BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DALAM PENCEGAHAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) DAN HIV & AIDS DI LOKALISASI KOPLAK KABUPATEN GROBOGAN (Factors Related Practicing Female Sex Workers (FSW) in Prevention of Sexually Transmitted Infection (STI) and HIV&AIDS in “Koplak” Brothel, Grobogan District, 2009)

WIDODO, EDY (2009) BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DALAM PENCEGAHAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) DAN HIV & AIDS DI LOKALISASI KOPLAK KABUPATEN GROBOGAN (Factors Related Practicing Female Sex Workers (FSW) in Prevention of Sexually Transmitted Infection (STI) and HIV&AIDS in “Koplak” Brothel, Grobogan District, 2009). Masters thesis, program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

Full text not available from this repository.

Abstract

Penyakit IMS di Indonesia cenderung meningkat. Penyakit sifilis pada kelompok resiko tinggi cenderung mengalami peningkatan sebesar 10 %. IMS juga merupakan co-factor infeksi HIV. Data di Kabupaten Grobogan menunjukkan ada peningkatan penderita HIV yang sangat signifikan yaitu sampai pada tahun 2007 ada 27 penderita, sedangkan untuk tahun 2008 meningkat menjadi 58 penderita dan 20 % telah meninggal. Sedangkan untuk prevalensi IMS untuk kelompok WPS cukup tinggi. Di lokalisasi Koplak tahun 2006 Sifilis sebesar 18% dan HIV sebesar 6,5 %, tahun 2007 Sifilis sebesar 21,5% dan HIV sebesar 8,3 %.. Selain itu letak lokalisasi Koplak berada ditengah kota dengan harga relatif terjangkau sehingga besar kemungkinan mempunyai kontribusi terhadap penularan IMS termasuk penularan HIV dan AIDS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa faktor yang berhubungan dengan praktik WPS dalam pencegahan IMS dan HIV&AIDS di lokalisasi Koplak Kabupaten Grobogan. Penelitian ini adalah merupakan Explanatory Research dengan pendekatan cross sectional dengan mengkombinasikan kuantitatif dan kualitatif. Untuk Kuantitatif pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan sampel adalah total populasi yaitu 70 orang, data dianalisa secara univariat,bivariat dengan uji Fhiser’s Exac Test dan uji multivariat tidak dilakukan karena data tidak memenuhi persyaratan uji, sedangkan untuk kualitatif pengumpulan data dengan Indepth interview dilakukan kepada 7 orang responden yaitu 3 orang berpraktik baik dan 4 orang berpraktik kurang baik, data dianalisis dengan content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 7 % responden yang berpraktik baik yaitu selalu memakai kondom setiap melayani pelanggan, dan ada 2 variabel bebas yang signifikan dengan praktik WPS dalam pencegahan IMS dan HIV&AIDS yaitu persepsi manfaat pencegahan (p value 0,021) dan persepsi kemampuan diri (p value 0.004). Adapun variabel bebas yang tidak signifikan dengan praktik WPS dalam pencegahan IMS dan HIV&AIDS adalah persepsi kerentanan, persepsi keparahan dan persepsi faktor pencetus tindakan pencegahan. Disarankan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan dalam menentukan kebijakan pencegahan dan penanggulangan IMS dan 5 HIV&AIDS perlu meningkatkan pengetahuan tentang IMS, persepsi kerentanan dan kemampuan diri melalui cara-cara testimoni, peer group dari mereka yang tetap mempertahankan untuk selalu memakai kondom yang difasilitasi dan dikelola oleh Dinas Kesehatan. In Indonesia, Sexually Transmitted Infection (STI), especially syphilis was increasing 10%. STI was a co factor of HIV infection. Data from Grobogan District showed the number of HIV case increasing significantly, in 2007 the number of HIV was 27, while in 2008 increases until 58 cases and 20% of them were dead. The prevalence of STI among FSW was high, data from 2006 showed; in Koplak Brothel found 18% syphilis cases and 6,5% HIV cases. In 2007, syphilis cases were decreasing to 21,5%, but HIV&ADIS cases were increasing to 8,3%. Besides the improvement of STI prevalence in Koplak Brothel, the strategic location of Koplak Brothel in central town with low price of FSW has a contribution to STI infection including HIV and AIDS. The aim of this study was to know factors related practicing FSWs for protecting STI and HIV & AIDS in Brotel Koplak Grobogan district. This study was an explanatory research using cross sectional approach with qualitative and quantitative combination. For quantitative data collection structured questionnaire were used for 70 participants. The analysis of this study was based upon univariate and bivariate using Fhiser’s Excat and the multivariate are not use logistic regression because data is not up to standart. For qualitative method collecting data with in-depth interview were done by 7 responder which 3 responder were practicing good and 4 others were practicing not good. Data analized with content analisis. The result of the research showed just 7 % responder practicing always condom use and two independent variable which significant with FSWs practicing on protecting STI and HIV & AIDS there are perceived benefit in prevention (p value 0.021) and perceived self efficacy (p value 0.004). There variables which not significantly with practicing FSWs on protecting STI and HIV & AIDS are perceived severity, perceived susecptibility and perceived of cues to action Suggested to the Grobogan Health Office on determining of preventing and overcoming policy of STI and HIV & AID, it is necessary to increase knowledge about STI, perceived susceptibility, perceived self efficacy by testimonial,peer group from them who still maintaining to use condom which facilitated and manage by District Health Office.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Epidemiology
ID Code:17284
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:22 Jul 2010 14:33
Last Modified:16 Dec 2010 17:18

Repository Staff Only: item control page