Andriana, Reni (2007) Evaluasi Kawasan Lindung Dataran Tinggi Dieng Kabupaten Wonosobo. Masters thesis, Program Pasca Sarjana.
| PDF - Published Version 16Kb |
Abstract
ABSTRAK Dataran Tinggi Dieng adalah merupakan bagian dari kawasan lindung yang seharusnya dilindungi dari kegiatan produksi dan kegiatan manusia lainnya yang dapat merusak fungsi lindungnya. Namun pada kenyataannya daerah ini dimanfaatkan oleh manusia, dengan mengeksploatasi lahan secara besar-besaran untuk ditanami tanaman semusim yaitu kentang. Hal ini berakibat pada rusaknya lingkungan di kawasan lindung Dataran Tinggi Dieng. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berkaitan dengan kondisi kawasan lindung Dataran Tinggi Dieng saat ini, perlu dilakukan evaluasi terhadap kebijakan Pemerintah Tentang Perencanaan Tata Ruang Wilayah, analisis dan evaluasi terhadap kondisi lingkungan fisik dan sosial ekonomi budaya masyarakat, serta usulan penataan kawasan Dieng Penelitian dilakukan Daerah Dataran Tinggi Dieng diwilayah Kecamatan Kejajar, yaitu di Desa Sikunang, Desa Sembungan, Desa Jojogan dan Desa Dieng. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sample, yang diambil dari kelompok tokoh masyarakat, tokoh agama, aparat pemerintah, dan masyarakat petani. Teknik pengumpulan data meliputi : wawancara dan observasi. Teknik analisis data adalah analisis kualitatif dan kuantitatif, yang meliputi Analisis Kebijakan Perencanaan Tata Ruang, Analisis Kondisi lingkungan, Analisis Kondisi Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil bahwa Kebijakan Perencanaan Tata Ruang Wilayah, dalam proses perencanaannya belum melibatkan stakeholders termasuk masyarakat dan belum memprioritaskan pengelolaan kawasan lindung, khususnya kawasan lindung Dataran Tinggi Dieng. Adanya penyimpangan yang terjadi dalam implementasinya menunjukkan bahwa kebijakan tersebut belum efektif, karena hasil yang diharapkan belum tercapai; belum memenuhi kecukupan karena belum mampu menyelesaikan permasalahan yang terjadi di lapangan; dan dari segi ketepatan, hasil yang dicapai belum memberi manfaat kepada lingkungan karena masih tinginya kerusakan lingkungan yang terjadi. Hal ini terlihat dari kondisi lahan yang sudah jauh dari kondisi ideal sebagai kawasan fungsi lindung dengan lapisan olah yang sangat tipis dengan besarnya laju erosi = 463,86 ton/ha/th, dan TBE 48,32 ton/ha/th. Kondisi tersebut ternyata dipengaruhi juga oleh faktor sosial ekonomi budaya masyarakat yang meliputi (1). kemudahan dalam memperoleh lahan (2) kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja dan modal (3). keterbatasan pengetahuan dan keahlian 4). struktur kepranataan (5).tujuan budidaya dan target hasil budidaya. (6). hak kepemilikan (7). tekanan penduduk dan (8) pemasaran hasil. Untuk mengendalikan permasalahan degradasi lingkungan yang semakin parah, perlu dilakukan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Khusus Kawasan lindung Dataran Tinggi Dieng yang melibatkan semua stake holder yang terkait. Berdasarkan RTRW khusus kawasan Dieng ini, selanjutnya disusun Rencana Detail Pengelolaan Kawasan Lindung Dataran Tinggi Dieng Kabupaten Wonosobo yang terintegrasi, partisipatif dan berkelanjutan. Kata Kunci: Rencana Tata Ruang Wilayah, Alih Fungsi Lahan, Usulan Rencana, Pengelolaan Terintegrasi, Partisipatif dan Berkelanjutan. ABSTRACT Dieng Plateau is a part of conservation area which should be protected from production and other human activities that could destroy the conservation function. In fact, this area is widely utilized by local people for potatoes plantation. This can lead to the degradation of Dieng Plateau conservation area. To identify the driving factors related to Dieng Plateau degradation, it is needed to evaluate government policy about area planning, analyze and evaluate physical environment and social economics culture of people. This result will be utilized for proposing Dieng Area management. The study was done at Dieng Plateau, in Kecamatan Kejajar including the villages of Sikunang, Sembungan, Jojogan and Dieng. Sampling technique is purposive sample, taken from key persons, religion leaders, government officials and farmers. Data is collected by interview and observation. Data gathered was analyzed through qualitative and quantitative, which include area planning policy analysis, environmental condition analysis, social economic and cultural condition of the community. This research found that the planning process of the this area did not involve stakeholders including the community and did not prioritize on conservation area, especially on Dieng Plateau conservation area. The divergence in policy implementation shows that the policy is not effective since the result creating environmental degradation. In addition, the policy is also still inadequate since it did not solve the existing problems. From the environment point of view, the policy has not been giving significant contribution to the local environment since environment degradation of the area still rapidly occur. All of these seen from the area’s present condition which is far from its ideal as a conservation area. The existing top soil is very thin, with 463.86 ton/ha/year erosion speed, and 48.32 ton/ha/year Erosion Danger Level (TBE). This condition are affected by the socio economic condition of the local people including : (1) accessibility in acquiring land; (2) accessibility in finding manpower and capital; (3) the limited skill and knowledge; (4) institutional structure; (5) unsustainable plantation practiced by local people (6) individual right of land; (7) population pressure, and (8) mass product marketing. To deal with the environmental degradation, a special Area Planning Plan (RTRW) for Dieng Plateau which involve all related stakeholders is urgently required. Furthermore, an integrated, participative and sustainable Detailed Plan of Dieng Plateau Conservation Area of Wonosobo Regency should be then made, based on this RTRW. Keywords: Area Planning, land function shift, plan for integrated management plan, participative and sustainable
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Rencana Tata Ruang Wilayah, Alih Fungsi Lahan, Usulan Rencana, Pengelolaan Terintegrasi, Partisipatif dan Berkelanjutan, Area Planning, land function shift, plan for integrated management plan, participative and sustainable |
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Environmental Science |
ID Code: | 17114 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 21 Jul 2010 09:28 |
Last Modified: | 21 Jul 2010 09:28 |
Repository Staff Only: item control page