POTENSI DAN MASALAH PERKEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN MUNA SULAWESI TENGGARA

Jarisding, La Ode (2006) POTENSI DAN MASALAH PERKEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN MUNA SULAWESI TENGGARA. Masters thesis, PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO.

Full text not available from this repository.

Abstract

Wilayah Kabupaten Muna terdiri dari Pulau Muna Bagian Utara dan Pulau Buton Bagian Utara serta pulau-pulau kecil disekitarnya dan secara administratif merupakan bagian dari Propinsi Sulawesi Tenggara. Otonomi daerah dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 membawa perubahan struktural pembangunan di Kabupaten Muna. Faktor-faktor yang menguntungkan dari otonomi adalah pengelolaan dan pemecahan masalah pembangunan daerah diharapkan lebih bertanggung jawab dan terbukanya peluang untuk mengelola kekuatan endogen dan eksogen wilayah. Permasalahanpermasalahan perkembangan wilayah di daerah adalah: (1) Kurang memanfaatkan potensi terkait dengan fenomena perkembangan wilayah masa lalu; (2) Konflik perwilayahan dalam penataan ruang; (3) Lemahnya kekuatan endogen, berupa keterbatasan sarana prasarana, SDA, pariwisata, SDM dan tenaga kerja; (4) Sosial-ekonomi; (5) Situasi politik lokal; (7) Letak geografis; (8) Globalisasi dan teknologi. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, dalam penelitian ini ingin mengetahui: “Apa yang terjadi dan bagaimana fenomena perkembangan wilayah di Kabupaten Muna.” Untuk menjawab Research Question dan untuk mengetahui potensi endogen dan eksogen perkembangan wilayah, maka dilakukan langkah-langkah: analisis potensi dan masalah perkembangan wilayah Kabupaten Muna berdasarkan fenomena sejarah; analisis potensi dan masalah perwilayahan; analisis potensi endogen wilayah dan permasalahannya; analisis potensi dan masalah perekonomian; analisis potensi dan masalah politik lokal terhadap perkembangan wilayah Kabupaten Muna. Metode analisis yang digunakan adalah orde kota, Jarak dan waktu tempuh minimum ke pusat pelayanan untuk mengidentifikasi potensi dan masalah perwilayahan; peran sektor, struktur perekonomian dan daya dukung lahan pertanian untuk mengidentifikasi potensi dan masalah perekonomian Kabupaten Muna. Pada keseluruhan analisis juga menggunakan metode pemetaan potensi. Berdasarkan hasil analisis potensi dan masalah perkembangan wilayah di Kabupaten Muna, secara keseluruhan Kabupaten Muna kurang berkembang terutama Pulau Buton Bagian Utara dan faktor utama penyebabnya adalah kondisi politik lokal. Kebijakan-kebijakan politik pembangunan selama ini belum maksimal dalam mendorong perkembangan wilayah. Kondisi politik yang demikian menyebabkan kekuatan endogen dan eksogen wilayah yang harusnya merupakan modal utama pembangunan tidak termanfaatkan dengan baik. Fenomena-fenomena yang terjadi berhubungan dengan kebijakan politik pembangunan yang kurang berorientasi pada kekuatan endogen dan eksogen wilayah di Kabupaten Muna adalah: (1) Potensi integrasi atau penyatuan wilayah pada jaman Kerajaan Muna, cenderung menjadi masalah dengan mengemukanya sifat primordialisme; (2) Penentuan pusat pelayanan dalam Satuan Wilayah Pembangunan (SWP) tidak tepat, sehingga pelayanan masyarakat tidak optimal; (3) Disparitas pembangunan infrastruktur antara Pulau Buton dan Pulau Muna; (3) Potensi sumberdaya alam dan pariwisata belum dikelola dan dimanfaatkan; (4) Konstribusi komoditas ekspor utama Kabupaten Muna terhadap perkembangan wilayah sangat kurang. Untuk meminimalisir permasalahan perkembangan wilayah di Kabupaten Muna, dilakukan beberapa strategi: (1) Melakukan regionalisasi desentralistik dengan model kerjasama antar kabupaten/kota yang didasari inisiatif dan komitmen bersama untuk membangun wilayah; (2) Hal mendasar perlu dilakukan Pemerintah Kabupaten Muna terhadap pembangunan wilayah di Buton Utara adalah membangun infrastruktur jalan, membangun prasarana pendidikan terutama gedung SLTP dan SLTA, membangun Puskesmas fasilitas rawat inap serta menambah tenaga dokter, membangun jaringan air bersih, listrik, telekomunikasi dan membangun kantor pelayanan pemerintah satu atap; (3) Merevisi kembali penentuan pusat pelayanan dalam SWP; (4) Untuk meningkatkan Value Added komoditas ekspor utama Kabupaten Muna, maka perlu pembangunan industri pengolahan komoditas jambu mete dan optimalisasi industri pengolahan kayu jati yang didukung dengan kebijakan investasi dipermudah; (5) Hal yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan wilayah di Kabupaten Muna adalah tingkat integritas dan profesionalisme yang tinggi para penentu kebijakan. Hendaknya dalam menentukan prioritas atau tidaknya pambangunan, benyak mengacu pada kepentingan masyarakat dalam upaya pengembangan wilayah agar tujuan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dapat tercapai. Disamping strategi-strategi tersebut, ada strategi lain yang perlu penelitian dan pengembangan lebih lanjut. Regency Muna region consist of upstate Island Muna and upstate Island Buton and also the isles around and administratively represent the part of South-East Sulawesi Province. At area autonomous in UU No. 32 Year 2004 bringing development structural change in Regency Muna. Factors profiting from area autonomy are management and development trouble-shooting expected by more responsible and opening of opportunity to manage potency endogen and eksogen regional strength. Problems of regional Growth in regency are: (1) Less exploit related potency with phenomenon of regional growth in past; (2) Conflict of region in space settlement; (3) The weakness of strength endogen, in the form of limitation of infrastructure, natural resources, tourism, human resources and labour; (4) Economic and Social.; (5)Local political situation; (7) Geographical position; (8) Globalization and technological. Pursuant to the problems, in this research wish to know: " What is going on and how phenomenon of regional growth in Regency Muna." To reply Research Question and to know potency endogen and eksogen of regional growth, hence was done a stages; analyse potency and problem of regional growth in Regency Muna pursuant to history phenomenon; analyse potency and region problem; analyse potency and problems of regional endogen; analyse potency and economics problem; analyse local political problem and potency to regional growth in Regency Muna. Method of Analysis used were town order, the minimum distance and time through to center of service to identify potency and region problem; sector role, structure of economics and support of agriculture farm to identify potency and economics problem of Regency Muna. At entirety analyse also use method of potency mapping. Pursuant to result analyse regional growth problem and potency in Regency Muna, as a whole Regency Muna less expand especially upstate Island Buton and the primary factor its cause by local political condition. Political policy of development during the time not yet maximal in pushing regional growth. Such political condition cause regional strength endogen and eksogen which must represent especial capital development is not exploited better. Phenomenon that happened relate to political policy of development which less orient regional strength endogen and eksogen in Regency Muna are; (1) Potency integrate or the regional federating at era empire of Muna, tend to become problem by nature of primordialisme; (2) Determination center service in Set Of the Development Region (SWP), so the society service is not optimal; (3) infrastructure disparitas development between Island Buton and Muna; (4) Potency of natural resources and the tourism not yet been managed and exploited; (5) exporting best commodity contribution of Regency Muna to regional growth very less because generally in the form of raw material. Some strategy to minnimize problems of regional growth in Regency Muna: (1) Decentralize regionalisation with model of cooperation usher regency/city constituted by initiative and agreement to develop region; (2) Elementary matter require to be done by government of Muna Regency to regional development in North Buton are build infrastructure of roadway, build infrastructure of education especially building of SLTP and SLTA, build Puskesmas of facility take care of to lodge and also add doctor, build network of clean water, electrics, telecommunications and build office of governmental service one roof; (3) Revise return determination of center service in SWP; (4) To increase value added commodity of especial exporting in Regency Muna, hence need industrial development processing of commodity jambu mete and optimalisasi of processing of teak supported with investment policy that is watered down; (5) The most important Matter and very required of regional development in Regency Muna is level of high integrity and supported by professionalism of all policy determinant. Shall in determining development priority, always relate at importance socialize in the effort regional development in order to target of development to increase prosperity of people can be reached. From other side the strategy, perhaps there is other strategy which need further development and research Key word: Potency, problem, growth, regional

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:S Agriculture > SB Plant culture
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning
ID Code:18125
Deposited By:Mr UPT Perpus 5
Deposited On:29 Jul 2010 13:14
Last Modified:29 Jul 2010 13:14

Repository Staff Only: item control page