Wijayanto, Yudha (2009) ANALISIS KECEPATAN KENDARAAN PADA RUAS JALAN BRIGJEN SUDIARTO ( MAJAPAHIT ) KOTA SEMARANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR MINYAK (BBM). Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 264Kb |
Abstract
Kota Semarang sebagai kota yang sedang berkembang tidak lepas dari masalah transportasi, masalah kemacetan dan masalah ketidaknyamanan berlalulintas sebagaimana kota-kota besar lainnya. Hal ini merupakan akibat dari perkembangan ekonomi masyarakat yang menyebabkan peningkatan mobilitas penduduk untuk memenuhi kebutuhannya. Berdasarkan hasil penelitian Rencana Induk Transportasi Kota Semarang 2002 diketahui bahwa jalan-jalan utama di Kota Semarang memiliki nilai V/C antara 0,80 – 0,90. Ini menunjukkan bahwa tingkat pelayanan jalan-jalan tersebut sangat rendah (overload). Peningkatan volume lalin di Jalan Brigjen Sudiarto tidak terlepas karena pertumbuhan jumlah penduduk disekitar jalan tersebut. Hal ini menyebabkan terjadinya kemacetan di sepanjang koridor Jalan Brigjen Sudiarto yang pada akhirnya menimbulkan menurunnya kecepatan kendaraan yang sangat besar yang berpengaruh pada tingkat konsumsi BBM yang meningkat. Dalam studi ini pengaruh kecepatan kendaraan terhadap tingkat konsumsi BBM memperlihatkan hubungan yang sangat signifikan. Perhitungan tingkat konsumsi BBM didapat dari rumus Pacific Consultant International (PCI) yang telah dikalibrasi dengan analisa Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel dengan metode Matriks sesuai dengan masing-masing penggal jalan. Dari rumus PCI didapat persamaan kuadrat baru yang mempunyai titik puncak/balik pada masing-masing penggal. Titik puncak/balik pada masing-masing penggal menunjukkan batasan yang akan memperlihatkan tingkat konsumsi BBM. Jika kecepatan kendaraan dibawah titik puncak maka tingkat konsumsi BBM berbanding terbalik dengan dengan kecepatan kendaraan, artinya konsumsi BBM naik apabila kecepatan kendaraan turun dan sebaliknya. Dan apabila kecepatan kendaraan sudah diatas titik puncak/balik maka tingkat konsumsi BBM berbanding lurus dengan kecepatan kendaraan, artinya tingkat konsumsi BBM naik apabila kecepatan kendaraan naik dan sebaliknya. Dari hasil perhitungan konsumsi BBM dengan menggunakan persamaan konsumsi BBM yang telah dikalibrasi didapat tingkat konsumsi BBM rata-rata berbanding terbalik dengan kecepatan kendaraan, artinya konsumsi BBM-nya turun dengan naiknya kecepatan kendaraan, kecuali pada penggal III hari rabu arah menuju kota pada jam 11.00-12.00 Wib tingkat konsumsi BBM-nya berbanding lurus dengan kecepatannya, yaitu pada titik : (56,73;0,263) dan (57,362;0,264), karena pada jam analisis tersebut tingkat kecepatan sudah melebihi titik puncak/balik (56,665;0,248). Hal ini juga terjadi pada hari minggu penggal I arah menuju kota, tingkat konsumsi BBM-nya sudah berbanding lurus dengan tingkat kecepatan kendaraan, yaitu pada jam 07.00-08.00 Wib, yaitu pada titik : (57,915;0,2245) dan pada jam 16.00-17.00 Wib pada titik : (54,915;0,223), (57,176;0,2242), dimana penggal I hari minggu arah menuju kota mempunyai titik puncak/balik (54,175;0,213), sehingga kecepatan kendaraan yang sudah melebihi titik puncak (balik) pada masing-masing penggalnya dapat dikatakan tingkat konsumsi BBM-nya boros karena sudah melebihi batas konsumsi BBM dan batas kecepatan kendaraan. Peningkatan volume lalin di Jalan Brigjen Sudiarto tidak terlepas karena pertumbuhan jumlah penduduk disekitar jalan tersebut. Hal ini menyebabkan terjadinya kemacetan di sepanjang koridor Jalan Brigjen Sudiarto yang pada akhirnya menimbulkan menurunnya kecepatan kendaraan yang sangat besar yang berpengaruh pada tingkat konsumsi BBM yang meningkat. Dalam studi ini pengaruh kecepatan kendaraan terhadap tingkat konsumsi BBM memperlihatkan hubungan yang sangat signifikan. Perhitungan tingkat konsumsi BBM didapat dari rumus Pacific Consultant International (PCI) yang telah dikalibrasi dengan analisa Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel dengan metode Matriks sesuai dengan masing-masing penggal jalan. Dari rumus PCI didapat persamaan kuadrat baru yang mempunyai titik puncak/balik pada masingmasing penggal. Titik puncak/balik pada masing-masing penggal menunjukkan batasan yang akan memperlihatkan tingkat konsumsi BBM. Jika kecepatan kendaraan dibawah titik puncak maka tingkat konsumsi BBM berbanding terbalik dengan dengan kecepatan kendaraan, artinya konsumsi BBM naik apabila kecepatan kendaraan turun dan sebaliknya. Dan apabila kecepatan kendaraan sudah diatas titik puncak/balik maka tingkat konsumsi BBM berbanding lurus dengan kecepatan kendaraan, artinya tingkat konsumsi BBM naik apabila kecepatan kendaraan naik dan sebaliknya.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Civil Engineering |
ID Code: | 17646 |
Deposited By: | Ms upt perpus3 |
Deposited On: | 27 Jul 2010 09:02 |
Last Modified: | 27 Jul 2010 09:02 |
Repository Staff Only: item control page