KARAKTERISTIK DAN POLA PERGERAKAN PENDUDUK KOTA BATAM DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERKEMBANGAN WILAYAH HINTERLAND

SETIYOHADI, IMAM (2008) KARAKTERISTIK DAN POLA PERGERAKAN PENDUDUK KOTA BATAM DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERKEMBANGAN WILAYAH HINTERLAND. Masters thesis, program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
2263Kb

Abstract

Kedudukan kota Batam ( P. Batam) sebagai pusat pengembangan industri, perkembangannya cukup pesat di segala bidang terutama disektor industri. dengan penyebaran penduduk yang tidak merata sehingga menyebabkan kepadatan penduduk di daerah bervariasi dimana sebagian besar berdomisili di Pulau Batam. Di daerah hinterland yang mempunyai karakteristik kepulauan, pola permukiman pada umumnya mengelompok berupa perkampungan nelayan tradisional yang berada di tepian pantai dan sebagian besar rumah semi permanent. dengan aktivitas penduduk banyak dilakukan diluar wilayah desa seperti penangkapan ikan di laut, dan lain sebagainya. Dengan berbagai sarana dan prasarana yang sangat terbatas, alat transportasi yang di gunakan sehari-hari menggunakan kapal motor/ Pancung. Kondisi ini sangat jauh berbeda yang berada di Pulau Batam sendiri, ada perbedaan yang sangat mencolok seperti kondisi sosial ekonomi masyarakat, lingkungan permukiman dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui alasan pemilihan hunian di daerah pinggiran dan untuk mengetahui karakteristik pola pergerakan penduduknya sesuai dengan wilayah studi yaitu di Pulau Batam. Dalam penelitian ini menggunakan sampel, metode pengambilan sampel adalah sample random proporsional. Yaitu pengambilan sample yang dilakukan secara acak dari lokasi kecamatan yang diamati dengan memperhatikan golongan ekonomi yaitu golongan ekonomi lemah, golongan menengah dan golongan ekonomi atas, sedangkan untuk menganalisa data menggunakan analisa klasifikasi silang Dari hasil analisa diketahui bahwa orang memilih di daerah pinggiran dikarenakan daerah industri ,yaitu untuk mendekatkan dengan tempat kerja dan faktor karena harga rumah/tanah/sewa relatif lebih murah, sedang penduduk yang memilih tinggal di pusat kota karena ingin meningkatkan taraf hidup dengan membuka usaha/strategis untuk membuka usaha. Tujuan perjalanan penduduk di daerah pinggiran sebagian besar di wilayahnya masing-masing hal ini karena hampir meratanya kegiatan-kegiatan sektor industri di setiap wilayah kota Batam dan selebihnya menyebar ke berbagai wilayah di P Batam. serta sebagian kecil menyebar dikepulauan sekitar Pulau Batam. Seperti halnya Penduduk di Nongsa sebanyak 23 % sebaran pergerakannnya menuju ke industri Kabil dan menuju pusat kota (Nagoya) 12 %.hal ini berbeda dengan Penduduk di Kecamatan Sekupang sebanyak 29 % di wilayah Sekupang , Disamping itu tujuan perjalanan yang lain ke luar pulau Batam yaitu dikepulauan sekitar Pulau Batam yang terdapat pusat kegiatan industri sebanyak 2 %,Sedangkan penduduk Sei Beduk sebanyak 29 % menuju ke daerah Muka Kuning dan menuju ke Batam Centre 14 %.Demikian halnya penduduk di Kecamatan Lubuk Baja (pusat kota) sebanyak 32% menuju ke Nagoya sebagai pusat CBD. Moda yang digunakan untuk melakukan perjalanan, penduduk di daerah pinggiran seperti di daerah pinggiran Nongsa dan Sekupang cenderung lebih menggunakan kendaraan pribadi karena dinilai lebih aman,nyaman, namun ada hal yang berbeda di Sekupang sebanyak 2 % mereka menggunakan moda perahu motor/pompong,bagi mereka yang bekerja di kepulauan sekitar Pulau Batam. Bahwa pengguna kendaraan pribadi di Nongsa seperti motor mencapai 36 %, sedang pengguna angkutan umum sebesar 32 %.sedangkan di Sekupang pengguna mobil sebesar 35 %. Hal ini berbeda dengan penduduk di Kecamatan Sei Beduk mereka lebih banyak menggunakan angkutan umum dalam melakukan perjalanan yaitu sebanyak 42 %, hal ini karena sarana dan prasarana yang memadai seperti jalan dan angkutan umumnya. dan yang menggunakan kendaraan pribadi mobil mencapai 34 %. Dari jarak perjalanan yang di tempuh masing-masing penduduk di wilayah tersebut baik Penduduk di Kecamatan Nongsa dan Sekupang sebagian besar menempuh perjalanan rata-rata 5 – 10 km 42 %, Dengan waktu tempuh rata-rata 20- 30 menit . Hal ini berbeda yang dilakukan penduduk di Sei Beduk sebanyak 45 % jarak yang di tempuh 1 -5 km hal ini karena lokasi bekerja mereka relatif tidak jauh dari tempat tinggal.dengan waktu tempuh rata-rata 10 menit. Sedangkan Penduduk yang berada di pusat kota( Kec Lubuk Baja) moda yang digunakan untuk melakukan perjalanan sebagian besar menggunakan mobil ( 43 %) dengan alasan merasa lebih nyaman,aman dan mobilitas mereka cukup tinggi. sedang pengguna angkutan umum sebesar ( 31 %) sebagian besar menempuh jarak 1 – 5 km (52 %) hingga 5 – 10 km ( 27 %) dengan waktu tempuh rata-rata ( 10 menit ) sampai dengan ( 20-30 menit). Batam Island’s role as an industrial development center causes fast-paced growth in many sectors with an uneven inhabitant distribution. With most people inhabit the Batam city. The hinterland area is characterised by islands and housing pattern of community clusters in the form of fishermen’s neighborhood along the coastal region with most of the houses are semi-permanent buildings. Most of people’s activities there are consisted of fishing. With limited infrastructure, the mode of transportation used in between the many islands there is with motor boats (Pancung). This is very much in contrast with the condition down the Batam City, in terms of its socioeconomic, housing and other aspects. This research is aimed at figuring out the reason as to why people prefer to have their house located in rural areas and finding out the characteristic pattern of people’s movement around the Batam Island. Samples were taken using the sample random proporsional method. Samples were taken randomly from many districts with a proper ratio of people from weak, middle and upper class economic strata. The data were then analyized with cross classification. Results show that people chose rural areas because that where the industrial locations are so that it is closer for them to go to work, and the housin price or rent there are relatively cheaper too. Whereas people who chose to live in the Batam City do so because they want to improve their livelyhood by opening up alternative businesses other than working within the industry. People’s traveling destination is in and around the rural areas because it is where the industries are located evenly and the rest of them travel to the areas surrounding Batam Island. Such as people of Nongsa, 23% of the travel to the Kabil industrial area, and 12% of them go to the city center (Nagoya). In contrast, people of the Sekupang District, 29% of them travel only in and around Sekupang area. Other than that only 2% of Batam inhabitants travel to the islands surrounding Batam Island. Whereas for the people of Sei Beduk, 29% of them go to Muka Kuning and 14% of them to the city center. And for the people of Lubuk Baja District, 32% of them go to the city center (Nagoya), because it is actually the CBD center. The type of transportation used by people in rural areas are mostly private vehicles because they are thought to be more comfortable and safe, as is the case for Nongsa and Sekupang. Nonetheless, 2% of Sekupang inhabitants use motor boats to travel to the islands surrounding Batam Island. In Nongsa, 36% of the people use motorcycle, public transportation account for 32%, and in Sekupang car owners are around 35%. Contrary, the people of Sei Beduk are mostly using public transportation, 42%, due to the already availabel public road and vehicles and only 34% use cars. As for the distance covered by those people, Nongsa and Sekupang residents are 42% cover around 5-10 Km with a travel time of 20-30 minutes a day. Whereas the people of Sei Beduk, 45% of them only cover 105 km in around 10 minutes a day due to the proximity of their living place with the industrial location. On the other hand, Lubuk Baja (city center) people are 43% using cars, for the are much more comfortable and allow them to have higher mobility. And only 31% of the inhabitants there use public transportation. Most of the people there cover 1-5 km (52%) to 5-10 km (27%) a day with a travel time of around 10 to 20-30 minutes.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Civil Engineering
ID Code:17776
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:27 Jul 2010 12:28
Last Modified:27 Jul 2010 12:28

Repository Staff Only: item control page