Soedarjatmi , Soedarjatmi (2008) FAKTOR-FAKTOR YANG MELATAR BELAKANGI PERSEPSI PENDERITA KUSTA TERHADAP STIGMA PENYAKIT KUSTA ( Studi Kualitatif ). Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version |
Abstract
In year 2006 detected 4.171 leprosy patient registered in Central of Java, out of those 241 leprosy patient had been physical defected condition, 163 child age patient , 1989 patient had being cured. The lack knowledge of such a disease by leprosy patient bringing on negative perception arising out that is the leprosy disease stigma. The objective of research is to discribe the Leprosy patient background's factors concerning leprosy disease stigma . The reasearch had been done in qualitative descriptive method which use the study case program.The respondent were chosed propotion from the leprosy patient who were being in medical treatment at Tugurejo Hospital to the number of 8 patient. The data collection were being done indepth-interview , furthermore the data were being analysed with content analysis. The result of Research indicate that leprosy patient have perception that leprosy is contagion to everybody ,particularly for those who not having clean dan healthy live behavior and much of the respondent did not know how the leprosy desease spreading. The Leprosy patient have persception that leprosy desease is a dangerous and serious desease which is may caused death and physical defect along life. The leprosy patient have perception that postive behavior refer to routine check up , frequently self care and want to interact with their neighborhood. The leprosy patient have perception that negative behavior refer to not to get nursery because of ashame,self isolation and desperate. All of the respondent have the same perception that the neighborhood and their friends did not know that the respondent having leprosy disease so they have perception introvert behavior, cover their deformity are the action to reduce stigma. Suggestion: The "Puskesmas" to give leprosy disease health promotion which is enable to form the right understanding and positive as well as conducting routine medicinal treatment. For the Tugurejo Hospital in order to optimize Medical Rehabilitation Service, The need for the leprosy patient group existence by means of such activity program to improve the motivation and preventing physical defect effort. The need for leprosy patient and family evaluation and monitoring program in order to get medicinal treatment consecutively, conducting self treatment and carry on having clean dan healthy live behavior. Di Jawa Tengah pada tahun 2006 ditemukan 4.171 orang penderita kusta terdaftar, penderita yang sudah dalam keadaan cacat berjumlah 241, penderita usia anak 163 dan penderita yang sedang diobati 1.989 orang. Kurangnya pengetahuan penderita kusta tentang penyakit ini menyebabkan timbulnya persepsi negatif yaitu stigma tentang penyakit kusta. Tujuan penelitian untuk mendiskripsikan faktor-faktor yang melatar belakangi persepsi penderita kusta terhadap stigma penyakit kusta. Penelitian ini dilakukan dengan metode diskriptif kualitatif yang menggunakan rancangan studi kasus. Responden dipilih secara porposif terdiri dari penderita kusta yang berobat ke RSUD Tugurejo sebanyak 8 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, selanjutnya data di analisis dengan content analysis (diskripsi isi). Hasil penelitian menunjukkan, Penderita kusta berpersepsi bahwa, penyakit kusta merupakan penyakit menular, dapat menimpa semua orang, terutama orang yang tidak melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan sebagian besar resonden tidak mengetahui cara penularan penyakit kusta. Penderita kusta berpersepsi bahwa, penyakit kusta merupakan penyakit yang berbahaya dan serius, bisa menimbulkan kematian atau kecacatan seumur hidupnya. Penderita kusta berpersepsi, berperilaku positip ditunjukkan dengan berobat secara rutin, melakukan perawatan diri dengan rajin dan mau berinteraksi dengan lingkungan. Penderita kusta berpersepsi, berperilaku negatip yaitu tidak mau berobat karena malu, mengucilkan/mengisolasikan diri dan putus asa. Semua responden berpersepsi bahwa masyarakat disekitar tempat tinggal dan teman-temannya tidak mengetahui bahwa responden menderita kusta dan responden berpersepsi sikap membatasi diri, menutupi kekurangannya/kecacatannya merupakan tindakan untuk mengurangi stigma. Disarankan bagi Puskesmas untuk memberikan promosi kesehatan penyakit kusta yang mampu membentuk pengertian yang benar dan positip serta untuk melaksanakan pengobatan secara rutin. Bagi RSUD Tugurejo, agar mengoptimalkan pelayanan Rehabilitasi Medik, Perlu adanya suatu kelompok penderita kusta dengan program kegiatan untuk meningkatkan motivasi dan upaya pencegahan kecacatan. Perlunya program monitoring dan evaluasi bagi pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari penyakit kusta. Bagi Penderita Kusta dan Keluarga agar berobat secara teratur, melakukan perawatan diri dan melaksanakan PHBS.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Epidemiology |
ID Code: | 18240 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 30 Jul 2010 09:53 |
Last Modified: | 20 Dec 2010 10:34 |
Repository Staff Only: item control page