Israhayu, Eko Sri (2007) TELAAH HISTORIS, SOSIOLOGIS, DAN ESTETIS PUISI-PUISI MALU (AKU) JADI ORANG INDONESIA KARYA TAUFIQ ISMAIL. Masters thesis, program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 479Kb |
Abstract
Penelitian ini berjudul Telaah Historis, Sosiologis, dan Estetis Puisi-puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia Karya Taufiq Ismail. Latar belakang penelitian ini didasari oleh ketertarikan peneliti pada puisi-puisi yang ditulis Taufiq Ismail pada kurun waktu Mei – November 1998, yang telah diantologikan dalam buku Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (MAJOI). Puisi-puisi tersebut memuat peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa-masa akhir kekuasaan pemerintahan Soeharto. Puisi-puisi dalam MAJOI sarat dengan kegelisahan historis dan sosiologis penyair atas situasi yang terjadi pada kurun waktu Mei – November 1998. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menjawab tiga permasalahan utama, yakni: (1) mengungkap aspek historis; (2) mengungkap aspek sosiologis dan (3) mengungkap aspek estetis puisi-puisi Taufiq Ismail dalam MAJOI. Untuk dapat menjawab ketiga permasalahan tersebut digunakan pendekatan eklektik, yaitu pendekatan yang merupakan gabungan dari beberapa pendekatan. Adapun beberapa pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosiologi sastra, pendekatan struktural dan pendekatan stilistika. Oleh karena titik berat penelitian ini pada telaah ekstraestetik karya sastra, maka pendekatan yang terlebih dahulu digunakan adalah pendekatan sosiologi sastra. Pendekatan ini dipilih kaitannya dengan telaah aspek historis dan sosiologis. Telaah struktur estetik atas puisi-puisi karya Taufiq Ismail dalam MAJOI dilakukan dengan cara memadukan pendekatan struktural dan stilistika. Dari 8 puisi yang dijadikan data penelitian, diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa puisi-puisi Taufiq Ismail memuat berbagai persoalan sosial, ekonomi dan politik yang terjadi pada masa-masa akhir kekuasaan pemerintahan Soeharto. Tema berkait dengan gerakan mahasiswa, kemiskinan, hutang negara, ketidakadilan di bidang hukum, dan korupsi adalah sejumlah persoalan sosial, ekonomi dan politik yang diekspresikan penyair dengan “gaya berkabar”. Kendati menggunakan “gaya berkabar”, puisi-puisi Taufiq tetap dapat dinikmati secara estetik karena dalam mengekspresikan gagasannya penyair menggunakan sarana estetika yang memikat, misalnya penggunaan sejumlah rima untuk mencapai eufoni, penggunaan gaya bahasa yang khas dan adanya tipograsi yang unik, Dengan demikian, puisi-puisi Taufiq dalam MAJOI tidak hanya memiliki kekuatan ditinjau dari segi historis dan sosiologis, tetapi memiliki kelebihan pula ditinjau dari segi estetik. This research entitled Study on Historical, Sociological, and Aesthetical of Poems Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia by Taufiq Ismail. The background of the research is that the researcher was interested to poems, which was written by Taufiq Ismail on May – November 1998, which have been made an anthology on book of Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (MAJOI). The content of these books consists about events or situation in Mei – November 1998 in the end of Soeharto Regime. The poems in MAJOI consists historical and sociology anxiety for the situation present on May until November 1998. The research conducted in purpose to answer 3 main problems, those are (1) to reveal historical aspect; (2) to reveal sociological aspect; (3) to reveal the aesthetic aspect of Taufiq Ismail Poems in MAJOI. To answer the three problems, the researcher use eclectic approach, which combined with several approaches. The approaches used by the researcher are literature approach, structural and stylistics approach. The balance point of the research is in literature extra aesthetic, so the research use literature sociology for the beginning. This approach was chosen due to historical aspect and sociological aspect. Discourse of aesthetic structure in Taufiq Ismail Poems entitled MAJOI conducted by combining the structural and stylistically approach. From 8 poems that become the research data, the result of the research gathered shows that the Taufiq Ismail poems consists of social problems, economical and political that happen on the end of the Soeharto’s government. The themes included are the student’s activities, poverty, state loan, law injustice, and corruption are several social problems, economical and political expressed by the author using “news style”. Although, the author using “news style”, the Taufiq poems still can be enjoyed aesthetically because he in expressing his ideas, he use attractive aesthetics, for example the use of several rhyme to each euphony, the exclusive language style use, and the existence of a unique typography. So, the Taufiq Ismail poems in MAJOI not only have powers seeing from the historical and sociological aspects, but also have strengths in aesthetical side.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) > D051 Ancient History |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in History |
ID Code: | 17333 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 22 Jul 2010 15:44 |
Last Modified: | 22 Jul 2010 15:44 |
Repository Staff Only: item control page