POLA PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DAN BIDAN DALAM MERUJUK IBU BERSALIN KE RUMAH SAKIT PADA KASUS KEMATIAN IBU DI KABUPATEN DEMAK

Astuti , Sri Puji (2008) POLA PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DAN BIDAN DALAM MERUJUK IBU BERSALIN KE RUMAH SAKIT PADA KASUS KEMATIAN IBU DI KABUPATEN DEMAK. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
1673Kb

Abstract

Parameter pembangunan kesehatan antara lain adalah AKI yang rendah. Permasalahannya, AKI di Kabupaten Demak dari tahun 2005-2007 menunjukkan peningkatan, tahun 2005 sebanyak 57,4 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2006 menjadi 75 per 100.000 kelahiran hidup, dan tahun 2007 sebanyak 85 per 100.000 kelahiran hidup. Peningkatan AKI diperkirakan karena faktor keterlambatan dalam merujuk ibu bersalin ke rumah sakit yang dilakukan oleh keluarga maupun bidan. Berdasarkan permasalahan ini dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pola pengambilan keputusan keluarga dan bidan dalam merujuk ibu bersalin pada kasus kematian ibu di Kabupaten Demak tahun 2007. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis dan bersifat restropective. Subjek penelitian adalah pihak keluarga yang mengambil keputusan merujuk dan bidan yang membantu proses persalinan serta menganjurkan rujukan pada ibu bersalin yang meninggal dunia. Data dikumpulkan dengan menggunakan wawancara, dan selanjutnya dianalisis dengan teknik kualitatif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kematian ibu bersalin disebabkan terjadinya keterlambatan dalam merujuk ke rumah sakit yang terdiri dari keterlambatan dalam mengambil keputusan setuju merujuk dari pihak keluarga, keterlambatan dalam mengenali risiko tinggi ibu bersalin baik oleh bidan dan/atau keluarga, keterlambatan dalam mencari bidan yang bersedia menolong persalinan, keterlambatan dalam mencari transportasi, dan keterlambatan dalam mengambil keputusan merujuk atau membawa ke rumah sakit yang disebabkan adat istiadat. Faktor dari keterlambatan merujuk adalah predisposisi, penguat, pemungkin dan lingkungan. Faktor predisposisi terdiri dari usia ibu bersalin kategori risiko tinggi, pengetahuan keluarga tentang tanda-tanda bahaya dan/atau risiko tinggi persalinan, persepsi bahwa kehamilan ibu bersalin normal dan tanda-tanda bahaya dari ibu bersalin masih dianggap wajar, keluarga tidak mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan rujukan. Faktor penguat terdiri dari dukungan dari suami, anggota keluarga lain, bidan, dokter, dan tetangga. Faktor pemungkin terdiri dari jarak jauh, pendapatan keluarga rendah, bidan belum terdistribusi belum merata, biaya transportasi mahal, biaya periksa kehamilan mahal, obat dan peralatan bidan relatif lengkap, belum adanya ambulan, tabulin, dan sistem donor darah, dan kualitas bidan. Faktor dari bidan meliputi pengetahuan untuk mengenali tanda-tanda bahaya ibu bersalin dan ibu bersalin risiko tinggi, keyakinan mengenai cara menghadapi permasalahan dalam persalinan, dan sikap dalam menghadapi permasalahan dalam persalinan, hasil konsultasi dengan dokter, harapan yang dimiliki bidan supaya ibu bersalin mendapatkan pertolongan yang tepat, dukungan keluarga (tanggapan responsif dari keluarga), kualitas pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan yang relatif baik, kemampuan dalam mengenali tanda-tanda bahaya dan kesulitan keluarga dalam mengambil keputusan merujuk, pengalaman membantu persalinan, pelatihan mengenai kehamilan dan persalinan, kemampuan membantu memecahkan masalah keluarga dalam merujuk. Faktor lingkungan adalah adat istiadat. Pola pengambilan keputusan bidan dalam merujuk ibu bersalin ke rumah sakit juga merupakan faktor kematian ibu bersalin. Keputusan bidan dalam merujuk dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, tingkat ketrampilan, pengalaman, dan pelatihan yang pernah diikuti, serta dukungan dokter. Selanjutnya pola pengambilan keputusan bidan dan keluarga dalam merujuk ibu bersalin ke rumah sakit membutuhkan waktu antara 30 menit sampai 2,5 jam dan terdiri dari tahapan sebagai berikut : (1) Bidan mengenali tanda-tanda bahaya ibu bersalin, (2) Bidan melakukan tindakan mandiri untuk menolong ibu bersalin dan/atau konsultasi dengan dokter, (3) Mengevaluasi hasil tindakan mandiri dan/atau konsultasi dengan dokter, (4) Bidan mengambil keputusan untuk merujuk ibu bersalin ke Rumah Sakit, (5) Bidan memberitahu keluarga bahwa ibu bersalin dalam kondisi gawat sehingga perlu dirujuk, (6) Bidan menunggu keputusan keluarga sambil mengawasi, memperhatikan atau tidak melakukan intervensi. Pada keluarga proses pembuatan keputusan berlangsung secara cepat atau relatif lambat serta melibatkan perundingan dengan anggota lainnya (orangtua, suami, anak, atau saudara) atau tetangga. Suasana pengambilan keputusan merujuk pada keluarga berlangsung secara tenang atau ketegangan, (7) Keluarga memberikan keputusan setuju untuk dilakukan rujukan ibu bersalin ke rumah sakit, (8) Persiapan ke rumah sakit. Pada bidan mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan tindakan merujuk, mempersiapkan transportasi, biaya dan pakaian, atau tidak mempersiapkan dan memasrahkan keseluruhannya pada keluarga ibu bersalin. Pada keluarga mempersiapkan transportasi, biaya dan pakaian, atau tidak mempersiapkan karena dipersiapkan segalanya oleh bidan, dan (9) Berangkat ke rumah sakit. Keluarga membawa ibu bersalin ke rumah sakit, sedangkan sebagian besar ikut berangkat ke rumah sakit juga untuk mendampingi ibu bersalin. Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian diberikan saran untuk menyusun program promosi kesehatan untuk penurunan angka kematian ibu melalui deteksi dini faktor keterlambatan merujuk baik pada masyarakat dan bidan. Secara khusus program tersebut dilakukan antara lain (1) melalui penyuluhan posyandu kepada masyarakat tentang pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya tindakan merujuk ibu bersalin ke rumah sakit dan mengenali secara dini tanda-tanda bahaya ibu bersalin, (2) Pelatihan bidan mengenai kegawatan obstetrik dan deteksi dini faktor penyebab keterlambatan merujuk ibu bersalin, (3) Pelatihan bidan mengenai pola pengambilan keputusan pada situasi gawat darurat ibu bersalin, dan (4) Pihak terkait mendistribusikan tenaga bidan desa secara lebih merata, dengan memperhatian faktor demografi.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:R Medicine > R Medicine (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Public Health
ID Code:18304
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:30 Jul 2010 11:55
Last Modified:27 Dec 2010 09:50

Repository Staff Only: item control page