Achmadi, Joelal (2007) Kualitas pakan ternak yang baik dan aman untuk mendukung kesuksesan usaha peternakan. In: Pertemuan Koordinasi Peternak Menengah/Besar, Pabrik Pakan / Distributor Obat, Pengawas Mutu Pakan dan Dinas Terkait yang Menangani Fungsi Peternakan di Jawa Tengah, 19 April 2007, Balai Pengujian Mutu Pakan Ternak Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian. Ungaran. (Unpublished)
| PDF - Published Version 123Kb |
Abstract
Secara umum, pangan asal ternak menyediakan 17% energi dan 35% protein dari kebutuhan manusia. Sesuai dengan peningkatan pendapatan masyarakat di negara-negara berkembang, satu persen peningkatan pendapatan diterjemahkan akan meningkatkan 2% belanja untuk pangan berupa protein dari pangan asal ternak. Pada 25 tahun mendatang permintaan protein asal produk ternak akan meningkat dua kali lipat dari permintaan sekarang. Peningkatan protein asal produk ternak secara global ini harus diikuti oleh peningkatan produksi pakan untuk memenuhi kebutuhan produktivitas ternak. Menurut data FAO, total produksi pakan seluruh dunia pada tahun 2005 adalah 625 juta ton. Pada tahun 2030, kebutuhan biji-bijian untuk pangan akan meningkat 45%, dan kebutuhan biji-bijian untuk pakan akan meningkat sampai 60% dari produksi pakan tahun 2005. Seiring dengan upaya peningkatan produksi pakan, aspek mutu pakan menjadi fokus utama dari masyarakat industri pakan, mengingat pakan berperanan penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas produk pangan asal ternak. Sistem keamanan pangan asal ternak secara nasional yang dikenal selama ini masih difokuskan pada aspek-aspek pasca panen. Padahal sistem keamanan pangan asal ternak yang secara komprehensif melibatkan dari proses produksi ternak sampai penanganan pasca panen sudah di terapkan di negara-negara benua Eropa dan Amerika. Beberapa slogan telah dikumandangkan, antara lain “safe feed safe food”; “safe feed for safe food”; “from farm to fork” sejak tahun 1990an. Selama dua dekade terakhir, citra mutu dari produk pakan sudah menjadi perhatian utama dari industri pakan. Dengan menerapkan standar prosedur dari ISO dan GMP maupun GAP diharapkan akan menjamin citra mutu dari produk pakan. Di negara-negara maju, penerapan ISO-GMP-GAP yang dikombinasikan dengan penerapan standar HACCP dan Codex Alimentarius sudah dilakukan untuk menjamin mutu dan keamanan produk pakan dan pangan asal ternak selama satu dekade terakhir. Bahkan FAO berkolaborasi dengan IFIF (“International Feed Industry Federation”) pada tahun 2006 telah melakukan sosialiasi standar prosedur baru (“The Manual of Good Practices for Feed Industry”) untuk keamanan produk.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions: | Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture |
ID Code: | 1724 |
Deposited By: | Mr. Sugeng Priyanto |
Deposited On: | 19 Nov 2009 13:32 |
Last Modified: | 19 Nov 2009 13:32 |
Repository Staff Only: item control page