KAJIAN HUKUM TERHADAP PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA DI KANTOR PENDAFTARAN FIDUSIA DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

SOBIRIN, SOBIRIN (2008) KAJIAN HUKUM TERHADAP PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA DI KANTOR PENDAFTARAN FIDUSIA DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
277Kb

Abstract

Along with the economy development, there’s various forms of the guarantee that used in civil relations including the Security of Mortgage and implemantion of Regulations Number 42 in 1999 about Fiducia Guarantee on September 30 1999. The registrations of fiducia guarantee was meant to guarantee the law assurance. But in fact it still has weakness in it’s registration implementation. The weakness was there still confusion found in the Fiducia Guarantee registration. This was seen on the provisions in Regulations Number 42 in 1999 about the Fiducia Guarantee itself and in the Section 11 article (1) where the object as the registered one, while with the provisions in Section 12 article (1) Fiducia Guarantee is the one registered. This research aimed at knowing about The Study Of Law Toward The Registration Of Fiducia Guarantee At Fiducia Registration Office In Special Capital District Jakarta. This research has the characteristic of descriptive analytical with the juridical empirical approach, whereas the data was received trough bibliography research and by doing field research. Furthermore the data being analysed qualitatively. From the results of this research concluded the thing that must be registered in fiducia guarantee is the registration towards the guarantee association. The matter was based on the provisions like that was arranged in the Section 12, Section 13, and Section 14 Regulations Number 42 in 1999 about Fudicia Guarantee. Besides that by carrying out the registration of the guarantee association in fiducia, then the protection for the creditor will be more safe or protected if compared with carried out the registration against the object. The protection that was given by regulations against the creditor with fiducia guarantee as the object which took the form of merchandise stock was very sufficient, that is if the thing registered in the fiducia guarantee registration took the form of guarantee association. By guarantee association, the creditor could carry out the fulfilment of his right by making the execution of fiducia guarantee object in accordance to the attachments about details of the object and if the object as the guarantee was not like in accordance with the details attachments then the creditor still be able to demand the fulfilment of his right in accordance with the value of the object that became the guarantee object like which was included in the registration statement of the Fudicia Guarantee. Seiring dengan perkembangan perekonomian, terdapat berbagai bentuk jaminan yang digunakan dalam bidang hubungan keperdataan, diantaranya adalah Gadai, Hipotek dan Jaminan Fidusia. Fidusia sebagai lembaga jaminan telah mendapatkan pengaturan dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia pada tanggal 30 September 1999. Pendaftaran jaminan fidusia dimaksudkan untuk menjamin kepastian hukum. Akan tetapi dalam kenyataannya terdapat kelemahan dalam pelaksanaan pendaftarannya. Kelemahan itu ialah terdapatnya kerancuan dalam pendaftaran Jaminan Fidusia. Hal ini terlihat dari ketentuan yang terdapat pada Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia itu sendiri, yaitu Pasal 11 ayat (1) dimana yang didaftarkan adalah Bendanya, dengan ketentuan dalam Pasal 12 ayat (1) dimana yang didaftarkan adalah Jaminan Fidusianya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang Kajian Hukum terhadap Pendaftaran Jaminan Fidusia Di Kantor Pendaftaran Fidusia Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis empiris, sedangkan data diperoleh, melalui penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Selanjutnya data dianalisis secara kualitatif. Dari hasil penelitian ini disimpulkan hal yang sebenarnya harus didaftar dalam jaminan fidusia adalah pendaftaran terhadap ikatan jaminannya. Hal tersebut didasarkan pada ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 12, Pasal 13, dan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia. Di samping itu dengan melakukan pendaftaran ikatan jaminan dalam fidusia, maka perlindungan terhadap kreditur akan lebih aman atau terlindungi jika dibandingkan dengan melakukan pendaftaran terhadap benda. Perlindungan yang diberikan oleh undang-undang terhadap kreditur dengan obyek jaminan fidusia berupa stok barang dagangan telah sangat mencukupi, yaitu jika yang didaftar dalam pendaftaran jaminan fidusia adalah berupa ikatan jaminan. Dengan ikatan jaminan kreditur dapat melakukan pemenuhan haknya dengan mengeksekusi obyek jaminan fidusia sesuai dengan yang terdapat dalam lampiran tentang rincian benda dan jika benda yang dijadikan obyek jaminan tidak ada sesuai dengan lampiran rincian, maka kreditur tetap bisa menuntut pemenuhan haknya sesuai dengan nilai benda yang dijadikan obyek jaminan sebagaimana dicantumkan dalam pernyataan pendaftaran Jaminan Fidusia.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:K Law > K Law (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Notary
ID Code:18238
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:30 Jul 2010 09:50
Last Modified:30 Jul 2010 09:50

Repository Staff Only: item control page