PENGARUH MONITORING PARENTAL DAN PERILAKU TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL REMAJA SMA DI KOTA PONTIANAK

Abstract

Permasalahan kehamilan pranikah, Penyakit Menular Seksual (PMS), dan HIV dan AIDS semakin meningkat pada usia remaja. Hal ini terjadi karena remaja tidak mempertimbangkan konsekuensi dari aktivitas seksual. Hasil survei pada SLTP dan SLTA di Kota Pontianak tahun 2005 didapatkan 10% responden remaja telah melakukan intercouse pada usia 16-18 tahun dan sebagian besar dilakukan di rumah, padahal rumah merupakan daerah teritori orang tua. Monitoring parental merupakan faktor yang penting dalam pembentukan perilaku remaja karena dalam masa transisi dari anak-anak ke dewasa, sehingga merupakan masa yang sulit. Remaja dengan monitoring parental yang kurang cenderung berperilaku berisiko. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh monitoring parental dan perilaku teman sebaya terhadap perilaku seksual remaja serta menganalisis variabel yang paling berpengaruh dalam perilaku seksual remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan metode kuantitatif. Lokasi penelitian ini pada semua Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Pontianak sebanyak 50 SMA dengan jumlah sampel 348 orang. Analisa data dengan analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan menggunakan analisis jalur (Path Analysis). Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh antara monitoring parental terhadap perilaku seksual remaja secara langsung (10,6%) dan tidak langsung (9,28%). Jalur yang paling dominan mempengaruhi perilaku seksual remaja adalah perilaku seksual teman sebaya secara langsung (20,2%) dan tidak langsung (14,24%). Pengaruh monitoring parental lebih lemah daripada perilaku teman sebaya terhadap perilaku seksual remaja. Disarankan kepada para orang tua untuk mengadakan pendekatan kepada anak remajanya dan memberikan pendidikan seksual sehingga mereka dapat mempertimbangkan konsekuensi dari aktivitas seksual. The problems of unwanted pregnancy, Sexual Transmitted Diseases (STDs) and HIV AIDS are very high adolescent’s period. It general happens because adolescent does not consider the consequence of sexual activity. Based on survei of sexual behavior on junior and senior high school in Pontianak City 2005, showed 10% adolescent had intercouse at 16th-18th and most of them did it at home (teritory’s parents). Parental monitoring is an important factor in forming adolescent’s behavior because an adolescent’s term is a transition time from a child to an adult and it is a difficult period. Adolescent with less monitoring parental exhibit a higher risk for adverse health outcome. The objective of this research to know the influence of parental monitoring and peer behavior on adolescent’s sexual behavior. The method was cross sectional design and quantitative method. The location of this research was in all of Senior High School in Pontianak City is 50 Senior High School and the sample is 348 students. The analysis used in this research consist of univariate, bivariate, and multivariate analysis. Statistical test this reseach is using Path Analysis. The results show that based on statistical test there is an influence between parental monitoring and adolescent’s sexual behavior directly (10,6%) and indirectly (9,28%). The dominant path that influence of adolescent’s sexual behavior from peer sexual behavior to adolescent’s sexual behavior directly (20,2%) and indirectly (14,24%). The influence of parental monitoring less than peer behavior to adolescent’s sexual behavior. Suggested to parents, that they need to close with their adolescent and give the right information about sex education so they can consider the consequence of sexual activity.