BUDAYA HUKUM DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINATAH TERHADAP PERSYARATAN PENGELOLAAN APOTIK DI KOTA SEMARANG ( Legal Culture in Government Policy Implementation of Dispensary Management Regulation in Semarang City)

HARTOYO, HARTOYO (2007) BUDAYA HUKUM DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINATAH TERHADAP PERSYARATAN PENGELOLAAN APOTIK DI KOTA SEMARANG ( Legal Culture in Government Policy Implementation of Dispensary Management Regulation in Semarang City). Masters thesis, program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
642Kb

Abstract

Pengelolaan apotik dapat dilakukan Apoteker Pengelola Apotik dengan berbagai persyaratan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Namun juga Apoteker dapat menggunakan sarana pihak lain (menyediakan sarana dan modal) dengan mengadakan perjanjian kerjasama antara Apoteker dan pemilik sarana (Pasal 8 ayat 1 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor :922/MENKES/PER/X/1993). Dalam praktek ditemukan bahwa pemilik sarana dapat mengelola apotik walaupun pernah terlibat pelanggaran dengan mengatas namakan keluarganya. Permasalahan tersebut dapat dirumuskan bagaimana perilaku PSA dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah terhadap pengelolaan apotik, faktorfaktor apa yang mempengaruhi perilaku pemilik sarana apotik dalam pelaksanaan kebijakan terhadap persyaratan pengelolaan apotik dan bagaimana pengaruh budaya hukum dalam implementasi Kebijakan Pemerintah terhadap persyaratan pemilik sarana dalam pengelolaan apotik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan pendekatan yuridis sosiologis, dengan spesifikasi penelitian diskriptif analistis, metode pengumpulan data dilakukan dengan cara data kepustakaan (sekunder) dan data lapangan (primer), analisis dilakukan secara kualitatif.Perilaku PSA (Pemilik Sarana Apotik), dalam mengelola apotik, berorientasi pada keuntungan, namun demikian keberadaannya sangat dibutuhkan masyarakat akan terpenuhinya kebutuhan obat, sehingga persyaratan pengelolaan apotik diabaikan, walaupun sebenarnya mereka mengetahui itu merupakan pelanggaran. Perilaku yang demikian ini merupakan suatu kebiasaan yang sudah biasa dilakukan oleh para PSA dan aparat yang terkait tidak tegas dalam menindak perilaku yang demikian. Dalam pengelolaan apotik, banyak kendala yang dihadapi Pemilik Sarana Apotik, ada beberapa faktor, yakni faktor intern (jumlah resep yang masuk;jumlah apotik yang dimiliki, banyaknya modal yang ada mempengaruhi banyaknya pembelian obat yang terkesan mengejar diskon). Sedangkan faktor ekstern (persaingan harga yang sangat ketat, jumlah apotik yang semakin banyak, para dokter tidak melayani obat sendiri, daya beli masyarakat, banyaknya obat daftar g yang beredar di pasaran di luar apotik). Budaya hukum merupakan penentu dalam implementasi kebijakan pengelolaan apotik efektif atau tidak, sehingga sikap dan perilaku masyarakat dalam mengelola apotik terpengaruh oleh nilai-nilai yang kurang memperhatikan aspek hukum ekonomi Dispensary management can be Apothecary Organizer of Dispensary with various conditions which arranged in law and regulation. But also Apothecary can use other party medium ( providing capital and medium) by making an agreement cooperation between Apothecary and owner of medium ( Section 8 article 1 Regulation of Minister for Public Health Number : 922/MENKES/PER/X/1993). The practice found that owner of medium can manage dispensary although have involved collision with to the naming its family. The problems can be formulated [by] how behavior of PSA in execution of policy of government to management of dispensary, factors what influencing behavior of owner of dispensary medium in execution of policy to conditions of management of dispensary and how cultural influence of law in implementation Policy of Government to conditions of owner of medium in management of dispensary. Method which used in this research with approach of sosiologis yuridis, with specification of research of analistis diskriptif, data collecting method conducted by bibliography data ( field data and sekunder) and primary, analysis qualitative.Result of research that Behavior Of PSA ( Owner of Medium Dispensary), in managing dispensary, orienting at advantage, but that way its existence very required by society will fufilled of requirement of drug, so that conditions of management of dispensary disregarded, although in fact they know that represent collision. Behavioral like this represent a[n habit which have ordinary conducted by PSA and irresolute related/relevant government officer in acting such behavior. In management of dispensary, many constraint faced by Owner of Medium Dispensary, there are some factor, namely factor of intern ( amount of recipe which dispensary many had, to the number of existing capital influence to the number of purchasing of drug impressing pursue to be discounted). While factor of ekstern ( emulation of very tight price, amount of dispensary which more and more, doctor don’t serve drug alone, society purchasing power, to the number of drug enlist G circulating in marketing outside dispensary).

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:K Law > K Law (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Law
ID Code:17526
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:26 Jul 2010 09:46
Last Modified:26 Jul 2010 09:46

Repository Staff Only: item control page