Zulaikhah , Siti Thomas (2005) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENCEMARAN MIKROBA PADA JAMU GENDONG DI KOTA SEMARANG. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 268Kb |
Abstract
The seller, and the maked herbal medicine is shill less to attention to hygiene factor in making herbs, as shown, there is still mocroorganisme contamination on the herbal medicine as found by Karinda (2004) about detection Escherichia coli of herbal medicine in 10 markets of Semarang city stating that 40 examples of herbal medicine that have been checked, actually there are 55% examples have been contaminated by Escherichia coli bacteria, 30% have been contaminated by Salmonella, and 5% of the examples have been contaminated by Pseudomonas aeruginosa. This research was purposed to determine some kinds of factors related to microorganisme contamination on herbal medicine in Semarang City. This is an Expalanatory Research and the method used was a observasional method with Cross Sectional Approach. Population of 447 people and sample taken is 40, technics collecting with inspection of observation and laboratory. To describle total of microorganisme contamination on herbal medicine it is made univariat analysis by frequency distribution, bivariat analysis by chi square test, and multivariate analysis by logistic regretion test. Herbal medicine which is not fulfill requirements because of microorganisme contamination is 62,5%. The average of total of bacteria are 604.25 colony, the account of fungi are 6072 colony, positive Escherichia coli 52,5%, Salmonella 7,5%, Staphylococcus aureus 10% and Pseudomonas aeruginosa 5%. There is significant related to between quality of herbal row material, prosess of making, and presentation with microorganisme contamination of herbal medicine in Semarang City. Health Departement should give establishment, controlling, and illumonation to the herbal vendors about the ways of making hygiene herbs. Penjual yang sekaligus pembuat jamu gendong dalam mengolah jamu gendong masih kurang memperhatikan faktor higiene, sebagai indikatornya adalah masih adanya pencemaran mikroba pada jamu gendong seperti temuan Karinda (2004) tentang deteksi Escherichia coli dalam jamu gendong di 10 pasar di Kota Semarang yang menyatakan bahwa dari 40 sampel jamu gendong yang diperiksa 55% sampel terkontaminasi bakteri Escherichia coli, 30% sampel terindikasi terkontaminasi Salmonella dan 5% sampel terkontaminasi Pseudomonas aeruginosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan pencemaran mikroba pada jamu gendong di Kota Semarang. Jenis penelitian ini adalah Explanatory Research dan metode yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan Cross sectional. Jumlah populasi 447 orang dan sampel yang diambil 40, tehnik pengumpulan data dengan pemeriksaan laboratorium dan observasi. Untuk menggambarkan besarnya pencemaran mikroba pada jamu gendong dilakukan analisis univariat dengan distribusi frekuensi, analisis bivariat dengan uji chi square, dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik. Jamu gendong yang tidak memenuhi syarat karena adanya pencemaran mikroba adalah 62,5%. Rata-rata jumlah kuman 604,25 koloni, jumlah kapang rata-rata 6072 koloni, positip Escherichia coli 52,5%, Salmonella 7,5%, Staphylococcus aureus 10%, dan Pseudomonas aeruginosa 5%. Ada hubungan yang signifikan antara kualitas bahan baku, proses pengolahan, dan penyajian dengan pencemaran mikroba pada jamu gendong di Kota Semarang. Dinas kesehatan hendaknya memberikan pembinaan, pengawasan dan penyuluhan kepada penjual jamu gendong tentang cara-cara pengolahan jamu yang higienis.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Epidemiology |
ID Code: | 18194 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 29 Jul 2010 16:01 |
Last Modified: | 29 Jul 2010 16:01 |
Repository Staff Only: item control page