PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN LIMBAH DI KELURAHAN JOMBLANG KOTA SEMARANG

WIDYASARI, INDRIANA PUSPITA (2008) PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN LIMBAH DI KELURAHAN JOMBLANG KOTA SEMARANG. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
6Mb

Abstract

Pengelolaan limbah sebagai salah satu upaya perbaikan lingkungan, saat ini pelaksanaannya masih menghadapi berbagai kendala. Kebiasaan masyarakat yang langsung membuang limbahnya ke sungai, dan kurangnya kemauan untuk mengolah limbah yang dihasilkan menjadi permasalahan utama sebagaimana yang terjadi di sepanjang DAS Bajak. Wilayah Kelurahan Jomblang yang dilalui oleh Sungai Bajak merupakan lokasi studi yang dipilih, dalam rangka upaya perbaikan lingkungan dengan cara menurunkan tingkat pencemaran sungai. Di wilayah ini telah dibangun sebuah pilot project Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), yang mengolah air limbah yang berasal dari sentra industri tahu. Proyek ini merupakan hasil kerjasama teknik antara Pemerintah Kota Semarang, Pemerintah Jepang melalui JICA, dan Yayasan Bintari. Peran serta masyarakat dengan melibatkan mereka mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap pelaksanaan termasuk operasional IPAL tersebut pada mulanya diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam penurunan pencemaran Sungai Bajak. Akan tetapi pada kenyataannya kondisi sungai tersebut tidak mengalami perubahan yang berarti, dibandingkan dengan sebelum dilaksanakannya proyek tersebut. Hal ini diduga karena telah terjadi ketidakseimbangan sistem DAS Bajak yang ditunjukkan dengan menurunnya kualitas air Sungai Bajak, akibat pencemaran yang berasal dari limbah kegiatan sentra industri tahu dan limbah rumah tangga. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji peran serta masyarakat dalam pengelolaan limbah di Sungai Bajak, dengan melihat bagaimana bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat untuk menjawab kemungkinan kurang berhasilnya upaya pengelolaan limbah. Metode analisis yang digunakan dalam penyusunan studi ini adalah metode analisis deskriptif kuantitatif didukung dengan kualitatif serta metode tabulasi silang. Berdasarkan hasil penelitian, salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam upaya perbaikan lingkungan yaitu dengan memberikan sumbangan tenaga berupa kerja bakti. Selain itu, mereka juga mengadakan pertemuan warga yang dilakukan satu kali dalam sebulan, yang dihadiri oleh sebagian warga untuk tingkat RW dan seluruh warga untuk tingkat RT. Dalam hal ini tingkat RT cenderung berbentuk partisipasi langsung sedangkan tingkat RW berbentuk partisipasi tak langsung. Warga melakukan kegiatan tersebut tanpa merasa terpaksa sama sekali. Tingkat peran serta masyarakat yang terjadi di Kelurahan Jomblang menurut kategori Arnstein dapat digolongkan pada tingkat Informing/Pemberian Informasi. Bentuk peran serta masyarakat ini dipengaruhi oleh lamanya tinggal. Hal ini dapat dilihat dari tabel probabilitas dengan nilai 0,003 dimana semakin banyak warga yang dikenal maka semakin kuat ikatan psikologis dengan lingkungannya. Sedangkan tingkat peran serta masyarakat dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, dimana tabel hasil probabilitas dengan nilai 0,045 karena mempengaruhi derajat aktivitas dalam kelompok dan mobilitas individu. Usulan bagi upaya peningkatan peran serta masyarakat di Kelurahan Jomblang dalam pengelolaan limbah adalah perlunya peningkatan sumber daya manusia dan kesadaran masyarakat, melalui kegiatan penyuluhan dan pembinaan tentang manfaat pentingnya pengelolaan limbah. Selain itu, pemerintah juga diharapkan dapat lebih aspiratif dalam memberikan arah dan dukungan, dengan pembenahan manajemen perencanaan dan pengawasan dalam pengelolaan limbah. Nowadays the implementation of waste management as one of environmental rehabilitation effort has been facing many obstacles. Throwing waste into a river stream has become a habit among the community, the lack of willingness to treat their waste also causes main problem as happened along the Bajak River Stream Area. Jomblang village region which passed by Bajak River has been chosen as the location study to promote the environmental rehabilitation by reducing pollution level at the river. At these region, there had been built a pilot project of Waste Water Treatment Plant (WWTP), which treat the waste water produced by tofu small scale industries center. This project was established from technical cooperation between Semarang Municipal Government, Japanese Government through JICA (Japan International Corporation Agency) and Bintari Foundation. The village community participation by involving them from planning to the implementation stage including operational stage of the WWTP, at the beginning was expected to give contribution by reducing the pollution in Bajak River. But nowadays, this effort has not performed a significant distinction, compared with the condition before the termination of that project. This is assumed to be happened since there has been an imbalance occurred on the Bajak River Stream Area system, caused by pollution from tofu industries waste and domestic waste, which indicated by the decent water quality in this river. The main objectives of this observation is to study the village community participation toward waste management in Bajak river, by observing the form and the level of participation carried out by the community. The goal is to figure out the less success possibility of this effort. Analysis method which employed within this study is the descriptive quantitative analysis method supported by qualitative and cross-tabulation method. According to the observation result, one of the forms of community participation is by giving voluntary labor service. They were also organize community meetings held once every month, which attended by a part of the community on village level and all of the community on neighbouring level. Within this neighbouring level the participations tend to be the direct one, meanwhile, in the village level are tends to be an indirect participation. The communities are willing to carry out the activities without any force. According to Arnstein category, the participation level in Jomblang village resident can be grouped on informing or giving information level. This form of participation was influenced by the live span of its community. This can be observed from probability table with value resulted is 0,003, in which the more people are acknowledged the stronger psychological bound within their environment. On the other hand, participation level held by this community was influenced by the types of occupations, this can be observed from probability table which value resulted is 0,045 because it concerns the activities degree within the community and individual mobility. The suggestions for the improvement of community participation within the waste management effort in Jomblang village is the necessity of improving human resources and public awareness, by providing elucidation and building activities concerning the importance of benefit from the waste management. In addition, the local government is also expected to give more aspiration in giving directions and to support the community, by mending the planning management and supervising the waste management.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning
ID Code:17805
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:27 Jul 2010 13:15
Last Modified:21 Jun 2011 16:43

Repository Staff Only: item control page