APRIANOOR, MUHAMMAD ARIS (2008) ANALISIS KEBUTUHAN DAN KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN JALAN ARTERI ALTERNATIF DI KOTA KANDANGAN. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 1121Kb |
Abstract
Indikasi awal permasalahan jalan di Kota Kandangan bermula dari gejala kepadatan lalu lintas di dalam kota yang mengkhawatirkan sebagai akibat pencampuran antara arus lalu lintas lokal dan regional dalam menggunakan jalan utama kota yang juga merupakan jalan arteri dengan kecenderungan volume yang semakin bertambah sejalan dengan perkembangan wilayah dan peningkatan mobilitas penduduk. Untuk mengantisipasi hal tersebut, ditempuh langkah pengadaaan jaringan jalan baru di dalam kota berupa rencana pembangunan jalan arteri alternatif yang telah dimulai sejak tahun 2003 dengan penetapan trace jalan, pembebasan lahan, proposal rencana, detail desain, rencana anggaran biaya, studi kelayakan dan analisa mengenai dampak lingkungan. Namun karena kendala dana sampai saat ini dari tujuh ruas yang direncanakan untuk satu jalur jalan arteri alternatif baru satu ruas jalan yang terbangun. Di lain pihak, meski ruas jalan arteri eksisting terlihat padat, faktanya belum pernah ditemui kemacetan. Oleh sebab itu perlu untuk diteliti kembali bagaimanakah permasalahan yang kini terjadi di ruas-ruas jalan arteri di dalam Kota Kandangan dan apakah pengadaaan jalan arteri alternatif tepat sebagai solusinya Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat kebutuhan dan kelayakan ekonomi rencana pembangunan jalan arteri alternatif di Kota Kandangan, mengetahui perkiraan waktu yang tepat serta strategi yang sesuai dengan kemampuan pemerintah daerah dalam merealisasikannya. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan teknik analisa kuantitatif dengan didukung deskripsi kualitatif dengan beberapa pendekatan dimana pada tahap awal diidentifikasi kondisi eksisting kota dan jaringan jalan arteri didalamnya. Berikutnya kebutuhan akan jalan arteri alternatif diketahui dengan melakukan analisis tingkat pelayanan jalan dan proyeksi lalu lintas pada kondisi pra dan pasca jalan arteri alternatif. Selanjutnya kelayakan ekonomi jalan diketahui dengan melakukan analisis terhadap kecepatan kendaraan, biaya operasional kendaraan (BOK) dan nilai waktu perjalanan pada kondisi pra dan pasca jalan arteri alternatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Kandangan belum membutuhkan jalan arteri alternatif karena hingga akhir tahun 2008 semua rute dan segmen jalan arteri eksisting masih terklasifikasi dalam tingkat pelayanan A (baik) yang ditandai dengan nilai perbandingan volume dengan kapasitas (NVK) yang rendah yaitu Jalan Ahmad Yani (0,28), Jalan Sudirman (0,38), Jalan HM. Yusie (0,17) dan Jalan M. Johansyah (0,63). Jalan arteri alternatif mulai dibutuhkan pada tahun 2012 dimana diproyeksikan Jalan M. Johansyah dengan NVK= 0,82 yang berpotensi mengalami kemacetan. Jika pada tahun tersebut terealisasi, diperkirakan jalan arteri alternatif dapat memberikan kecepatan tertinggi bagi kendaraan yang melewatinya (38,0 km/jam) dibandingkan Jalan Ahmad Yani (34,0 km/jam), Jalan Sudirman (29,8 km/jam), Jalan M. Johansyah (21,9 km/jam) dan Jalan HM. Yusie (37,2 km/jam) sehingga membuat jalan arteri alternatif memiliki BOK yang paling rendah yaitu Rp.699,70/km (MC), Rp.1.988,76/km (LV) dan Rp.2.659,68/km (HV), sebaliknya Jalan M. Johansyah mempunyai BOK tertinggi yaitu Rp.1.049,87/km (MC), Rp.2.697,22/km (LV) dan Rp.3.386,29/km (HV). Namun karena rutenya memiliki jarak tempuh terjauh (8,5 km), jalan arteri alternatif tidak layak secara ekonomi karena membukukan nilai biaya dan waktu perjalanan paling tidak efisien dimana untuk satu kali perjalanan dibutuhkan biaya rata-rata Rp.15.153,05 dan waktu perjalanan 14,44 menit. Sementara rute eksisting yaitu Jalan Ahmad Yani-Sudirman (6,65 km) membutuhkan rata-rata biaya Rp. 12.502,12 dan waktu 13,07 menit untuk satu kali perjalanan, sedangkan rute Jalan Ahmad Yani-M. Johansyah-HM. Yusie (6,29 km) paling efisien dengan hanya membutuhkan rata-rata biaya Rp. 12.126,66 dan waktu 12,86 menit untuk satu kali perjalanan. Berdasar hasil penelitian direkomendasikan sebelum tahun 2012 sebaiknya dana yang ada diprioritaskan pada pembangunan jalan di kawasan perdesaan agar dapat membuka hinterland baru dan meningkatkan aksesibilitas baik antar desa maupun desa ke kota. Meningkatkan kapasitas jalan arteri terpadat yaitu Jalan M. Johansyah sehingga dapat menekan biaya. Dalam rangka pengembangan wilayah, pembangunan jalan arteri alternatif sebaiknya tetap diteruskan dengan strategi: Pertama, membagi pelaksanaan pembangunannya dalam empat tahap atau tahun anggaran menyesuaikan dengan APBD dengan tetap berupaya meminta bantuan dana ke pusat. Kedua, mengurangi panjang trace rencana jalan alternatif agar dapat layak secara ekonomi dan terakhir menyerahkan wewenang dan pembiayaan penanganan jalan arteri alternatif ke pemerintah provinsi. Initial indication of roads problems in Kandangan town begin from density phenomenon of traffic in town worrying of as result of mixing between local traffic currents and regional traffic in using town main roads that is also was artery roads with trend of volume that is increasingly increases in line with regional development and improvement of resident mobility. To anticipate, gone through step of make new road in town in the form of alternative artery roads plans which had been started since the year 2003 with setting of trace roads, liberation of land, plan proposal, detail design, cost estimates, feasibility study and analysis about environmental impact. But because fund constraint till now out of seven internodes planned to do one new alternative artery road lanes one joint streets built up. On the other hand, even artery joint existing roads seen solid, but the fact have never been met traffic jam. On that account require to be checked again how problems that is now happened in joint artery road in Kandangan town and whether make of alternative artery road of precise as the solution. Intention of this research is know the level of requirement and qualification of road and economics feasibility of artery alternative in Kandangan town, knows time estimate for correct and strategy matching with performance of local government in realizing it. To reach purpose of its applied by quantitative analysis technique with supported by qualitative description with a few approach where at early stage is identified condition of existing town and artery roads in it. The next of requirement will alternative artery roads of known by doing analysis level of service and traffic forecasting at condition of pre and post alternative artery road. Here in after qualification of economics feasibility of artery alternative is known by doing analysis to vehicle velocity, vehicle operating cost (VOC) and value of travel time saving of pre and post alternative artery road. Result of research indicates that Kota Kandangan has not required alternative artery road because till end of the year 2008 all routes and segments of existing artery road still be classification in level of service A (good) what marked with comparison value of volume capacity ratio (VCR) low that is Ahmad Yani road (0,28), Sudirman road (0,38), HM. Yusie road (0,17) and M. Johansyah road (0,63). Alternative artery is starting required in the year 2012 where projected that M. Johansyah road with VCR= 0,82 having potency experiences traffic jam. If in the year is realisation, estimated alternative artery road can give can give highest velocity to vehicle passing it (38,0 km/hour) compared to Ahmad Yani road (34,0 km/hour), Sudirman road (29,8 km/hour), M. Johansyah road (21,9 km/hour) and HM. Yusie road (37,2 km/hour) causing makes alternative artery road having VOC which is lowest that is Rp.699,70/km (MC), Rp.1.988,76/km (LV) dan Rp.2.659,68/km (HV), on the contrary M. Johansyah road has highest VOC that is Rp.1.049,87/km (MC), Rp.2.697,22/km (LV) dan Rp.3.386,29/km (HV).. But because the route is longest (8,5 kms), alternative artery of improper economical because booking cost and time travel at least efficient where for once journey is required by average cost Rp.15.153,05 and travel time of 14,44 minutes. Where as existing routes that is Ahmad Yani-Sudirman roads (6,65 kms) requires average of cost Rp.12,502,12 and travel time 13,07 minutes for once journey, while routes Ahmad Yani-M. Johansyah-HM. Yusie roads (6,29 kms) most efficient with only requires travel cost Rp.12.126,66 and travel time 12,86 minutes for once journey. Based on result of research is recommended before the year 2012 is better if the fund given high priority at road-works in rural to can open new hinterland and increases accesibility either between rural and also rural to urban. Adds artery road capacities massive that is M. Johansyad road causing can depress cost. As for strategy submitted is firstly divides execution of its development in four phases or year budget corresponds to APBD with still cope haves recourse fund to central. Second, lessens length trace alternative roads of to earn is competent economical and last delivers authority and handling defrayal of alternative artery roads to government of province.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning |
ID Code: | 18254 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 30 Jul 2010 10:19 |
Last Modified: | 21 Jun 2011 16:41 |
Repository Staff Only: item control page