MUNA , FAIZUL (2009) STRATEGI PENYEDIAAN TEMPAT TINGGAL BAGI BURUH INDUSTRI DI KAWASAN INDUSTRI BERGAS KABUPATEN SEMARANG. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 9Mb |
Abstract
Bergas district as developed industrial area, is a stimulator factor of urbanization. A large amount of labour affect the increasing of housing requirement for industrial labour. The lower income, the higher house and land price affect a few of industrial labour to choose live in rental room at around of industrial area. The unplanned development of rental room makes the degradation of environmental quality. However, the cooperation between all stakeholder namely industrial labour, government, industrial company, and financial institution not yet implement so industrial labour still depend on his own ability. If this condition ignored, it will affect the increasing of settlement environmental quality degradation. The purpose of this research is formulating the strategy of industrial labour’s housing supply in Bergas industrial area. The arrangement of strategy based on potential and constraint that each stakeholders have and preference of industrial labour as the object of research. The result of strategy is housing which compatible with characteristic of industrial labour. The analysis method that used is mix method that combine qualitative and quantitative method. The qualitative method use descriptive and SWOT analysis. However, the quantitative method use frequency distribution and scoring. Analysis stage that conducted is characteristic of industrial labour analysis, role of stakeholder analysis, and strategy of industrial labour’s housing supply in Bergas industrial area. From the result of analysis, strategy of industrial labour’s housing supply in Bergas industrial area is own house for labour with income same or more than 1,2 million rupiah and rent mansions for labour with income less than 1,2 million rupiah. Strategy of housing as a own house started with pilot project by PT. Sido Muncul as a developer of housing through Credit of Ownership Housing (Kredit Pemilikan Rumah). Loan of House Down Payment (Pinjaman Uang Muka Perumahan) from PT. Jamsostek, subsidy of differential interest from banking and government’s incentive (IMB retribution reduction) used to support this strategy. Strategy of housing as rent mansions can be done through relationship between PT. Jamsostek as financial donor and Semarang local government as land donor with Build Operate Leasehold Transfer (BOT) system. Location of rent mansions which strategies from working location and compatible with preference of industrial labour in Sigladag village Bergas Lor District. Kecamatan Bergas sebagai kawasan pengembangan industri menjadi pendorong timbulnya urbanisasi. Banyaknya jumlah serapan tenaga kerja mengakibatkan tingginya kebutuhan tempat tinggal bagi buruh industri. Rendahnya pendapatan serta tingginya harga rumah dan lahan mengakibatkan sebagian besar buruh industri memilih tinggal di kamar-kamar kos sekitar kawasan industri. Perkembangan kamar kos yang tidak terencana dengan kualitas fisik yang rendah mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan. Di sisi lain, kerjasama antara stakeholder yaitu buruh industri, Pemerintah, perusahaan industri, dan lembaga keuangan belum terjalin sehingga buruh industri harus mengandalkan kemampuannya sendiri. Hal ini bila dibiarkan akan mengakibatkan semakin menurunnya kualitas lingkungan permukiman. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi penyediaan tempat tinggal bagi buruh industri di kawasan industri Bergas. Penyusunan strategi didasarkan pada potensi dan kendala yang dimiliki oleh masing-masing stakeholder yang terkait dengan memperhatikan preferensi buruh industri sebagai objek dari penelitian.Strategi yang dihasilkan adalah bentuk penyediaan tempat tinggal yang sesuai bagi buruh industri sesuai dengan karakteristiknya. Metode analisis yang digunakan adalah metode campuran antara metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif menggunakan analisis deskriptif dan SWOT, sedangkan metode kuantitatif menggunakan distribusi frekuensi dan pembobotan. Tahapan analisis yang dilakukan adalah analisis karakteristik buruh industri, analisis peran stakeholder, dan analisis strategi penyediaan tempat tinggal bagi buruh industri di kawasan industri Bergas. Berdasarkan hasil analisis, strategi penyediaan tempat tinggal bagi buruh industri adalah rumah milik bagi buruh industri berpenghasilan total lebih dari Rp. 1.200.000,00 dan rusunawa bagi yang berpenghasilan total kurang dari Rp. 1.200.000,00. Penyediaan tempat tinggal berupa rumah milik diawali dengan proyek percontohan oleh PT. Sido Muncul sebagai pengembang. Penyediaan rumah milik dilakukan melalui KPR dengan memanfaatkan Pinjaman Uang Muka Perumahan PT. Jamsostek dan subsidi selisih bunga perbankan serta dibantu pemerintah melalui insentif keringanan retribusi IMB. Penyediaan tempat tinggal berupa rusunawa dapat dilakukan melalui kerjasama antara PT. Jamsostek sebagai penyandang dana dan pemerintah Kabupaten Semarang sebagai penyedia lahan dengan pola BOT. Lokasi rusunawa yang strategis dan sesuai dengan preferensi buruh industri berada di Dusun Sigladag, Kelurahan Bergas Lor.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning |
ID Code: | 17316 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 22 Jul 2010 15:04 |
Last Modified: | 21 Jun 2011 16:54 |
Repository Staff Only: item control page