ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN MALARIA DI PUSKESMAS SUKAMERINDU KECAMATAN SUNGAI SERUT KOTA BENGKULU PROPINSI BENGKULU

Husin, Hasan (2007) ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN MALARIA DI PUSKESMAS SUKAMERINDU KECAMATAN SUNGAI SERUT KOTA BENGKULU PROPINSI BENGKULU. Masters thesis, program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
293Kb

Abstract

Malaria termasuk jenis reemerging disease dan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Penyakit ini tersebar luas di berbagai daerah, dengan derajat infeksi yang bervariasi. Pada bulan Juli-Agustus 2002, sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Yogyakarta dilaporkan terserang wabah malaria. Di beberapa daerah yang telah belasan tahun tidak ada kasus malaria, tiba-tiba menjadi endemis kembali. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa faktor risiko kejadian malaria dan mengukur besarnya berbagai faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian malaria di Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu Propinsi Bengkulu. Malaria disebabkan oleh sporozoa dari genus plasmodium yang ditularkan ke manusia oleh nyamuk Anopheles dengan gejala demam yang sering/periodik, anemia, pembesaran limpha dan berbagai kumpulan gejala lain karena pengaruhnya pada beberapa organ, misalnya otak, hati, dan ginjal. Di Sumatera spesies yang ditemukan sebagai vektor penting adalah An. sundaicus, An. maculutus, dan An. nigerrimus. Di Pripinsi Bengkulu vektor malaria yang ditemukan adalah An. maculutus dan An. sundaicus. Penelitian ini menggunakan desain case control atau retrospective study, dengan mencari hubungan seberapa jauh faktor risiko meliputi lingkungan dalam rumah, lingkungan luar rumah dan perilaku mempengaruhi terjadinya penyakit (cause-effect relationship) malaria. Kelompok kasus adalah semua orang yang dinyatakan malaria klinis sedangkan kelompok kontrol adalah semua orang yang dinyatakan bebas malaria. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 134 responden, sampel kasus diambil secara acak sebanyak 64 orang dan kontrol juga 64 orang diambil dengan cara matching. Hasil analisis bivariate yang menjadi faktor risiko adalah: kasa ventilasi rumah (OR= 3,71, 95% CI= 1,808-7,597), kebiasaan menggunakan kelambu (OR= 5,82, 95% CI = 2,728 – 12,433) dan kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk waktu tidur (OR = 3,43, 95% CI = 1,666 – 6,970). Dari analisis multivariate didapatkan faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian malaria yaitu: keberadaan kasa nyamuk ventilasi, kebiasaan menggunakan kelambu, kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk waktu tidur. Faktor risiko yang paling dominan yang kemungkinan berperan terhadap kejadian malaria adalah kebiasaan menggunakan kelambu waktu tidur dengan p = 0,001 Confidence interval (CI) 95% = 2,658 – 24, 692. Berdasar hasil analisis dapat diketahui bila seorang responden tinggal di rumah yang tidak terpasang kasa nyamuk pada ventilasinya, tidur tanpa menggunakan kelambu dan tanpa menggunakan obat anti nyamuk memiliki probabilitas/kemungkinan terkena risiko malaria sebesar 10%.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Epidemiology
ID Code:17530
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:26 Jul 2010 10:19
Last Modified:26 Jul 2010 10:19

Repository Staff Only: item control page