HUBUNGAN KONDISI KESEHATAN LINGKNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN PNEMONIA PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEPAHIANG KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU

NAIM, NAIM (2003) HUBUNGAN KONDISI KESEHATAN LINGKNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN PNEMONIA PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEPAHIANG KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
29Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan yang belum dapat ditanggulangi. ISPA merupakan penyakit yang banyak menyerang anak balita. Berdasarkan tingkatkegawatannya ISPA dibedakan menjadi dua yaitu pnemonia dan non pnemonia. Pnemonia adalah penyakit dengan gejala batuk dan atau sesak nafas disertai nafas cepat, frekuensi pernafasan 40 kali per menit atau lebih. Kejadian pnemonia di wilayah kerja puskesmas Kepahiang pada tahun 2002 adalah 261 kasus dengan pembagian 28,24 % (74 kasus) menyerang anak usia kurang dari satu tahun dan 71,76 % (187 kasus) menyerang anak usia 1 -5 tahun. Tujuan penelitian adalah unutk mengatahui gambaran mengaenai kondisi kesehatan lingkungan fisik rumah (kepadatan hunian, kondisi pencahayaan, kondisi ventilasi, sekat pada dapur, lubang asap dan jenis dinding)dalam hubungannya dengan kejadian pnemonia pada anak bakita di wilayah kerja puskesmas Kepahiang Kecamatan Kepahiang. Jenis penelitian yang digunakan cross sectinal study.Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat, dengan menggunakan metode survei yang berkaitan dengan pemantauan kualitas lingkungan rumah. Untuk menguji hubungan kondisi rumah dengan kejadian pnemonia digunakan uji chi square dengan SPSS versi 10,0 for Windows. Populasi dalam penelitian ini adalah semua rumah tangga yang mempunyai anak balita di semua desa dalam wilayah kerja puskesmas Kepahiang. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 120 sampel. Dari hasil penelitian didapatkan adanya kepadatan hunian yang tidak memenuhi syarat kesehatan sebesar 47,50%, kondisi pencahayaan yang tidak memenuhi syarat kesehatan sebesar 38,33%, kondisi ventilasi yang tidak memenuhi syarat kesehatan sebesar 53,33%, dapur yang tidak sekat sebesar 35%, dapur yang tidak ada lubang asap sebesar 39,17% jenis dinding dari anyaman bambu (gedek) sebesar 30%. Dari hasil analisa bivariat didapatkan hubungan yang bermakna antara kepadatan hunian (p = 0,000), kondisi pencahayaan (p = 0,000), letak sekat pada dapur (p = 0,003), kondisi lubang asap (p = 0,000), jenis dinding (p = 0,000) dengan kejadian pnemonia. Dan yang tidak bermakna yaitu kondisi ventilasi (p = 0,376) dengan pnemonia. Dari hasil tersebut disaranakan kepada petugas puskesmas untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang arti pentingnya rumah sehat melalui penyuluhan terpadu (petugas puskesmas, petugas kecamatan, dan tokoh masyarakat). Kata Kunci: KONDISI KESEHATAN LINGKUNGAN FISIK RUMAH, KEJADIAN PNEMONIA, BALITA

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:18004
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:28 Jul 2010 13:47
Last Modified:28 Jul 2010 13:47

Repository Staff Only: item control page