PENERAPAN SANKSI KODE ETIK TERHADAP PELANGGARAN JABATAN OLEH NOTARIS DALAM PRAKTEK DI JAKARTA SELATAN ( THE APPLYING OF SANCTION CODE OF ETHICS TO COLLISION OF OCCUPATION BY NOTARY IN PRACTICE IN SOUTH JAKARTA)

ROOSMILAWATI, HETTY (2008) PENERAPAN SANKSI KODE ETIK TERHADAP PELANGGARAN JABATAN OLEH NOTARIS DALAM PRAKTEK DI JAKARTA SELATAN ( THE APPLYING OF SANCTION CODE OF ETHICS TO COLLISION OF OCCUPATION BY NOTARY IN PRACTICE IN SOUTH JAKARTA). Masters thesis, program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
301Kb

Abstract

Dalam menjalankan jabatannya, seorang Notaris tidak cukup hanya memiliki keahlian hukum tetapi juga harus dilandasi tanggung jawab dan penghayatan terhadap keluhuran martabat dan etika. Peranan dan kewenangan Notaris sangat penting bagi lalu lintas hukum di masyarakat, oleh karena itu Notaris harus dapat menjalankan profesinya secara profesional, berdedikasi tinggi serta selalu menjunjung harkat dan martabatnya dengan menegakkan kode etik Notaris. Agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik sebagai pelayan masyarakat,seorang profesional harus menjalankan jabatannya dengan menyelaraskan antara keahlian yang dimilikinya dengan menjunjung tinggi kode etik profesi.Etika profesi adalah norma-norma, syarat-syarat dan ketentuanketentuan yang harus dipenuhi oleh sekelompok orang yang disebut sebagai kalangan professional. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi para Notaris untuk dapat lebih memahami sejauhmana perbuatan itu dapat dikatakan sebagai pelanggaran kode etik, bagaimana efektivitas organisasi/perkumpulan Ikatan Notaris Indonesia dalam memberikan pembinaan terhadap para Notaris agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan Notaris dan masyarakat yang dilayaninya. Berdasarkan hal-hal tersebut maka permasalahan yang akan diteliti dalam peneltian ini adalah: Bagaimana daya mengikat sanksi yang dijatuhkan Dewan Kehormatan Ikatan Notaris Indonesia sebagai organisasi profesi terhadap Notaris yang melanggar kode etik dan upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh notaris yang dijatuhkan sanksi pelanggaran kode etik untuk mengajukan keberatan Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yuridis empiris dan spesifikasi yang digunakan dalam penelitian ini bersifat penelitian deskriptif analitis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Bagi Notaris yang melakukan pelanggaran kode etik, Dewan Kehormatan dapat menjatuhkan sanksi kepada pelanggarnya, sanksi yang dikenakan terhadap anggota Ikatan Notaris Indonesia yang melakukan pelanggaran kode etik tersebut dapat berupa : Teguran, Peringatan, Schorzing (pemecatan) dari keanggotaan Perkumpulan, Onzetting (pemecatan) dari keanggotaan Perkumpulan dan Pemberhentian dengan tidak hormat dari keangotaan Perkumpulan. Namun sanksi pemecatan yang diberikan terhadap Notaris yang melakukan pelanggaran kode etik bukanlah berupa pemecatan dari jabatan Notaris melainkan pemecatan dari keanggotaan Ikatan Notaris Indonesia. Sehingga sanksi tersebut terkesan kurang mempunyai daya mengikat bagi Notaris yang melakukan pelanggaran kode etik. Notaris yang dijatuhkan sanksi atas pelanggaran kode etik dapat melakukan upaya pembelaan diri dan dapat mengajukan banding secara bertingkat terhadap putusan Dewan Kehormatan Daerah kepada dewan Kehormatan Wilayah dan Dewan Kehormatan Pusat sebagai pemeriksaan tingkat akhir. In running its occupation, an insufficient Notary only owning membership of law but also have to base on responsibility and carrying out of to be august of ethics and prestige. Role and of Notary of vital importance to traffic punish in society, therefore Notary have to earn to run its profession professionally have, high dedication to and also always hold high standing and its prestige by upholding code of ethics Notary. So that can run its duty better as steward of society, a professional have to run its occupation by harmonizing among owned membership by respect code of ethics profession. Ethics is norms, rules and conditions, which must fulfill by a group of one who is conceived of by circle of professional. Therefore, of vital importance to all Notaries to be able to more comprehend of that deed can be told as collision of code of profession. Ethics, how organizational effectiveness Notary Indonesia in giving construction to all Notaries in order not to happen things which harming Notary and served society it. Pursuant to the things hence problems to check in this research: How energy fastens dropped by sanction is Honorary Council of Tying Notary Indonesia as profession organization to Notary, which impinges code of ethics efforts, and able to be conducted by dropped by notary is sanction collision of code of ethics to raise objection Approach method the used is approach of empirical yuridis and specification of which is used in this research have the character of analytical descriptive research Pursuant to result of research can be concluded that To Notary conducting collision of code of ethics, Honorary Council can drop sanction to its trespasser, imposed sanction to Tying Notary Indonesia member conducting collision of code of ethics the can in the form of: Exhortation, Commemoration, Schorzing of Bevy membership, Onzetting of Bevy membership and Cessation disrespectfully from Bevy membership. But given expulsion sanction to Notary conducting collision of code of ethics is not in the form of expulsion of Notary occupation but expulsion of Tying Notary Indonesia membership. So that the sanction impress less is having of energy fasten to Notary conducting collision of code of ethics. Dropped by notary is sanction of collision of code of ethics can strive selfdefense and can raise to compare by high rise to Honorary Council decision of Area to Honorary council of Region and Honorary Council of Center as inspection of final level.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:K Law > K Law (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Notary
ID Code:17629
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:27 Jul 2010 08:50
Last Modified:27 Jul 2010 08:50

Repository Staff Only: item control page