HESTUADIPUTRI, DITA (2007) PERAN DAN FUNGSI IBU KOTA KECAMATAN LASEM SEBAGAI PUSAT PERTUMBUHAN DI KABUPATEN REMBANG. Masters thesis, program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 4Mb |
Abstract
Ibu Kota Kecamatan (IKK) Lasem merupakan salah satu pusat pertumbuhan yang ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Rembang. Letaknya yang strategis di sepanjang jalur Pantura Semarang- Rembang-Lasem-Tuban-Surabaya membuat kecamatan ini relatif lebih berkembang dibanding kecamatan lainnya. Bersama Kecamatan Rembang, Kecamatan Lasem merupakan kawasan prioritas yang berperan menunjang kegiatan sektor strategis sekaligus sebagai pusat pertumbuhan yang diharapkan memberikan efek pembangunan bagi daerah sekitarnya. Wilayah IKK Lasem telah mengalami perkembangan dengan beberapa perubahan, diantaranya mekin meningkatnya penduduk yang tinggal di IKK Lasem, terjadinya pergeseran mata pencaharian penduduk dari pertanian ke perdagangan dan jasa, perubahan lahan dari pertanian ke permukiman, perdagangan dan jasa, serta industri, dan terpusatnya fasilitas pelayanan kota di IKK Lasem. perubahan tersebut merupakan indikasi adanya konsentrasi geografis sebagai ciriciri pusat pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran dan fungsi IKK Lasem sebagai pusat pertumbuhan di Kabupaten Rembang. Penelitian ini akan menganalisis 3 hal, yaitu: a) Wilayah pengaruh Ibu Kota Kecamatan Lasem, b) Interaksi pusat pertumbuhan dengan wilayah belakangnya, c) Ketersediaan fasilitas pelayanan pendukung fungsi kota. Dengan menggunakan teknik analisis Mean centre dan Standard distance, statistik deskriptif, sosiogram, serta indeks sentralitas terbobot, hasil yang didapatkan adalah IKK Lasem telah mempunyai jangkauan pelayanan dan wilayah pengaruh yang luas hingga ke daerah belakangnya di SWP II bahkan lebih luas lagi sampai ke Kecamatan Pamotan. Masyarakat di wilayah belakang IKK Lasem bersedia melakukan perjalanan untuk memanfaatkan fasilitas yang tersedia di IKK Lasem. Fungsi IKK Lasem sebagai pusat pelayanan umum, pusat kegiatan industri kecil, dan pusat perdagangan di tingkat kecamatan telah terpenuhi dengan lengkapnya fasilitas pelayanan pendukung fungsi kota serta berkembangnya industri kecil yang ada. Namun ada beberapa fasilitas pelayanan kota yang belum tersedia dan perlu ditambah jumlahnya. IKK Lasem sebagai pusat pertumbuhan di Kabupaten Rembang telah memberikan pengaruh bagi wilayah belakangnya, dan menjadi penarik tandingan bagi pusat pertumbuhan sebelumnya, yaitu Kecamatan Rembang. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa, IKK lasem sebagai pusat pertumbuhan telah memberikan pengaruh yang cukup luas bagi wilayah belakangnya, terutama SWP II dan lebih jauh di luar SWP II yang ditetapkan. Interaksi yang terjadi disebabkan oleh ketersediaan fasilitas yang lengkap di Kota Lasem yang menjadi daya tarik masyarakat wilayah belakang untuk menggunakan fasilitas tersebut, mulai fasilitas perekonomian sampai peribadatan. The Lasem sub-district capital, used to called IKK has being one of the growth center area determined by the Rembang Local Government. It’s strategic location on the North Coast of Java Corridor that is Semarang-Rembang-Lasem-Tuban-Surabaya have made this sub-district area is developed faster compared to other sub-district in the regency. Together with Rembang subdistrict, Lasem sub-district is a priority area whose role is to support the strategic sector activities and as the growth center area, which expected to give a multiplier effect to the surrounding areas. The Lasem town area has been develop with many conversion, they are the increasing number of population in Lasem town, the community way of living alteration from agriculture to trade and service, land use conversion from agriculture to housing, trade and service, industry and the center of urban services in Lasem town. This conversion is an indication of the geographical concentration as the growth center characteristic. This research has aim to analyze the role and function of Lasem town as the growth center in Rembang sub-district. This research will analyze 3 things, they are: a) The Lasem town influenced area, b) growth center interaction to it’s hinterland, c) the availability of urban supporting service infrastructure. Using the Mean centre and Standard distance analysis technique, the descriptive statistic, sosiogram, and the scored centrality index, the result produced is that the Lasem town has a wide service range and influenced area to it’s hinterland in SWP II; and even broader to the Pamotan sub-district. The hinterland community of Lasem sub-district is willing to travel in order to make use of the available facilities in Lasem Sub-district. The Lasem town functions as a public service center, small industry activity center and trade center in the sub-district level has fulfilled with completed urban function supporting facilities and the development of existing small industries. However, it still needs to supply and adds many urban service facilities. Lasem town as the growth center in Rembang Regency has provide an impetus for it’s hinterland and becoming the pull factor for previous growth center that is Rembang sub-district. Finally, it can be concluded that Lasem town as a growth center has been giving wide influence to it’s hinterland, especially for SWP II and far beyond determined SWP II. The complete availabilty of many urban facilities in Lasem sub-distric cause the interaction happened; these facilities attract the hinterland community to use them, from economic to religious facility.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning |
ID Code: | 17090 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 21 Jul 2010 08:23 |
Last Modified: | 21 Jul 2010 08:23 |
Repository Staff Only: item control page