PERBANDINGAN KADAR NITRIK OKSIDA SERVIKS PADA KEHAMILAN LEBIH DARI 41 MINGGU INPARTU DAN BELUM INPARTU (COMPARISON OF CERVICAL NITRIC OXIDE IN PREGNANT WOMEN BEYOND 41 WEEKS IN LABOR AND NOT IN LABOR)

Mochtar, Arufiadi Anityo (2008) PERBANDINGAN KADAR NITRIK OKSIDA SERVIKS PADA KEHAMILAN LEBIH DARI 41 MINGGU INPARTU DAN BELUM INPARTU (COMPARISON OF CERVICAL NITRIC OXIDE IN PREGNANT WOMEN BEYOND 41 WEEKS IN LABOR AND NOT IN LABOR). Masters thesis, program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
850Kb

Abstract

Latar belakang: Banyak faktor yang berperan pada timbulnya persalinan, salah satunya adalah pematangan serviks. Nitrik oksida diduga merupakan faktor yang berperan dalam pematangan serviks. Tujuan : Untuk membuktikan kadar Nitrik Oksida (NO) serviks pada kehamilan lebih dari 41 minggu yang belum inpartu lebih rendah daripada yang inpartu. Metode : Penelitian dengan desain studi potong lintang (cross sectional study) dilakukan mulai periode April 2008 sampai Juni 2008 untuk memenuhi jumlah sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara non probability sampling dengan consecutive sampling. Subyek penelitian adalah semua kehamilan lewat 41 minggu inpartu dan belum inpartu Variabel terikat adalah status persalinan pada kehamilan lebih dari 41 minggu (inpartu atau belum inpartu). Variabel bebas adalah kadar nitrik oksida serviks. Hasil penelitian : Karakteristik subyek pada kedua kelompok adalah sama. Kadar NO serviks pada ibu dengan kehamilan lebih dari 41 minggu yang sudah inpartu lebih tinggi (120,5 µmol/L) dibanding yang belum inpartu (45,1 µmol/L), p<0,01. Kadar NO serviks ibu dengan kehamilan lebih dari 41 minggu pada multipara lebih tinggi (95,8 µmol/L) dibanding yang nullipara (50,3 µmol/L), p=0,01. Kadar NO ibu hamil inpartu multipara yang memiliki riwayat Kehamilan Lewat Bulan (KLB) lebih tinggi (172 µmol/L) dibanding yang tidak memiliki riwayat KLB (93,2 µmol/L), p<0,001. Status persalinan dan adanya riwayat KLB merupakan variabel yang berpengaruh secara bermakna terhadap kadar NO serviks (p<0,001 dan 0,05). Simpulan : Kadar NO serviks pada kehamilan lebih dari 41 minggu belum inpartu terbukti lebih rendah dibandingkan dengan yang sudah inpartu. Background :Many factors influence the onset of labor. Nitric oxide may be a factor that induce the cervical ripening. Objective : To prove that cervical fluid Nitric Oxide (NO) metabolite levels in pregnant women beyond 41 weeks who are not in labor were lower than in labor. Methods : Cross sectional study was conducted between April 2008 and June 2008. Samples were collected by non probability sampling and consecutive sampling. The subjects were pregnant women beyond 41 weeks who are in labor and not in labor. Dependent variables were status of labor (in labor or not in labor). Independent variables were cervical fluid NO metabolite. Results : Characteristics of the subjects in both groups were similar. Cervical fluid NO in labor group were higher (120,5 µmol/L) than not in labor group (45,1 µmol/L), p=0,01. Parous women had cervical fluid NO higher (95,8 µmol/L) than in nulliparous (50,3 µmol/L) p=0,01. Parous women with previous postterm pregnancy had a higher cervical fluid NO (172 µmol/L) than women with no previous postterm pregnancy (93,2 µmol/L), p=0,001. Status of labor and previous postterm pregnancy were variables that influence significantly cervical fluid NO metabolite (p<0,001 and 0,05). Conclusions : cervical fluid NO in pregnant women beyond 41 weeks who are not in labor were lower than pregnant women beyond 41 weeks who are in labor.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:R Medicine > R Medicine (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Biomedical Science
ID Code:16633
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:14 Jul 2010 07:57
Last Modified:14 Jul 2010 07:57

Repository Staff Only: item control page