EKAMANTI, YOGI (2008) PENYELESAIAN SENGKETA DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA DALAM HAL TERJADINYA KREDIT MACET PADA PT. BPR SETIA KARIB ABADI DI KOTA SEMARANG. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 328Kb |
Abstract
Pelaksanaan perjanjian kredit di dalam masyarakat tidak selalu berjalan dengan lancar, pada dasarnya kredit macet yang dihadapi bank-bank saat ini tidak terlepas dari “three C’s of Problem loan” atau tiga faktor yang menjadi titik permasalahan baik pada faktor intern maupun ekstern bank, yaitu watak (Character), kemampuan (Capacity),dan kondisi (Condition), untuk meminimaliskan resiko tersebut, PT. BPR Setia Karib Abadi Kota Semarang, dalam memberikan kredit kepada para nasabah, mensyaratkan adanya jaminan, baik berupa benda bergerak maupun tidak bergerak, jaminan tersebut sangat penting sebagai pengaman kredit yang telah diberikan oleh pihak Bank. Tujuan Penelitian untuk mengetahui proses penyelesaian sengketa dan hambatan-hambatan yang timbul dan dialami oleh PT. BPR Setia Karib Abadi di Kota Semarang pada saat menyelesaikan sengketa dalam hal kredit macet, sekaligus solusi untuk menghadapi hambatan tersebut. Metode pendekatan yang digunakan yuridis empiris, spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis, penentuan sampel atau responden secara purposive sampling, pengumpulan data yang dilakukan adalah meliputi data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan penyelesaian sengketa yang dilakukan oleh PT.BPR Setia Karib Abadi adalah dengan mengambil tindakan rescheduling dan restructuring, kemudian nasabah membuat surat pernyataan kesanggupan secara tertulis untuk pemenuhan perjanjian pembayaran, apabila nasabah tidak memenuhi pernyataan tersebut, maka seketika bank akan menarik barang jaminan dan melakukan pelelangan guna melunasi kreditnya.Hambatan yang dijumpai oleh pihak bank adalah Benda Jaminan berpindah tangan, nasabah pindah domisili dan Bad Character (nasabah tidak beritikad baik),solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan mengalihkan resiko tersebut pada pihak lain yaitu asuransi, selain itu bank juga harus memiliki bukti otentik lainnya, yakni Akta pengikatan Fiduciare Eigendom Overdracht (FEO),Surat surat bukti pemilikan asli dari barang obyek Fiduciare Eigendom Overdracht, (FEO) dan Surat kuasa atas jual barang barang obyek Fiduciare Eigendom Overdracht (FEO), sehingga pihak BPR mempunyai kedudukan yang kuat untuk mengeksekusi benda yang dijaminkan tersebut. Disarankan kepada PT. BPR Setia Karib Abadi untuk mensurvey dengan benar calon nasabah dan memastikan ada kecocokan antara data yang diterima dengan data yang sebenarnya, sehingga tidak akan timbul masalah di tengahtengah perjanjian yang menyulitkan pihak BPR, dan harus lebih selektif dalam menentukan persetujuan kredit yang diajukan olen nasabah. The execution of the credit agreement in the society is not always executed efficiently; basically, the payable loan faced by the bank is often happened upon three C’s of problem loan or three common problems either internal or external factor from the bank, wich are character, capability, and condition. In order to minimize the risk, PT. BPR Setia Karib Abadi of Semarang City, upon the providing of the credit to the costumer, requires warranty either moving or non moving one. The warranty is very needed as the credit security provided by the bank. The purpose of the research is to acknowledge the conflict settlement process and the reason obstacles faced by PT. BPR Setia Karib Abadi in Semarang City upon the settling of the conflict upon the payable loan. It is also for acknowledging the solution to solve the obstacles. The research used juridical empirical method with the research specification of descriptive analytical. The research also used purposive sampling as the sampling method. The data collection was primary and secondary data. The research result shows that the conflict settlement completed by PT.BPR Setia Karib Abadi is by taking the action of rescheduling and restructuring, in which then the customer makes the statement letter of the capability in the writing form for the fulfillment of the payment agreement, if the customer does not fulfill the obligation, consequently, the bank will revert the warranty and execute the auction in the order to fulfill the credit. The risen obstacles faced by the bank are the warranty object si over- handed, the customer is moving to other domicile, and the bad character (the customer possesses bad intention). The solving solutions are that the bank should transfer the risk to other party wich is upon the case it would be the insurance, beside, the bank should also possess the authentic evidance, wich are the bounding certificate of Fiduciare Eighendom Overdracht (FEO), the original possessing certificate of the object of Fiduciare Eighendom Overdracht (FEO) and the authorization certificate upon the object of Fiduciare Eighendom Overdracht (FEO), so that BPR party could possess a finest position to execute the warranted object. It is suggested to PT. BPR Setia Karib Abadi Semarang to survey correctly to the future costumer and to ensure the macth between the accepted data and the real data in order to avoid problem during the agreement process that endanger BPR, and it should be more selective upon the stipulating the credit approval proposed by the costumer.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Law |
ID Code: | 17546 |
Deposited By: | Ms upt perpus3 |
Deposited On: | 26 Jul 2010 11:42 |
Last Modified: | 26 Jul 2010 11:42 |
Repository Staff Only: item control page