APRIDAYANTI, EKA (2008) EVALUASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERAIRAN WADUK LAHOR KABUPATEN MALANG JAWA TIMUR. Masters thesis, program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 1055Kb |
Abstract
Waduk Lahor sebagai Proyek Karangkates Tahap II terletak ±32 km di sebelah selatan Kota Malang ke arah Kota Blitar, dibangun dengan tujuan sebagai pencegah banjir, pembangkit tenaga listrik, pensuplai air bagi kebutuhan irigasi pertanian, kegiatan perikanan darat, dan untuk kegiatan pariwisata. Keberadaan waduk telah memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya. Dengan adanya berbagai aktivitas tersebut akan memberikan dampak tersendiri bagi kualitas perairan waduk, terutama fitoplankton sebagai produsen primer perairan yang berperan mendukung kehidupan organisme air lainnya (ikan). Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui bagaimana kondisi fitoplankton dan kualitas fisika serta kimia air waduk Lahor, mengetahui bagaimana aktivitas masyarakat yang berhubungan dengan pemanfaatan waduk, mengetahui bagaimana upaya pengelolaan lingkungan waduk yang dilakukan oleh pemerintah/ instansi terkait.dan memberikan rekomendasi upaya pengelolaan lingkungan perairan waduk Lahor. Ruang lingkup penelitian meliputi aktivitas sosial, budaya dan ekonomi masyarakat yang berada di sekitar waduk (Desa Karangkates) dan di Daerah Pengaliran Sungai (Desa Slorok dan Ngajum) yang berpengaruh terhadap kondisi kualitas fisika dan kimia perairan, sehingga berpengaruh pada kondisi fitoplankton, dan akhirnya akan berpengaruh pula pada upaya pengelolaan lingkungan Waduk. Ditelaah pula kebijakan pengelola (Perum Jasa Tirta) dalam pengelolaan perairan Waduk Lahor. Penelitian ini dilakukan pada musim kemarau. Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan metode analisa menggunakan regresi lajur untuk analisa kondisi fitoplankton dan kualitas air. Untuk kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat dianalisa dengan metode analisa deskriptif kualitatif. Untuk analisa pengelolaan waduk dibagi dalam tiga aspek yaitu ekologis, ekonomi dan sosial. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa secara umum kondisi perairan waduk Lahor masih dalam kondisi yang baik. Hal ini terlihat dari hasil analisa kondisi fitoplankton dan kualitas air waduk yang masih mampu mendukung kehidupan fitoplankton dan organisme air lainnya, namun terlihat ada kencenderungan untuk terjadinya eutrofikasi dilihat dari kelimpahan fitoplankton yang ditemukan (4.210.542 individu/L) dengan didominasi oleh jenis Nitzschia sp. (1.910.987 individu/liter). Hasil penelitian tidak memperlihatkan adanya indikasi pengaruh langsung aktivitas daratan terhadap kondisi fitoplankton yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pengelolaan yang telah dilakukan oleh pihak instansi terkait sudah cukup baik. Untuk menjaga agar kondisi waduk tidak terus menurun maka upaya pengelolaan yang perlu dilakukan antara lain adalah dengan mengintroduksi ikan tertentu untuk mengendalikan kelimpahan Nitzschia sp, pengelolaan sampah yang baik, dan upaya monitoring dengan menggunakan metode biologi agar lebih mencerminkan kondisi perairan yang sesungguhnya, perlu dicoba penerapan TLBA (Trophic Level Based Aquaculture) untuk mengantisipasi terjadinya proses eutrofikasi perairan akibat penumpukan sisa pakan ikan di dasar perairan. Perlu ditinjau kembali penetapan zonasi yang ada. Waduk Lahor sebagai Proyek Karangkates Tahap II terletak ±32 km di sebelah selatan Kota Malang ke arah Kota Blitar, dibangun dengan tujuan sebagai pencegah banjir, pembangkit tenaga listrik, pensuplai air bagi kebutuhan irigasi pertanian, kegiatan perikanan darat, dan untuk kegiatan pariwisata. Keberadaan waduk telah memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya. Dengan adanya berbagai aktivitas tersebut akan memberikan dampak tersendiri bagi kualitas perairan waduk, terutama fitoplankton sebagai produsen primer perairan yang berperan mendukung kehidupan organisme air lainnya (ikan). Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui bagaimana kondisi fitoplankton dan kualitas fisika serta kimia air waduk Lahor, mengetahui bagaimana aktivitas masyarakat yang berhubungan dengan pemanfaatan waduk, mengetahui bagaimana upaya pengelolaan lingkungan waduk yang dilakukan oleh pemerintah/ instansi terkait.dan memberikan rekomendasi upaya pengelolaan lingkungan perairan waduk Lahor. Ruang lingkup penelitian meliputi aktivitas sosial, budaya dan ekonomi masyarakat yang berada di sekitar waduk (Desa Karangkates) dan di Daerah Pengaliran Sungai (Desa Slorok dan Ngajum) yang berpengaruh terhadap kondisi kualitas fisika dan kimia perairan, sehingga berpengaruh pada kondisi fitoplankton, dan akhirnya akan berpengaruh pula pada upaya pengelolaan lingkungan Waduk. Ditelaah pula kebijakan pengelola (Perum Jasa Tirta) dalam pengelolaan perairan Waduk Lahor. Penelitian ini dilakukan pada musim kemarau. Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan metode analisa menggunakan regresi lajur untuk analisa kondisi fitoplankton dan kualitas air. Untuk kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat dianalisa dengan metode analisa deskriptif kualitatif. Untuk analisa pengelolaan waduk dibagi dalam tiga aspek yaitu ekologis, ekonomi dan sosial. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa secara umum kondisi perairan waduk Lahor masih dalam kondisi yang baik. Hal ini terlihat dari hasil analisa kondisi fitoplankton dan kualitas air waduk yang masih mampu mendukung kehidupan fitoplankton dan organisme air lainnya, namun terlihat ada kencenderungan untuk terjadinya eutrofikasi dilihat dari kelimpahan fitoplankton yang ditemukan (4.210.542 individu/L) dengan didominasi oleh jenis Nitzschia sp. (1.910.987 individu/liter). Hasil penelitian tidak memperlihatkan adanya indikasi pengaruh langsung aktivitas daratan terhadap kondisi fitoplankton yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pengelolaan yang telah dilakukan oleh pihak instansi terkait sudah cukup baik. Untuk menjaga agar kondisi waduk tidak terus menurun maka upaya pengelolaan yang perlu dilakukan antara lain adalah dengan mengintroduksi ikan tertentu untuk mengendalikan kelimpahan Nitzschia sp, pengelolaan sampah yang baik, dan upaya monitoring dengan menggunakan metode biologi agar lebih mencerminkan kondisi perairan yang sesungguhnya, perlu dicoba penerapan TLBA (Trophic Level Based Aquaculture) untuk mengantisipasi terjadinya proses eutrofikasi perairan akibat penumpukan sisa pakan ikan di dasar perairan. Perlu ditinjau kembali penetapan zonasi yang ada.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GE Environmental Sciences |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Environmental Science |
ID Code: | 17305 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 22 Jul 2010 14:52 |
Last Modified: | 22 Jul 2010 14:52 |
Repository Staff Only: item control page