AKIBAT HUKUM SURAT KETERANGAN WARIS GANDA TERHADAP AKTA OTENTIK YANG TELAH DI BUAT

WIRADI, WOEDJOED (2006) AKIBAT HUKUM SURAT KETERANGAN WARIS GANDA TERHADAP AKTA OTENTIK YANG TELAH DI BUAT. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
315Kb

Abstract

The law consequences of double inheritance statement existed against authentic certificate which have been made. By Wodjoed Wiradi, SH This research used method of juridical normative approach, with specification analysis descriptive, and gathering secondary data. Based on as far as my observations showed that within composing of indigene inheritance statement which been made by heirs, witnessed by locally Lurah (Chief of Village) and Camat (Head of Sub-District) showed the possibility about its improperly, because inappropriate with its original, or maybe disregarded or ignored one of heirs (deception) for take an unfairly advantage of certain another heirs, was also possible, and such condition is truly occurred. Certainly, these events will make lose for certain heir and indeed another parties related with the arrangement of those inheritance statement, for it’s based on improper legal facts including notary, land affairs, head of sub-district, chief of village, etc. Problems arouse when there were two different inheritance statements existed, both of them were valid, and belonged by one heir in a family. Then any others heritance whom intent to sell, shift, an inheritance land – but he (the heir) had already had an Establishment Letter of Heir which issued by Religion Department, while others had made a inheritance official statement witnessed by locally Lurah (Chief of Village) and Camat (Head of Sub-District) where the heir passed away. Such cases often occurs and in fact frequently occurs, that is when some heir will make trading on former private land in some village at Jakarta, any other heir asks a notary to make trading certificate. When those documents verified, actually found that beside the heir had made an Establishment Letter of Heir in Religion Department of East Jakarta, he had already made an Indigene Heir Official Statement which made by his heritance witnessed by Chief of Village and approved by Head of Sub-District. This condition resulted dualism of heir statement. This condition frequently occurred in our people as far as my observation for I often meet it, when performs my routine activity to make official statement, whether notary or under the desk. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, Spesifikasi yang digunakan deskriptif analisis, Pengumpulan data sekunder. Berdasarkan pengamatan penulis sejauh ini menunjukan bahwa dalam membuat surat keterangan waris pribumi yang dibuat oleh ahli waris, disaksikan Lurah dan diketahui Camat menunjukan kemungkinan tidak benarnya surat keterangan ini, karena tidak sesuai dengan yang sebenarnya, atau mungkin menghilangkan atau menyampingkan salah satu ahli waris (penipuan) untuk menguntungkan ahli waris tertentu dapat saja terjadi. dan kondisi yang demikian memang ada. Hal-hal demikian tentunya akan merugikan ahli waris tertentu dan bahkan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan pembuatan surat dari ahli waris tersebut, karena didasarkan fakta hukum yang tidak benar termasuk Notaris, Badan Pertanahan, Camat, Lurah, dan lain sebagainya. Persoalan muncul ketika ada dua surat keterangan waris yang keduanya berlaku yang dimiliki oleh satu ahli waris dalam satu keluarga, maka segenap ahli waris yang bermaksud menjual, mengalihkan, sebidang tanah peninggalan seorang pewaris namun ia (pewaris) mempunyai surat penetapan fatwa waris yang dilkeluarkan oleh Pengadillan Agama dan juga para ahli warisnya telah membuat Surat Keterangan ahli waris yang dibuat oleh ahli waris disaksikan Lurah dan diketahui oleh Camat tempat di mana pewaris meninggal dunia. Hal ini telah terjadi dan sering muncul di dalam praktek, yaitu ketika seorang ahli waris hendak membuat jual beli tanah Bekas Tanah partikelir di sebuah Kelurahan di Jakarta, seorang ahli waris meminta seorang Notaris untuk membuatkan akta Jual Beli. Pada saat berkas itu dilakukan pengecekan data, ternyata bahwa selain si ahli waris telah membuat Surat Penetapan/Fatwa waris di Pengadilan Agama Jakarta Timur, namun di samping itu beberapa tahun sebelumnya si ahli telah membuat surat keterangan waris pribumi yang dibuat para ahli waris disaksikan Lurah dan diketahui Camat, kondisi yang demikian adalah menimbulkan dualisme surat keterangan waris. Kondisi yang demikian ini, sering terjadi di masyarakat, sebatas pengamatan saya, yang juga sering menjumpai dalam aktivitas pembuatan surat –surat baik itu Notariil maupun di bawah tangan.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:K Law > K Law (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Notary
ID Code:17787
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:27 Jul 2010 12:45
Last Modified:27 Jul 2010 12:45

Repository Staff Only: item control page