KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA RANAI IBU KOTA KABUPATEN NATUNA PROPINSI KEPULAUAN RIAU

Yones, Indra (2007) KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA RANAI IBU KOTA KABUPATEN NATUNA PROPINSI KEPULAUAN RIAU. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
1924Kb

Abstract

Sampah merupakan masalah krusial di beberapa kota di Indonesia. Sampah yang berasal dari Jakarta mencemari Teluk Jakarta dan Pulau Seribu yang berakibat pada penurunan produksi ikan sebesar 38%. Ranai yang merupakan kota pantai juga berpotensi terjadinya pencemaran laut sebagaimana yang terjadi di Teluk Jakarta dan Pulau Seribu, sehingga diperlukan pengelolaan sampah sejak dini. Namun sampai saat ini pengelolaan sampah belum menjadi prioritas pemerintah daerah. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat dan wilayah layanan terkait dengan pelayanan pembuangan sampah, dan mengetahui kondisi sistem pengelolaan sampah pada umumnya dan sub sistem teknis operasional khusunya dilakukan Kajian Pengelolaan Sampah Kota Ranai Sebagai Ibukota Nabupaten Natuna. Tipe penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan sampel proportionate stratified random sampling. Dari data yang dihimpun dilakukan perhitungan rata-rata timbulan sampah per kapita per hari dan persentase komposisi. Dari analisis ini akan diketahui kebutuhan sarana dan prasarana, tenaga kerja dan tingkat layanan. Berdasarkan perbandingan kondisi riil dengan kondisi yang diinginkan (SNI, Hasil Penelitian atau pendapat pakar) selanjutnya dilakukan analisis perencanaan menggunakan SWOT, dari hasil analisis tersebut disusun skala prioritas kebijakan dan model perencanaan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa tingkat dan daerah layanan yang dilakukan masih terbatas pada sebagian kegiatan komersil disekitar kawasan jalan utama, sementara sumber sampah dari rumah tangga belum terlayani (tingkat layanan sekitar 10,6 % dari sampah yang dihasilkan). Rata-rata timbulan sampah per jiwa perhari adalah sebesar 2.48 liter atau 0.369 kg dengan dominasi sampah organik yakni sampah sisa makanan, sisa sayuran, kulit buah, daundaunan yakni 32,63 %. Berdasarkan potensi timbulan sampah maka dibutuhkan wadah sebanyak 806 unit, kendaraan roda 4 unit (agar semua sumber dapat dilayani maka kekurangan alat angkut ditambah dengan kendaraan roda tiga bermesin sebanyak 7 unit), kebutuhan tenaga muat sebanyak 15 orang. Nilai ekonomi sampah organik jika diolah menjadi kompos adalah sebesar Rp 8.478.000 – Rp 14.130.000 perbulan. Faktor utama yang menyebabkan buruknya pengelolaan sampah Kota Ranai adalah masalah kewenangan pada institusi pengelola sampah sehingga berdampak pada sub sistim lainnya dalam sistim pengelolaan sampah. Untuk mengatasi permasalahan yang ada ditetapkan tiga skala prioritas kebijakan yakni prioritas utama adalah penataan kelembagaan dan hukum, prioritas kedua adalah pembenahan terhadap aspek teknis operasional pengelolaan sampah dan prioritas ketiga adalah peningkatan peran serta masyarakat. Model perencanaan yang dilakukan selama ini adalah model sinoptik komprehensif dan inkremental, dimana perencana berperan sebagai teknisi birokratis dan prgamatis sehingga tidak dapat menumbuhkan kemandirian dimasyarakat. Model perencanaan yang diusulkan adalah model perencanaan transaktif dimana perencana lebih berperan sebagai fasilitator, mediator dan pendidik sehingga dengan ini diharapkan dapat menumbuhkan kemandirian dimasyarakat dalam mengelola sampah. Waste is crucial problem in some Indonesian cities. Waste coming from Jakarta pollutes Teluk Jakarta and Pulau Seribu caused decreasing of fish production at 38%. Ranai, that is coastal town, also has potential sea pollution like in Teluk Jakarta and Pulau Seribu, so it required waste management. However until now days waste management in Ranai not yet become priority of the local government. The study about waste management in Ranai city as the capital of Kabupaten Natuna is conducted to identify the level and range of service related to waste dumping services and to understand waste management system condition in general and technical subsystem in particular. Descriptive research with proportionate stratified random sampling technique is used in this study. Average waste pile per capita per days and composition percentage is counted from the data that has been collected. From these analysis, the tools, infrastructure, labours and service level needed will be known. According to the comparation of the real condition with the ideal condition (SNI, research result or expert opinion) the SWOT analysis is employed, from the analysis the priority of planning model is proposed. According to the study that service level and area service limited in the commercials area surrounding main street area, meanwhile waste from household had not been covered yet(service level area is 10,6% from total waste produced). Average of waste pile per capita per day is 2.48 liter or 0,369 kg with domination on organic waste which is food residu, vegetable residu, fuit peel leaves at 32,63 %. According to the waste pile potential as much as 806 bins, 4 automobiles (to serve all source the lack of transportation has to fulfille with 7 auto three wheel drive), and 15 labours is needed. If processed to be composts, economics value of organic waste would be in range Rp 8,478,000 – Rp 14,130,000 per month. The main factor that caused the lack of waste management in Ranai city is authority problem on the waste management institution. This causes impact on the other sub systems in the waste management system. To deal the problems three priorities of management are proposed. The first is structuring the law and institution, the second is up grade waste management operational technique, the third is improving the role of communities. The type of planning implemented is synoptic comprehensive model and incremental, which place the planner as bureaucrat technician and pragmatic so the community independency did not appear. The suggested planning model is transactif planning model which place the planner as facilitator, mediator and educator. It is expected that community could involved from the earliest stage of planning

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Environmental Science
ID Code:17798
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:27 Jul 2010 13:06
Last Modified:27 Jul 2010 13:06

Repository Staff Only: item control page