Dampak Operasional Mesin AMP dan Kegiatan Pengangkutan Material terhadap Kualitas Udara di Sekitar Industri AMP PT. Karisma Agung Perkasa (Dukuh Watu Gajah Desa Waringin Putih Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang)

Abstract

ABSTRAK Instalasi Pencampur Aspal (Asphalt Mixing Plant/AMP) akan selalu diperlukan, terutama untuk membangun infrastruktur di negara berkembang. Untuk membuat Industri AMP yang ramah lingkungan, polusi udara perlu diatasi dengan mengujicobakan penerapan sistim water scrubber pada cerobong AMP. Metode riset yang digunakan adalah dengan melakukan sampling polutan pada cerobong AMP tanpa perlakuan dan dengan perlakuan 4 kapasitas pompa air pada water scrubber yang berbeda dan dianalisa oleh BPKK Hiperkes Jawa Tengah. Tiap – tiap hasil variabel dibandingkan dengan baku mutu emisi yang ditetapkan di dalam Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah No. 10, 2000, tentang baku mutu udara emisi sumber tidak bergerak untuk industri dan jenis kegiatan lain di Provinsi Jawa. Pengangkutan material keluar masuk lokasi industri AMP menimbulkan partikulat debu yang cukup tinggi dibandingkan dengan pengukuran sesaat baku mutu emisi sesuai dengan SK Gubernur Jawa Tengah No. 8,2001, tentang baku mutu udara lingkungan. Berdasarkan pada hasil Riset, peneliti menemukan bahwa besaran polutan NO2 dan SO2 masih jauh dari besaran batas polutan maksimum yang diijinkan, sedangkan besarnya polutan debu dengan perlakuan pompa air dengan diameter 7,5 cm pada water scrubber masih di bawah besaran batas polutan maksimum yang diijinkan. Struktur manjemen industri AMP perlu di tambah dengan personil yang ahli dibidang lingkungan untuk menjamin industri AMP yang ada benar – benar ramah lingkungan. Kata kunci : Asphalt Mixing Plant (AMP), Water Scrubber, AMP Ramah Lingkungan ABSTRACT Asphalt Mixing Plant Industry is needed, in developing infrastructure in developing countries. To make the AMP industry environmentally friendly it is required to deal with the air pollution by installing water scrubber on the AMP chimneys. The research method used by the researcher is a case study on pollutant sampling on the AMP chimneys without treatment and with treatment of 4 different pump capacity water scrubbers. The result is analyzed in BPKK Hiperkes Central Java. Every variable of the result is compared with the constant score stated in SK Gubernur Jawa Tengah No. 10, 2000, about the standard of constant air emission quality on industry and other activities in Central Java. Transportation of secretory material and enter industrial location [of] AMP generate dirt particulat which is high enough compared to standard momentary measurement quality of emission as according to SK Gubernur Jawa Tengah No. 8,2001, about standard quality of environmental air. Based on the research, the researcher found that the level of NO2 and SO2 pollutants are still far from the permitted level maximum limit, while the dust pollutant on the 7,5-cm-diameter water scrubber is still below the permitted level maximum limit. Management structure of AMP industry needs to be completed by environmental personnel to guarantee that AMP industry friendly to the environment comes true. Keywords : AMP,Water Scrubber,the AMP environmentally friendly