KHARIZA, Adhisty Mohammad and SANTOSO, Purbayu Budi (2009) ANALISIS KINERJA SEKTOR USAHA TANI PADI MELALUI PENDEKATAN AGRIBISNIS (Aplikasi Model DEA, studi kasus Provinsi Jawa Tengah. PERPUSATAKAAN FE UNDIP.
Full text not available from this repository.
Abstract
Abstraksi Kondisi perekonomian negara-negara di dunia berbeda-beda sehingga muncul kategori bagi negara-negara tersebut. Secara umum terdapat dua kategori yaitu negara berkembang dan negara maju. Negara maju identik dengan industrialisasi sedangkan negara berkembang identik dengan pertanian. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang namun saat ini sektor industri menjadi tulang punggung perekonomian, jika kita melihat potensi yang ada, Indonesia seharusnya mengembangkan sektor pertanian karena didukung oleh sumber daya yang melipah baik manusia maupun alam. Lahan di Indonesia sangat subur sehingga seharusnya lebih mengoptimalkan lahan pertanian sebagai prioritas utama. Produksi padi Indonesia mengkhawatirkan dalam beberapa tahun belakangan, sehingga harus mengimpor. Fakta tersebut sangat mengkhawatirkan karena Indonesia yang memilild lahan subur tetapi harus melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri . Jawa Tengah sebagasi penyangga produksi nasional secara umum tidak ada kendala yang dihadapi kebutuhan, namun dalam pengalokasian faktor produksi masih dapat dicari alokasi yang lebih efisien dengan membandingkan kabupaten yang ada. Melalui pembandingan antar kabupaten dapat diketahui daerah mana yang telah efisien relatif terhadap kabupaten lain. Pada dasarnya Agribisnis merupakan konsep industrialisasi pada sektor pertanian mengingat akan terdapat keterkaitan antar sektor, kelebihan dari konsep ini adalah bahwa pertanian tidak lagi hanya untuk kebutuhan pribadi tetapi untuk komersial, sehingga orientasinya adalah profit demi kesejahteraan petani. Untuk itu efisiensi merupakan sebuah langkah mutlak agar petani memperoleh penghasian yang optimal. Pengukuran efisiensi dilakukan dengan menggunakan alat analisis Data Envelopment Analysis (DEA) terhadap empat belas kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki tingkat produktivitas lahan diatas rata-rata provinsi. Melalui penghitungan efisiensi maka kabupaten Sukoharjo, Klaten, Cilacap, dan Demak memperoleh skor efisiensi 100 persen relatif terhadap kabupaten lainnya yang menjadi studi kasus. Pada kabupaten lainnya inefisiensi terjadi pada faktor produksi yang bermacam-macam. Konsep Agribisnis digunakan agar dalam mengatasi masalah inefisiensi lebih tepat sasaran seperti penc iptaan lapangan kerja yang dapat menyerap tenaga kerja yang tidak efisien serta dapat menampung hasil produksi, kemudian adanya diskriminasi harga pada pupuk dan benih karena kebijakan pemerintah tidak mungkin menyentuh pada takaran yang diperlukan sehingga apabila benih atau pupuk tidak efisien menandakan bahwa daerah tersebut membutuhkan pupuk atau benih dengan harga yang lebih murah. Kata Kunci : Agribisnis, Kinerja, Efisiensi, DEA, dan Jawa Tengah
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Economics and Business > Department of Economics and Development Studies |
ID Code: | 17293 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 22 Jul 2010 14:49 |
Last Modified: | 22 Jul 2010 14:49 |
Repository Staff Only: item control page