I S N A N, I S N A N (2009) POTENSI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PETANI DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN AGROPOLITAN DI KABUPATEN MUSI RAWAS. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 640Kb |
Abstract
Pembangunan wilayah yang mengusung konsep agropolitan telah berjalan sejak beberapa tahun terakhir di negara ini. Konsep agropolitan menjadi pilihan daerah untuk 6 mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah. Kabupaten Musi Rawas saat ini sedang mengadopsi konsep agropolitan untuk membangunan wilayahnya. Tetapi pembangunan agropolitan ini belum didukung oleh pengembangan SDM, terutama SDM petani di sekitar kawasan agropolitan. Tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi dan menganalisis potensi pengembangan SDM petani khususnya petani karet dalam mendukung kebijakan agropolitan di Kabupaten Musi Rawas. Karena Kabupaten Musi Rawas memiliki sektor unggulan perkebunan karet rakyat yang luas. Ruang lingkup spasial penelitian dilakukan distrik-distrik agropolitan seperti distrik Megang Sakti dan Agropolitan Center Muara Beliti sebagai daerah pengembangan agropolitan. Sedangkan ruang lingkup substansial lebih ditekankan pada materi pengembangan SDM petani terutama petani karet. Dari kajian teori diperoleh beberapa variabel penelitian yang terkait dengan potensi pengembangan SDM petani yaitu variabel yang tergabung dalam faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal seperti penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian, motivasi petani, pendidikan formal dan non formal petani, peranan lembaga petani serta produktivitas agribisnis karet. Pendekatan deskriptif kualitatif merupakan pendekatan yang digunakan dalam penelitian dengan metode analisis deskriptif dan scatter plot sebagai alat untuk menganalisis hubungan antar variabel. Data yang digunakan adalah data primer dengan petani karet sebagai respondennya. Purposive sampling digunakan untuk menentukan lokasi penelitian dan kuota sampling untuk menentukan sampel penelitian. Kawasan Agropolitan Megang Sakti dan Kawasan Agropolitan Center Muara Beliti ditetapkan sebagai lokasi penelitian. Berdasarkan hasil analisis potensi pengembangan SDM petani di kedua kawasan agropolitan relatif rendah. Begitu juga dengan produktivitas agribisnis. Tetapi hubungan antar variabel internal, eksternal dan produktivitas menunjukkan hubungan yang erat dan cenderung positif di Kawasan Agropolitan Megang Sakti. Sehingga di kawasan agropolitan memiliki potensi untuk pengembangan SDM petani khususnya petani karet. Rekomendasi yang diusulkan dalam mendukung pengembangan SDM petani khususnya petani karet di Kawasan Agropolitan Kabupaten Musi Rawas yaitu dengan meningkatkan pengetahuan dan teknologi pertanian melalui pengembangan pendidikan formal, pendidikan non formal dan memperkuat kelembagaan petani. The development of region with agropolitan concept had run for the last decade in this state. The agropolitan concept has been becoming the choice for the region to accelerate the economic growth of the region. Today, Musi Rawas Regency has been adopting agropolitan concept to develop the region. Yet, The development of agropolitan is not supported by the development of human resources, especially farmers in the area of agropolitan. This research is aimed to identify and analyze human resources potential development of farmers especially rubber farmers in order to support agropolitan policy in Musi Rawas regency. In the fact, Musi Rawas regency has pre-eminent sector of widely rubber plantation.The scope of spatial research was done in the agropolitan districts like Megang Sakti District and Agropolitan Center Muara Beliti as the area of adropolitan development. Whereas, substantial scoped is emphasized to the material of human resources development for farmers especially rubber farmers. From theory study was obtained some research variables related to expansion potency of farmer’s human resources that is variable merged into by internal factors and eksternal factors like the mastering of science and agriculture technology, motivation of farmer, farmers’ formal and non formal education, role of farming institute and rubber agribusiness productivity. Qualitative descriptive approach was an approach applied in research with descriptive analytical method and scatter plot as a means of analyze relationship between variables. Data applied is primary data with rubber farmer as the respondents. Purposive sampling applied to determine location of research and sampling quota to determine research samples. Area of Agropolitan Megang Sakti and the region of Agropolitan Center Muara Beliti specified as location of research. Based on result of expansion potency analysis of farmers’ human resources in both low relative agropolitan areas. So do with agribusiness productivity. But the relationship between internal variables, eksternal and productivity indicated meaningfull relationship and tends to positive in the region of Agropolitan Megang Sakti. So in the area of agropolitan has potency for developing of farmer;s human resources especially rubber farmers. Recommendation proposed in supporting to improve farmer’s human resources especially rubber farmers in the region of Agropolitan in Musi Rawas Regency , by increasing knowledge and agriculture technology through formal and non formal education improvement and strengthens institution of farmers.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
ID Code: | 17688 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 27 Jul 2010 09:48 |
Last Modified: | 27 Jul 2010 09:48 |
Repository Staff Only: item control page