalan adalah areal pesawahan yang indah untuk dinikmati. TINJAUAN ELEMEN STREET FURNITURE PENGGAL JALAN AHMAD YANI – BUNDARAN KALIBANTENG SEMARANG Penggal jalan Puad Ahmad Yani – Bundaran Kalibanteng disusun oleh elemen-elemen lanskap baik hard material berupa street furniture dan soft material sebagai pendukung penataan street furniture. Street Furniture Pada penggal jalan Puad Ahmad Yani – Bundaran Kalibanteng Semarang tersusun dari elemen keras berupa street furniture, di antaranya adalah : Pohon Hiasan Street furniture ini hanya ada pada taman kalibanteng yaitu dengan jenis menyerupai palem/kelapa. Efek pada siang hari tidak begitu terlihat, tetapi pada malam hari memberikan kesan artistik dan estetis. Lampu Jalan dan Taman Lampu ini terletak di tengah taman seperti terlihat pada gambar di atas. Juga terletak di tengah jalan khususnya terletak di tengah-tengah boulevard dimana jarak antar lampu adalah 30 m. Efek dari lampu akan terasa pada malam hari, dimana model lampu bercabang dua dimaksudkan untuk menerangi badan jalan baik kiri maupun sebelah kanan. Jumlahnya ada 15 lampu. Papan Reklame Papan didesain dengan pertimbangan artistik dan estetis walaupun belum sepenuhnya jadi. Perletakannya berada pada tengah-tengah boulevard juga di tengah-tengah jarak antar dua lampu jalan yaitu 15 m dari lampu jalan. Jumlahnya 15 papan reklame. Ada juga yang memiliki skala monumental yang berada pada pinggir dan tengah jalan yang akan terlihat setelah keluar dari pintu gerbang bandara. Badan Jalan Berukuran 8,25 meter pada badan jalan sebelah barat dan 7 meter pada badan jalan sebelah timurnya. Jalur Pedestrian Berukuran 3 meter pada trotoar bagian timur sedangkan pada bagian barat berukuran 2 meter. Boulevard Berukuran 2,4 meter. Baik pada boulevard dekat Bundaran Kalibanteng maupun pada tengah jalan. Tiang Spanduk Tiang spanduk didesain khusus dengan perletakannya diatur sedemikian rupa sehingga disamping fungsional juga menarik. Sculpture Bentuknya unik tetapi efeknya akan terlihat pada malam hari karena adanya lampu hias yang mengitarinya. Gerbang ( Gate Pintu Masuk ) Terdapat dua tahapan gate. Arah gate 1 ke gate 2 adalah frontal, Tong Sampah Desain tong menggunakan potongan drum minyak tanah dengan diletakan di pinggir trotoar. Untuk penyangga tong sampah didisain permanen. Jumlahnya ada 15 tong sampah. Bak tanaman Pot tanaman yang ada adalah permanen untuk melindungi pohon yang sedang ditanam maupun yang sudah tumbuh di trotoar jalan. Jumlahnya ada 66 pot. Tempat bendera Perletakan di pingir jalan dan pinggir trotoar dengan didesain permanen. Pada badannya terdapat 5 ruas dan masing-masing ruas terdapat lubang untuk meletakkan tiang bendera. Jumlahnya pada ruas trotoar barat 14 buah dan pada ruas trotoar timur 14 buah. Soft Material Elemen lunak (soft material) sebagai pendukung street furniture yang ada pada penggal jalan Puad Ahmad Yani – Bundaran Kalibanteng adalah tanaman dan pohon. Di antaranya adalah : Ground Covers Yaitu tanaman penutup tanah / rerumputan, merupakan tanaman yang rendah dimulai dari setinggi rumput sampai setinggi lutut. Rumput ini terletak di taman, baik taman di Bunderan Kalibanteng juga pada taman sebelum memasuki gerbang bandar udara Ahmad Yani. Selain di taman, rumput tersebut juga terdapat pada boulevard jalan dan pada taman sebelah trotoar jalan. Rumput tersebut memberikan kesan segar disamping mengurangi debu jalan yang berterbangan karena ditiup oleh angin. Ada juga tanaman sejenis pandan-pandanan, berada di boulevard. Memberikan kesan aneh tapi menarik apabila dipandang. Terdapat jenis ground covers lain pada boulevard, memberikan kesan estetis, disamping ada yang berbunga, ada juga daun dan batangnya yang berwarna merah kecoklatan. Walaupun jenisnya bermacam-macam yang ada di boulevard tetapi memberikan kesan estetis. Shrubs Yaitu tumbuhan atau tanaman semak-semak, dimana jenis tumbuhan ini ketinggian maksimumnya mencapai 2,5 meter. Sifat tumbuhan ini rimbun dengan batang-batang kecil dan mudah dipangkas. vegetasi ini ditanam di taman, baik taman yang ada di Bundaran Kalibanteng juga pada taman sebelum memasuki pintu gerbang bandar udara. Terdapat pada boulevard dengan jenis yang berbeda-beda tetapi mempunyai nilai estetis. Trees Trees atau pepohonan berbatang keras ini memiliki ketinggian jauh di atas manusia, berdaun rindang, berwarna kehijauan, menjadikan dirinya sebagai unsur peneduh ruang terbuka. Small Trees ( 4,5 – 5 m ) Jenis small trees ini terletak di samping jalan juga pada bagian trotoar jalan yang fungsinya sebagai peneduh. Juga sebagai unsur estetis. Terdapat juga pada taman samping trotoar jalan. Medium Trees ( 12 – 25 m ) Jenis medium trees ini mayoritas perletakannya pada pinggir jalan, khususnya di trotoar jalan disamping fungsinya sebagai peneduh juga sebagai pengarah karena letaknya berderetan. Pada trotoar baik sebelah kiri maupun kana jenis vegetasinya sama yaitu bentuk bulat (round) karena disamping memberikan kerindangan juga memberikan kesan nilai estetis. KESIMPULAN Dari hasil kajian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa : Penggal Jalan Puad Ahmad Yani – Bunderan Kalibanteng merupkan jalur utama untuk memasuki Bandar Udara Ahmad Yani dari arah Jawa Tengah, khususnya Semarang dan juga merupakan jalur utama dari bandar Udara Ahmad Yani sebagai akses memasuki Propinsi Jawa Tengah khususnya Ibu Kota Jawa Tengah yaitu Semarang, sehingga mempunyai peranaan penting disamping aksesnya juga dari segi kenyamanan penggunanya, disamping itu juga dengan didukung dari penataan elemen street furniture sebagai penanda dan pemeberi karakteristik Jawa Tengah pada umumnya dan Semarang pada khususnya. Pengguna Penggal Jalan Puad Ahmad Yani mayoritas berkendaraan baik mobil maupun sepeda motor, walaupun ada juga yang berjalan kaki. Tetapi semuanya tergantung dari kebutuhan masing-masing. Pengguna yang memakai mobil dan sepeda motor umumnya pengelola dari Bandar Udara Ahmad Yani dan juga pengguna dari Badara Ahmad Yani, baik orang yang akan bepergian dengan pesawat maupun pengantarnya. Sedangkan yang berjalan kaki umumnya petani pemilik dan penggarap sawah dan juga pekerja kasar lainnya, walaupun ada juga yang menggunakan untuk jogging khususnya pada pagi dan sore hari. Elemen keras / hard material berupa street furniture pemebentuk Penggal Jalan Puad Ahmad Yani lebih bervariasi dibandingkan dengan soft materialnya, yaitu diantaranya : pohon hiasan, gerbang masuk/gate, lampu jalan dan lampu taman, papan reklame, tiang spanduk, tong sampah, bak/pot tanaman, tempat bendera, jalur pendestrian, badan jalan/aspal, boulevard dan sculpture/patung. Elemen lunak / soft material sebagai pendukung street furniture pembentuk lansekap Penggal Jalan Puad Ahmad Yani lebih didominasi bahkan yang ada hanyalah tanaman dan pohon, sedangkan unsur air belum ada. Pada tanaman dan pohon yang ada pada Penggal Jalan Puad Ahmad Yani terdiri dari berbagai jenis baik groud cover/penutup tanah yaitu contohnya rerumputan, shrubs atau yang lebih dikenal dengan tanaman semak dan trees atau pohon yang terdiri dari small trees maupun medium trees. Efek dari elemen keras berupa street furniture maupun elemen lunak sebagi pendukungnya masing-masing mempunyai karakter yang berbeda-beda tergantung dari kebutuhan masing-masing, tetapi dari kesemua elemen pemebentuknya mempunyai tujuan yang baik sesuai dengan kosep penataan yang ada. Karena beroperasinya Badar Udara Ahmad Yani adalah 24 jam sehingga penataan dan jenis elemen pembentuk lansekapnya juga menyesuaikan baik untuk siang hari maupun malam hari. Maka dari itulah Penggal Jalan Puad Ahmad Yani - Bunderan Kalibanteng ditata street furniturenya dengan elemen lunak sebagai pendukungnya memberikan efek fisik (aksesnya) mudah dan aman, juga efek nonfisik yaitu kenyamanan juga penginfomasian tentang Jawa Tengah pada umumnya dan Semarang pada khususnya secara efektif. Saran Dari kajian dan kesimpulan yang ada maka dari pengkaji memberikan saran diantaranya : Pada Pengal Jalan Ahmad Yani – Bunderan Kalibanteng khususnya pada pintu masuknya baik dari Bunderan maupun gate masuk dan keluar dari Bandara Ahmad Yani sebaiknya diredesain lagi karena hanya memberikan gate formalitas saja secara umum dan kurang mensimbolisasikan aktivitas yang ada. Dikarenakan pengguna Penggal Jalan mayoritas kendaraan berupa mobil dan sepeda motor, alangkah baiknya jalur pedestrian dihilangkan saja karena kurang efektif dan efesien. Pemebentuk lansekap Penggal Jalan Puad Ahmad Yani - Bunderan Kalibanteng yang berupa elemen lunak / soft material sebagai pembentuk street furniture berupa tanaman dan pohon sudah cukup lumayan baik tinggal mungkin pada bagian-bagian tertentu yang masih dirasa kurang perlu ditambah lagi tinggal disesuikan dengan karakter yang ada juga terpenting adalah perawatannya. Sedangkan pada taman bunderan yang terdapat rel kereta mungkin untuk lebih memberikan kesan menarik bisa ditambahkan elemen lunak berupa air, yaitu contohnya dengan pembuatan air mancur. Pemebentuk street furniture Penggal Jalan Puad Ahmad Yani - Bunderan Kalibanteng yang berupa pohon hiasan sebaiknya bukan hanya ada pada taman di Bunderan Kalibanteng saja tetapi alangkah baiknya ditambahkan pada taman yang terdapat rel keretanya sehingga akan lebih memberikan kesan artistik pada malam hari. Sedangkan gerbang masuk/gate perlu diredesain supaya lebih mnyimbolisasikan aktivitas yang ada di bandara. Pada lampu jalan dan lampu taman alangkah baiknya didesain lebih menarik dan atraktif lagi dengan sistem jaringan kabelnya ditata pada di bawah tanah sehingga akan lebih menarik lagi. Pada papan reklame besar yang terletak dekat taman yang terdapat rel alangkah baiknya mempromosikan Jawa Tengah khususnya objek wisata yang ada sehingga akan memeberikan daya tarik dan informasi secara tidak langsung terhadap pengunjung yang baru mengetahui Jawa Tengah sedangkan untuk promosi lainya bisa pada tiang spanduk dan papan reklame yang telah disiapkan di boulevard tengah jalan. Kemudian untuk tong sampah karena fungsinya kurang maksimal sebaiknya ditiadakan saja, dikarenakan mayoritas pengguna jalan berkendaraan baik mobil maupun sepeda motor. Dan yang terakhir sculpture/patung alangkah baiknya lebih difokuskan ditempatkan di taman bunderan yang terdapat rel, yaitu bisa berupa lambang jawa tengah (wayang). Untuk menunjang aktifitas yang ada dan efek yang ditimbulkan maka pemeilihan jenis lampu untuk elemen street furniture dan tanaman atau pohon seharusnya dipikirkan dan dipilih sesuai dengan kebutuhan yang ada. Dengan demikan diharapkan untuk di masa yang akan datang Penggal Jalan Puad Ahmad Yani - Bunderan Kalibanteng akan lebih tertata lagi elemen street furniturenya sehingga lebih menarik lagi yang bisa memeberikan rasa aman dan nyaman bagi penggunanya, disamping itu juga menyimbolkan karakter yang ada di Jawa Tengah pada umumnya dan Semarang pada khususnya. DAFTAR PUSTAKA Ashihara, Yoshinabu. Exterior Design In Architecture. 1974. Terjamahan. Gunadi, Ir. Surabaya : ITS Budi, Yulistian. Seminar. Elemen-elemen Pelengkap Jalur pada Beberapa Pusat Aktifitas di Kota Semarang. 1988. Semarang : JAFT Undip. De Chair dan Koppelman. Standar Perencanaan Tapak. 1997. Jakarta :Erlangga. Hakim, Rustam. Unsur Perancangan dalam Arsitektur Lanskap. 1984.Jakarta : Bumi Aksara. Karya Pembina Swajaya, PT. Peta Kota Semarang. 2000. Surabaya :PT Karya Pembina. Stevens, David, Cs. The Complite Book of Garden Design Construction and Planting. 1994. Singapore : Word Lock Suharto. Dasar-dasar Pertamanan. 1994. Semarang : Media Wiyata.

Item Type:Article
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:18441
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:02 Aug 2010 09:34
Last Modified:05 Aug 2010 20:36

Repository Staff Only: item control page