RAHMAWATI, MUJI (1993) HUBUNGAN FAKTOR IBU DENGAN JENIS DAN NILAI ZAT GIZI MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI UMUR 6-7 BULAN. Undergraduate thesis, Diponegoro University.
| PDF - Published Version 14Kb |
Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id
Abstract
Kurang Energi Protein (KEP) masih merupakan salah satu masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia. Prevalensi KEP banyak terdapat pada golongan bayi dan balita. Padahal kurang gizi, termasuk KEP dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan fisik dan mental serta menurunnya produktivitas kerja. Oleh karena itu KEP pada bayi/balita perlu dicegah dan dikurangi prevalensinya. KEP pada bayi secara tidak langsung disebabkan oleh ketidaktahuan dan kekeliruan dalam memberikan makanan tambahan, pendamping asi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa keadaan kurang gizi (KEP) pada bayi mulai muncul pada umur 7 bulan. Hal ini disebabkan jumlah ASI mulai berkurang, sehingga peranan ASI dalam memenuhi zat gizi juga berkurang, disamping pemberian makanan tambahan yang kurang mencukupi. Adanya faktor ibu yang berbeda-beda akan mempengaruhi cara pemberian makanan tambahan pada bayi umur 6-7 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor ibu dengan jenis dan nilai zat gizi makanan tambahan pada bayi umur 6-7 bulan. Khususnya nilai zat gizi protein dan total energi dari makanan tambahan. Jenis penelitian ini adalah explanatory yaitu menjelaskan hubungan antar variabel dengan metode pendekatan cross sectional. Tingkat pendidikan ibu, umur ibu, jumlah anak, status kerja ibu, dan tingkat pendapatan keluarga tidak berhubunan dengan jenis makanan tambahan bayi pada umur 6-7 bulan. Umur ibu tidak berhubungan dengan nilai zat gizi protein makanan tambahan. Tingkat pendidikan ibu, status kerja ibu, dan tingkat pendapatan keluarga mempunyai hubungan positif, sedang jumlah anak mempunyai hubungan negatif. Hubungan faktor ibu dengan total energi makanan tambahan pada bayi umur 6-7 bulan, tingkat pendidikan dan status kerja ibu mempunyai hubungan positif. Sedang umur ibu jumlah anak dan tingkat pendapatan keluarga tidak terdapat hubungan. Pemberian makanan tambahan yang bervariasi jenisnya, terutama pada bayi masih perlu digalakkan. Peran kader dan petugas kesehatan yang telah ada perlu dipertahankan dan lebih ditingkatkan, serta perlu adanya upaya pembinaan kader baru, untuk menghindari kebosanan kader lama Kata Kunci: GIZI MAKANAN TAMBAHAN BALITA
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Faculty of Public Health > Department of Public Health |
ID Code: | 16543 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 13 Jul 2010 11:12 |
Last Modified: | 13 Jul 2010 11:12 |
Repository Staff Only: item control page