KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIDAK OPTIMALNYA FUNGSI PASAR TRADISIONAL LOLOWA DAN PASAR TRADISIONAL FATUBENAO KECAMATAN KOTA ATAMBUA - KABUPATEN BELU

MANEK KIIK , VICTOR M. (2006) KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIDAK OPTIMALNYA FUNGSI PASAR TRADISIONAL LOLOWA DAN PASAR TRADISIONAL FATUBENAO KECAMATAN KOTA ATAMBUA - KABUPATEN BELU. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
2339Kb

Abstract

Population growth and economic growth have increased the activities of Pasar Inpres Atambua, and made the market become crowded and chaotic. It has also become necessary to develop the marginal area of Atambua District or increase the economic activity in the marginal area by distributing the economic facilities to that area. In relation to the above problems, by the end of year 2004 the local government attempted to relocate some of merchants from Pasar Inpres Atambua to traditional markets of Lolowa and Fatubenao (new locations), representing marginal areas of Atambua District. However, the two new markets are still not functioning well yet because the merchants are not interested in doing their business activities at the new markets. Merchants who had been relocated returned to Pasar Inpres Atambua to do their business activities. This research aims to find the answers, as which factors have caused the traditional markets not to function optimally at the new locations, in relation to governmental policy aspect, space-physical aspect and socioeconomic aspect. The target is reached by: identifying and analyzing local government policy, identifying and analyzing existing condition, identifying and analyzing the support facility sistem, identifying and analyzing activity pattern of consumers, identifying and analyzing social and economic condition, and formulating factors causing the two new traditional markets not to function optimally. The research method used in this research is a combination of qualitative and quantitative methods. The qualitative method will be done as descriptive analysis, while quantitative method will use some of quantitative analyzer tools, namely: factor analysis, distance and opportunity closest analysis, centrality index analysis and flow potential analysis. From the analysis done, there are some findings of the study, namely: indication of ignorance and disobedience in land use; no allocation space for commercial facility in Kelurahan Lidak and Fatubenao; development process of the new market not through a feasibility study; merchants readiness to be relocated to the new locations, with the condition: not only some of them but entirely; no community participate in the planning of the new market; the land-use planning product have disagreed with the existing city growth; accessibilities to the two new markets is not good; the two new markets can accommodate the merchants from Pasar Inpres Atambua; and there is no public transportation to the traditional market of Fatubenao. Other findings are: merchants of Pasar Inpres Atambua have a lot of customers and have a good relation with consumers; facility distribution, population density and potential flow are not adequate enough in Kelurahan Lidak and Fatubenao; there are refugees from the East Timor ex Province, who live in the Fatubenao traditional market. The conclusion is, there are some relevant conditions between unoptimal function of traditional markets of Lolowa and Fatubenao and governmental policy aspect, socio-economic aspect and space-physical aspect. These aspects are elaborated in some factors, namely: accessibilities (transportation infrastructure and transportation mode), agglomeration, distribution of social and economic facilities, internal factors (building physical, support facilities and utilities), space policy, participatory policy, social relation of consumers and merchants and also the refugee existence factor. Recommendation given to optimize the function of traditional markets of Lolowa and Fatubenao is to revise the land-use planning product and accommodate it with existing condition so that it can encourage economic activity at the new location. Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi menyebabkan tingginya aktivitas di Pasar Inpres Atambua, akibatnya pasar menjadi padat dan tidak teratur. Selain itu juga sudah merupakan suatu kebutuhan untuk mengembangkan wilayah pinggiran Kecamatan Kota Atambua atau memacu aktivitas ekonomi di wilayah pinggiran tersebut dengan mengarahkan pendistribusian fasilitas ekonomi ke wilayah pinggiran. Berkaitan dengan hal tersebut, pada akhir tahun 2004 pemerintah daerah telah berupaya untuk memindahkan sebagian pedagang dari pasar tersebut ke Pasar Lolowa dan Pasar Fatubenao (lokasi baru) yang merupakan wilayah pinggiran Kecamatan Kota Atambua. Namun kedua pasar tersebut sampai saat ini masih belum dapat berfungsi dengan baik karena hampir tidak ada pedagang yang berminat untuk menempati pasar tersebut. Pedagang yang telah dipindahkan telah dipindahkan ke lokasi pasar yang baru kembali beraktivitas di Pasar Inpres Atambua. Untuk itu diadakan penelitian ini yang bertujuan untuk mencari jawaban, faktor-faktor apa saja yang mengakibatkan tidak optimalnya fungsi pasar tradisional di lokasi baru dengan menyelidiki keterkaitannya dengan aspek kebijakan pemerintah, aspek fisik keruangan dan aspek sosial ekonomi. Tujuan tersebut dicapai melalui sasaran-sasaran: identifikasi dan analisis kebijakan pemerintah daerah, identifikasi dan analisis kondisi eksisting, identifikasi dan analisis sistem penunjang, identifikasi dan analisis pola aktivitas, identifikasi dan analisis sosial ekonomi masyarakat dan merumuskan faktor-faktor penyebab tidak optimalnya fungsi pasar tradisional yang baru. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah gabungan antara metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kualitatif akan menggunakan analisis deskriptif, sedangkan untuk metode penelitian kuantitatif akan digunakan analisis faktor dan alat analisis kuantitatif lain seperti analisis jarak dan kesempatan terdekat, analisis indeks sentralitas, dan analisis potensi penduduk. Dari analisis yang dilakukan terdapat beberapa temuan studi antara lain terdapat indikasi ketidaktahuan dan ketidaktaatan masyarakat dalam pemanfaatan ruang, tidak ada peruntukan fasilitas perdagangan di Kelurahan Lidak dan Fatubenao, pembangunan pasar yang baru tidak melalui studi kelayakan, pedagang bersedia dipindahkan asal tidak hanya sebagian, tetapi seluruhnya, tidak adanya pelibatan masyarakat dalam pembangunan pasar yang baru, produk tata ruang sudah tidak sesuai dengan perkembangan kota, aksesibilitas menuju dua pasar baru belum cukup baik, pasar baru dapat menampung pindahan pedagang dari Pasar Inpres Atambua dan tidak terdapatnya jalur angkutan kota ke Pasar Fatubenao. Temuan lainnya adalah pedagang di Pasar Inpres Atambua banyak yang mempunyai langganan tetap atau hubungan yang baik dengan konsumen, sebaran fasilitas, kepadatan penduduk dan potensi penduduk masih belum cukup memadai di Kelurahan Lidak dan Kelurahan Fatubenao, masih terdapat pengungsi yang tinggal di bangunan Pasar Fatubenao. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa terdapat keterkaitan antara tidak optimalnya fungsi Pasar Lolowa dan Pasar Fatubenao dengan aspek kebijakan pemerintah, aspek fisik keruangan dan aspek sosial ekonomi. Aspek-aspek tersebut diuraikan dalam beberapa faktor yaitu: aksesibilitas (prasarana jalan dan moda transportasi), aglomerasi, sebaran fasilitas sosial dan ekonomi, internal pasar (fisik bangunan pasar, sarana pendukung dan utilitas), kebijakan keruangan, kebijakan partisipasi masyarakat, hubungan sosial pedagang dan konsumen serta faktor keberadaan pengungsi. Rekomendasi yang diberikan untuk mengoptimalkan fungsi Pasar Lolowa dan Pasar Fatubenao adalah merevisi tata ruang dan menyesuaikannya dengan kondisi eksisting yang ada sehingga dapat menghidupkan aktivitas perekonomian di kedua lokasi pasar yang baru tersebut.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning
ID Code:17593
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:27 Jul 2010 08:15
Last Modified:27 Jul 2010 08:15

Repository Staff Only: item control page