CHOIRIYAH, ULFI (2001) PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR BATU GAMPING (CaCO3) PADA PROSES KOAGULASI DENGAN MENGGUNAKAN ALUMUNIUM SULFAT [Al2(SO4)3] DALAM MENURUNKAN KEKERUHAN PADA AI SUNGAI SAYUNG KABUPATEN DEMAK. Undergraduate thesis, Diponegoro University.
| PDF - Published Version 29Kb |
Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id
Abstract
Desa Sayung adalah desa yang dilalui oleh aliran sungai sehingga sebagian besar penduduknya memanfaatkan air sungai untuk keperluan sehari-hari. Supaya air yang digunakan tidak menimbulkan bahaya dan gangguan penyakit, maka diperlukan pengolahan air sesuai dengan tingkat pencemarannya. Dalam hal ini, adalahpengolahanair untuk mengurangi tingkat kekeruhan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan kapur pada proses koagulasi dengan tawas dalam menurunkan kekeruhan pada air sungai Sayung kabupaten Demak. Adapun jenis penelitian ini adalah explanatory atau confirmatory research dengan metode quasi experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah air sungai Sayung kabupaten Demak dengan 3 lokasi pengambilan sebanyak 12 titik sampel. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi dan korelasi Non parametrik untuk mengetahui hubungan dan pengaruh tawas dan penambahan kapur batu gamping terhadap penurunan kekeruhan pada air sungai Sayung Demak. Dari hasil penelitian di sungaiSayung Demak diketahui bahwa rata-rata suhu sebelum pengolahan dengan tawas dan kapur batu gamping sebesar 27,5 0C, pH: 7,24, kekeruhan: 47,95 NTU, Alkalinitas: 132,05 mg/l. Sedangkan setelah diberi pengolahan dengan tawas dihasilkan rata-rata pH: sebesar 6,17, suhu kekeruhan: 14,12 ntu, Alkalinitas: 68,97 mg/l. Setalah penambahan kapur batu gamping dihasilkan suhu rata-rata sebesar 29,57 0C, pH: 8,36, kekeruhan: 10,30 NTU, Alkalinitas: 165,90 mg/l. Dari hasil analisis korelasi dapat diketahui bahwa ada hubungan yang bermakna antara pemberian tawas terhadap penurunan kekeruhan dengan koefisien korelasi r = 0,789 dan P = 0,002. Serta untuk penambahan kapur batu gamping r = 0,834 dan P = 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara penambahan kapur pada proses koagulasi denngan tawas terhadap penurunan kekeruhan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pemberian tawas terhadap penurunan kekruhan pada air sungai Sayung dan ada hubungan yang sangat bermakna antara antara penambahan kapur batu gamping terhadap penurunan kekeruhan pada air sungai Sayung Demak. Disarankan agar dilakukan pemantauan kualitas air SungaiSayung secara kontinu sehingga nilai pH, suhu, kekeruhan, Alkalinitas yang diperbolehkan dapat dipertahankan dan perlunya penerapan teknologi tepat guna untuk pengolahan air secara sederhana dengan tawas dan kapur batu gamping. Kata Kunci: Kapur batu gamping (CaCO3), Alumunium Sulfat, [Al2(SO4)3], proses koagulasi, kekeruhan air sungai
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Faculty of Public Health > Department of Public Health |
ID Code: | 16970 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 20 Jul 2010 09:18 |
Last Modified: | 20 Jul 2010 09:18 |
Repository Staff Only: item control page